Berseragam putih abu-abu terasa paling menyenangkan dari hal lainnya. Masa Remaja menuju masa dewasa. Banyak teman-teman baru, suasana yang baru dan cewek-cewek cantik di sekolah. Awal memasuki masa ini, selalu dihantui ketakutan luar biasa membayangkan eksperesi wajah-wajah seram kakak kelas dan MOS (masa orientasi siswa) yang banyak aturan. Kaos kaki dengan warna yang berbeda putih sebelah kanan dan hitam untuk sebelah kiri, tas dari kardus, dan diselingi dengan permainan yang konyol bagi siswa baru dan lucu bagi kakak kelas yang sok atur. Sangat dan sangat menyebalkan. MOS telah selesai, siswa baru bisa bernapas lega akhirnya bisa lepas juga dari kakak kelas. Memulai segalanya dengan serba baru dari seragam, sepatu, tas, sampai buku. Hehehe?, menguras dompet yang tidak sedikit.
Namaku EDHIL panggil saja aku DHIL. Aku adalah salah satu dari murid baru di MAN 2 bone, salah satu madrasah yang ada di Kab. Bone. Aku tidak menonjol seperti anak-anak lainnya. Aku mempunyai banyak teman di sekolah baruku ini. Ada dua teman yang paling dekat denganku dan sudah kuanggap seperti saudara sendiri. Namanya Hasbi dan Abdu.
Aku adalah sisiwa MAN yang terkesan sangat sederhana, yang aku pikirkan hanya bagaimana aku bisa mengikuti pelajaran tanpa harus remedial setelah ulangan harian.
Dan belum lama ini aku mulai merasakan apa yang dulu sempat aku ragukan. Semenjak ada dirinya, kehidupanku terasa begitu berwarna. Dia berada tidak jauh dari meja ku, selama ini aku hanya mengenal nama dan nomor absennya saja. Lama-kelamaan dia mulai mengajak ku berbicara dan berdiskusi untuk menyelesaikan tugas yang di berikan guru. Entah dari mana asalnya, aku mulai merasa kenyamanan saat bersamanya. Selalu ingin berbicara mengenai hal apapun padanya. Aku menyukai senyumannya yang begitu kalem tapi manis, yang membuat aku ingin selalu melakukan segala hal yang bisa buat dia tersenyum. Cinung adalah nama panggilan kesayangan aku buat dia. Cinung adalah gadis desa yang tinggal jauh dari ibu kota kabupaten. Saat ini Cinung si gadis manis tinggal disebuah Asrama atau panti putri tepat dibelakang Sekolah kami, dia satu kamar dengan sahabatnya Ety yang merupakan teman satu bangku juga di kelas. Keduanya adalah sosok cewek yang tidak banyak bicara karena baginya diam adalah emas.
Ulangan kenaikan kelas semakin dekat. Segera aku ke rumah temanku untuk belajar bersama. Ulangan sudah selesai tinggal nunggu nilai. Seperti biasa dia selalu menyemangatiku untuk mendapat nilai bagus. Sampai hari akhir pembagian rapot. Aku mendapati peringkat 14 sedangkan dia peringkat 2. Tak bisa dipungkiri kalau dia memang cukup pintar, meskipun peringkatku terpaut jauh namun nilaiku juga tidak mengecewakan.
Pada saat duduk di Kelas XI IPA1 ini banyak sekali kisah-kisah lucu, gembira,sedih yang sering saya alami, saya mempunyai sahabat yang sangat-sangat saya cintai di kelas itu diantaranya yaitu Hasby dan Abdu. Mereka selalu menghibur saya jika saya sedang ada masalah atau sedih, pokoknya mereka itu sahabat yang selalu ada buat saya. Kami bertiga sangat kompak sampai-sampai kami dijuluki trio HAE. Saking kompaknya Orang akan bertanya bila melihat aku sendiri karena mereka sering bilang dimana ada aku disitu ada Abdu dan Hasby"Trio HAE tak dapat di pisahkan". Kemana-mana pasti sama, kekantin, musholah, bahkan ke toiletpun kami bertiga sama-sama. Eitttssssss tapi tidak sampai sama-sama masuk toilet loh. Bukan hanya itu dalam kegiatan ekstrakurikulerpun kami sama. Entah kenapa diantara sekian banyak kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah, kami bertiga memilih kegiatan ekstrakurikuler PKS ( Patroli Keamanan Sekolah). Disini kami juga banyak mendapatkan pengalaman dan pelajaran yang tidak kami terima di dalam kelas.
Tak terasa, bel sekolah pun berbunyi, tanda istirahat pertama dimulai. Murid-murid langsung berhamburan ke luar kelas. Mereka menghabiskan waktu istirahat dengan berbagai aktivitas, ada yang mengobrol, ada yang bermain dan ada juga yang menghabiskan waktu untuk santai.Seperti biasa, Edhyl, Hasbi dan Abdu pun menghabiskan jam istirahat dengan duduk-duduk di kantin sekolah. Tentunya suasana kantin semakin berwarna karena hadirnya si gadis manis "CINUNG" yang membuatku Edhyl semakin bersemangat. Kendatipun berteman satu kelas namun diantara mereka tumbuh benih-benih cinta, meskipun keduanya tidak mau mengakui hal itu, namun sikap dan perhatiannya membuktikan kalau keduanya ada rasa cinta yang terpendam.
Seperti biasanya, di kantin mereka memesan beberapa makanan kecil, ayam-ayam adalah cemilan favorit Trio HAE, bagaimana tidak disamping harganya murah tentu dapat mengenyangkan perut. Ayam-ayam merupakan sebutan dari siswa kerena modelnya yang mirip paha ayam.
Kantin di samping musholah adalah tempat favorit trio HAE untuk ngobrol sambil jajan karena ibu kantinnya yang begitu ramah, baik, murah senyum dan paling mengerti keadaan kami sebagai siswa. Yaaaa biasalah ketika kami kurang uang jajan sekali kali kami utang."aku tuh masih bingung dengan materi tentang materi bahasa inggris yang tadi..." Kata Abdu.
"Yang mana sih, Du... , perasaan Hasby kemarin juga sudah jelasin ke kamu..." Kata Edhyl
"Masalahnya gini, semalam aku lihat film yang isinya making appointment tapi percakapannya sederhana benar...."
"Hem.... Kalau di film memang begitu, kadang kan bahasa yang digunakan bahasa gaul sehari-hari..."
"Gitu ya...."
"Ya iyalah Du, masa begitu saja bingung...."
"Ya gak bingung banget sih, cuma penasaraan aja..."
Begitulah, disetiap kesempatan tiga murid tersebut memang selalu saja bisa mengaitkan sesuatu dengan hal yang dipelajarinya di sekolah. Bahkan ketika mereka bersantai di rumah sekalipun. Benar memang kata bapak dan ibu guru bahwa belajar tidak mengenal tempat, tidak mengenal waktu dan tidak mengenal usia. Dimana saja kita bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan kita.Bila diingat-ingat, entah sejak kapan kami memutuskan untuk menjadi tiga orang sahabat, tapi jika dilihat lagi kebelakang, saya pikir ada sebuah momen yang menjadikan kami begitu akrab.
Momen itu, adalah tentang cinta.
Selalu ketika kami membicarakan mengenai hal ini, cinta, bahasannya seakan tiada habisnya. Dari tiga orang, sebenarnya masing-masing dari kami memiliki seseorang yang kami sukai secara diam-diam. Siswi yang tinggal di asrama belakang Sekolah. Abdu menyukai kakak kelasnya Nurul, seorang gadis yang kesehariannya memakai jilbab besar. Tutur katanya lembut membuat abdu jatuh hati kepadanya.
NEXT