Rara terbangun pagi sekali karna dering telpon membangunkannya, rara meregangkan tangan karna terasa pegal, dengan malasnya rara mengambil hp dan melihat siapa yang menelpon, tercetak nama vera disana
"Gila aja vera nelpon jam segini, gue masih ngantuk juga" rara segera mengangkat telpon dari sahabatnya itu
"Halo, kenapa ver?"
"Ra, gue izin ya hari ini, gue lagi sakit soalnya" terdengar suara vera yang sedang batuk
Rara mengangguk
"Yaudah deh nanti gue bilang ke guru, gws ya ver jangan telat makan lu, udahan ya gue masih ngantuk bye"
"Oke makasih ra, bye"
Rara menutup percakapan itu dan menaruh kembali hpnya dan melanjutkan tidurnyaRara kembali terbangun setelah arkan sang abang mengetok pintu dan meneriaki namanya
Rara bangun dengan sangat malas
"Apa sih bang ganggu tidur ade aja"
Saat dia hendak melanjutkan tidurnya arkan berbicara
"Dek udah jam berapa ini, telat lu dihukum gue ketawain liatin aja"Rara mendengar ucapan abangnya itupun langsung mengecek jam
Rara membulatkan mata saat melihat pukul berapa yang terdapat pada jam tersebut
Dia segera bangkit dari tempat tidurnya dan segera memasuki kamar mandi
Dia meruntuki dirinya sendiri karna telat bangun padahal ini hari senin ada mata pelajaran matematika dan gurunya sangat menyeramkanDia bergedik ngeri membayangkan nanti saat dia sampai di sekolah dan harus berhadapan dengan guru itu
Rara turun dari tangga cepat cepat tanpa memperdulikan papa yang menunggu di meja makan
"Ra makan dulu" ujar papa sambil meminum segelas kopinya
"Rara udah telat pa nanti rara makan di kantin aja ya"Rara menyalimi papanya dan segera menuju garasi untuk mengambil mobilnya
Setelah sampai di sekolah, benar saja dia sudah terlambat 15 menit dari jam masuk sekolah
Rara memparkirkan mobilnya ketempat parkir sekolah
Dia dengan tergesa-gesa keluar dari mobil dan dengan cepat berlari menuju ruang kelasSesampainnya didepan pintu rara menghela nafas kemudian mengetuk pintu
"Silahkan masuk" ujar bu nata guru mtk yang berada didalam kelas
Rara dengan sangat amat malas membuka pintu dan berjalan masuk kekelas dengan kepala menunduk sambil memeras ujung roknya, dia tidak berani menatap kedepan karna dia tau sekarang bu nata sedang menatapnya dengan tajam"Kamu baru datang jam segini? Wah hebat ya! Ini sudah jam berapa?"
Rara hanya mengangguk kecil karna dia sangat takut dengan bu nata"Kamu jangan ikut pelajaran saya kali ini, jadi silahkan keluar" bu nata sambil menunjuk pintu
Rara membungkukan badan sesaat dan keluar kelas dengan kepala masih menghadap kebawahDia tidak tau harus pergi kemana saat ini, tiba tiba perutnya berbunyi pertanda bahwa ingin diisi
Rara hanya memegang perutnya dan berjalan cepat menuju kantinSesampainya dikantin rara bingung harus memilih apa, dia masih melihat lihat kesemua arah dan memutuskan untuk membeli semangkok bakso
"Bu saya mau baksonya satu gapake kecap saos ya bu, hmm sama es teh satu" rara kemudian duduk di salah satu bangku yang ada didekat kantin bakso
Dia meruntuki diri karna mengapa dia salah menyetel alarm, sambil mengetuk ngetuk meja dengan jari jarinya
Setelah pesanannya siap dia segera menuju kantin bakso dan mengambil pesanannya
"Berapa bu totalnya" tanyanya sambil memegangi semangkok bakso dan satu gelas es teh manis
"12 ribu dek rara" rara segera mengeluarkan uang dari saku seragamnya dan memberikannya kepada ibu kantin
"Makasih ya bu" rara tersenyum pada ibu kantin saat hendak kembali ketempat duduk rara mendengar seseorang memanggilnya"Rara!" Jantung rara berdetak sangat kencang setelah mendengar suara orang tersebut dia merasa ingin pergi saja secepatnya dari kantin dan tidur tiduran di uks
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen FictionRara agatha menyukai pria yang bernama Raka ardinata sahabat kecilnya. Raka sangat perhatian dan melindungi Rara dengan baik, sampai akhirnya Rara sadar bahwa dia menyukai pria yang berstatus sebagai sahabat kecilnya ini, tapi Raka hanya menganggap...