Di Bawah Rembulan

Prolog

Ketika manusia mulai beristirahat dari aktivitasnya, tanpa mereka sadari, ada sebuah kehidupan yang dimulai saat itu. Kehidupan yang jarang mereka amati. Kehidupan dalam diam dan sunyinya dunia. Yang tanpa sadar sering kali menemani tidur manusia.

Senja adalah saat dimana pertukaran sebuah kehidupan dimulai. Langit yang mulai memerah menandakan waktu siang telah habis, digantikan segera oleh malam yang sudah merindukan bumi. 

Langit malam memang tak seterang langit siang yang ditemani oleh sang mentari yang sinarnya menghangatkan. Namun langit malam tak kalah indah, kelap-kelip cahaya dari ribuan bahkan jutaan bintang di atas sana sangat mempesona. Hati yang gundah gulana mampu dibuat riang olehnya.

Ada hal lain yang membuat langit malam terlihat begitu indah. Hadirnya benda angkasa yang tak kalah mempesona yaitu bulan membuat tenteram hati yang memandangnya. Sinarnya nampak hangat meski tak bisa dirasakan. Bulan nampak seperti mengalami perubahan bentuk jika dilihat dari bumi. Mulai dari terlihat seperi sabit hingga puncaknya nanti adalah purnama.

Manusia seringkali menikmati keindahan sang rembulan, namun siapa sangka bahwa binatang pun terbius dengan keindahannya. Menatap ke atas sana sembari melakukan aktivitas mereka. Kehidupan malam yang tentunya berbeda dengan kehidupan malam manusia. Bagaimana kisah mereka? Ikuti terus ya kisah Di Bawah Rembulan.