Burung Yang Tersesat

4.2K 218 3
                                    

—NaruHina—

Mereka manusia, tetapi mampu bertahan didalam air. Mereka ikan, juga mampu bertahan di daratan.
Mereka adalah manusia setengah ikan, atau sering disebut sebagai duyung.

Dewa lautan, Poseidon, menciptakan mereka untuk menjaga seluruh lautan. Mereka memiliki peran penting yang diturunkan langsung oleh penguasa lautan.

Pada zaman dahulu, banyak manusia yang menangkap mereka untuk keuntungan sendiri. Sebab, manusia-manusia serakah itu menginginkan air mata sang duyung, yang konon berbentuk butiran mutiara yang sangat berharga. Benar, dan bila pemiliknya menginginkan itu. Namun jika tersakiti, terancam... Air mata itu bisa berubah menjadi mata pisau yang tajam.
Suara mereka yang merdu dan memiliki ilusi, mampu menggiring kapal beserta awaknya menuju bebatuan dan membuat mereka hancur, bahkan karam sekalipun.

Kemudian populasi mereka semakin banyak dan banyak, menciptakan keturunan dari generasi ke generasi baru. Salah satunya yang paling menggemparkan adalah pernikahan antara Pangeran Laut Utara dengan Putri Laut Selatan yang memiliki kekuatan paling besar semenjak mereka lahir.

Sang Pangeran di anugerahi kekuatan mata, yang mampu menembus apapun dengan jarak yang jauh sekalipun. Sedangkan sang Putri, juga memiliki kekuatan magis pada matanya. Dia mampu membuat buta bagi mereka yang memiliki niat buruk.

Kemudian lahirlah seorang Putri dari Raja dan Ratu lautan, Hinata Hyuuga.
Dia seorang Putri berwawasan, suka berkelana kemanapun dan memiliki sikap baik yang mampu menjadikan dirinya akrab dengan siapapun.
Kedua matanya begitu terang, dia dapat dari sang ayah, Hiashi Hyuuga. Mata seterang rembulan, yang mampu menembus dinding setebal apapun, sejauh ribuan kilometer.
Surai panjang indigo, dia dapat dari sang ibu yang telah tiada semenjak sebelas hari setelah kelahiran adiknya, Hanabi Hyuuga. Membawa seluruh kekuatannya yang mampu membuat buta bagi yang memiliki aura jahat.

Sang Ratu tidak ingin keturunannya memikul kekuatan mengerikan seperti itu. Yang dia tahu sendiri butuh hampir seratus tahun untuk mengendalikan kekuatan seperti itu. Bahkan sebelumnya sang Ratu pernah beberapa kali membuat orang-orangnya hanya melihat warna hitam selama sisa hidupnya hanya karena kicauan para penjilat yang haus kekuasaan.
Cukup hanya dengan kekuatan magis menembus jarak pandang, Hinata akan mampu mengembangkannya dengan latihan yang dia jalani bersama pelatih khususnya, Neji Hyuuga.

Sekarang, perempuan duyung itu sedang duduk di bebatuan karang yang ditampar ombak malam. Temaram rembulan mengiringi suara lembutnya yang mengalun bagai membelah lautan. Ujung ekornya tersembunyi didalam air, memantulkan sinar violet dari warna ekor kebanggaannya.

Byur!

Hinata menceburkan dirinya ke tempatnya. Mengibaskan ekor ke atas dan ke bawah dengan cepat membelah air laut yang tidak pernah membuatnya dingin walau terus tinggal didalam sana.

"Woo-hoo!"

Baginya, terjun dari ketinggian beribu kaki diatas permukaan tanah adalah hal paling membahagiakan. Dia bisa melihat semuanya, mendengar gemuruh angin yang menabrak dirinya melayang. Seperti semua yang ada, berada dalam genggamannya.
Matanya tersenyum dibalik kacamata layang yang tebal, dengan bibir bergelombang akibat pukulan angin yang kencang. Apalagi dengan kondisinya yang terus-terusan berteriak seperti orang yang sedang melampiaskan amarah. Sedangkan punggungnya telah mengeluarkan tali yang terhubung dengan parasut besar diatasnya, membuatnya terasa benar-benar sedang terbang seperti burung.

Dia menggunakan metode High Altitude Low, yang mana si penerjun menarik tuas parasut beberapa detik setelah jumping dari pesawat yang mengangkutnya.

Dia terbang cepat seorang diri, menenangkan pikirannya yang lelah. Terjun dari atas meninggalkan segala keresahan yang membuatnya stres. Barangkali mereka terbang entah kemana bersama angin yang menubruknya.
Kemudian Naruto membelokkan arah yang sama dengan arah angin. Seperti berenang mengikuti arus, terbang mengikuti arah angin pun akan lebih mudah daripada berusaha melawan angin. Berat.

C O R M O R A N TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang