scouting 3

16 1 1
                                    

Thalita melihat jam dinding yg selalu bertambah perasaannya makin tidak karuan karena hari ini pertama kalinya vannessa mengantarnya sampai ke dalam sekolah, dikarenakan hari ini adalah hari pertama masuk ke bangku SMA, gadis yang sedang duduk di depan ruang tamu sambil memikirkan hal yang ia takuti saat nanti Thalita masuk kedalam sekolah.
Tentunya tanpa teman elektroniknya yaitu Handphone miliknya.

"Sayang.. ayo kita berangkat "seru vannessa

Thalita hanya mengangguk dan melihat jam dinding yang menunjukan angka setengah tujuh Thalita terlihat tercengang melihat jam dindingnya
'hari inikan hari Senin aku telat ga ya?' batinnya

Akhirnya Mereka berdua bergegas menuju garasi dan memasuki mobil milik vannessa.

✳✳

Suara manusia lain mulai terdengar dari depan gerbang sekolah SMA NUSA HARAPAN.
ya... Thalita sudah sampai di tempat tujuannya jantungnya seakan berdetak kencang mengingat hal ini.
' aku harus berani, ini pernah aku lewati semasa aku SMP dulu ' batinnya
" Sayang ayo turun " ucap vannessa sambil mengelus pundak putrinya itu.

" Iya mi... Aku deg degan "
" Biasa aja dong... Hehehe " ledek vannessa
Thalita tidak menghiraukan ledekan maminya itu dia hanya fokus pada ketakutannya yang begitu membuatnya gelisah.

" Thal... Nanti ambil balon di bagasi belakang ya.."

" Buat apa mi? " Tanya Thalita

" Kan peserta didik baru wajib bawa balon, mau di terbangin bareng bareng, kayak yang di film film itu loh... " Ujar mami

"Yahh.. mami dramatis dehh.." jawab Thalita sambil mengukir senyuman di wajahnya itu

Gadis manis yang baru menggunakan seragam putih abu abu dan rambut pirang khasnya ini menuruni mobil dengan sangat hati hati. Thalita melihat di sekelilingnya yang membawa balon, gadis ini langsung bergerak menuju bagasi mobil tempat dimana maminya itu menyimpan sejumlah balon untuk diterbangkan dalam acara penerimaan peserta Didik baru.
Thalita beranjak menemui maminya itu untuk berpamitan

" Mi Thalita sekolah ya... Doain semoga lancar "

" Selalu sayang..." Sambil mendaratkan kecupan di kening anaknya itu.

Selangkah demi selangkah ia melangkah dengan perlahan karena kondisinya yang takut nanti tidak akan menemui letak kelasnya, dan jika itu terjadi Thalita tidak bisa menelfon maminya karena handphone nya ada di Rhazief

✳✳

Baju cokelat Pramuka yang melekat pada tubuh pemuda tampan keturunan Arab ini lengkap dengan atributnya dan tak lupa juga topi kebanggaannya yang bertulisan
" Scout nestura "
Ya pemuda tampan ini adalah Rhazief gheifarul merqoni
Pemuda dari kelas XII IPA ini siap mengikuti demo ekskul di sekolahnya Pramuka menjadi pilihannya yang melambangkan jati diri seorang laki laki.
" Jip.. gece apa " ujar Alvaro
" Sabar dikit apa"
Alvaro dan Rhazief bergegas menuju lapangan tempat ekskul nya akan mengikuti demo lalu ia melihat di sekelilingnya tetapi pendanaannya terpaku pada salah seorang gadis perambit pirang yang tersungkur di tanah sambil memegang lututnya spontan Rhazief langsung menghampiri Thalita

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Scouting LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang