FIRST

74 13 18
                                    

SABTU, 25 AGUSTUS 2017 (INCHEON, KOREA)

“Hei.. Mau kemana kau? Jangan lari! Kembalikan buku ku! Hei kau dengar tidak?!” suara teriakan seorang gadis yang masih menyandang status sebagai mahasiswa baru di Universitas Yeojoon mengejar salah satu cowok yang tiba-tiba keluar dari dalam kelas mereka. Terlihat cowok itu berlari sangat kencang kearah lantai 3 Universitas dengan membawa sebuah buku tebal dan pulpen miliknya. Gadis yang mengejarnya ialah pemilik buku tersebut. Ia pun geram dan akhirnya mengejar cowok itu sampai di lantai 3. “STOPP!! Berhenti kau!” kata si cowok pada gadis yang mengejarnya.

“Kau ini siapa? Apa maumu sampai-sampai kau mengambil buku ku tanpa seijin diriku! Benar-benar tidak tau diri! Kembalikan!!” gadis itu tak menghiraukan perintah cowok tadi yang memintanya untuk berhenti hingga akhirnya… BHUKK!! Mereka berdua jatuh dan saling berhadapan. Mulut si gadis agak sedikit terangkat dan matanya tidak bergerak. Begitupun dengan si cowok. Mereka bertatapan, tanpa sadar si cowok tersenyum. Tapi tak lama, si gadis beranjak dari badan si cowok.

“Jangan melihatku seperti itu! Aku benci dengan tatapan orang yang sama sekali tidak ku kenal. Sekarang kembalikan buku ku!” bentaknya. “Baik baik, aku akan kembalikan buku ini padamu, tapi sebelumnya kumohon satu permintaan padamu.” balas si cowok. “Apa? Apa yang kau inginkan?” tanya si gadis. Cowok itu langsung membalikkan badan membelakangi si gadis, lalu ia mengeluarkan pulpen di saku bajunya.

Si gadis tampak keheranan. Pelan-pelan, cowok itu mulai menulis sesuatu di buku tebal si gadis. Tak sampai 20 detik ia sudah selesai menulis dan langsung membalikkan badannya kembali kearah si cewek. Ia melangkah sedikit lebih dekat dengan si cewek. “Ini. Terimakasih untuk bukunya.” Kata si cowok dengan meringis lebar dan ia menyerahkan buku itu ke tangan si cewek.

Si cewek masih terlihat heran dan bingung. “Hei apa yang..” belum sempai ia melanjutkan kata-katanya, cowok tadi langsung bergegas pergi turun ke bawah. Mahluk macam apa dia! Dasar cowok nggak jelas! bisik si cewek dalam hati. Si cewek masih terpaku diam seperti patung. Tiba tiba, sirine di universitas berbunyi dan mengagetkan si cewek. Sirine itu adalah pertanda bahwa seluruh mahasiswa baru di Universitas Chung-Ahn akan menjalankan ospek pertama.

PERHATIAN SEMUA!! UNTUK SELURUH MAHASISWA BARU DIHARAP SEGERA BERKUMPUL DI HALAMAN SEKARANG JUGA!! BENTUK BARISAN!! TERLAMBAT 2 MENIT AKAN DIKENAKAN SANKSI YANG TEGAS!!

Perintah sebuah suara yang berasal dari microfon pengumuman di universitas. Spontan, si cewek langsung berlari dengan sangat cepat.
Tapi apa daya, jarak dari lantai 3 menuju lapangan kampus lumayan menyiksa kaki. Saat sampai di lantai 1, si cewek termengah-mengah. Di pelipis sudah nampak keringat yang bercucuran sangat deras. Ia rupanya tak bisa berlari dengan kencang lagi. Ia akhirnya berjalan dengan langkah lusuh. Setiba nya di lapangan, ia ambruk namun tidak pingsan. Hanya terjatuh duduk sambil menunduk lesu.

Klop..Klop.. Suara sepatu selop menghampirinya. Si cewek langsung mendongakkan kepalanya, dan ia melihat sosok perempuan bertubuh tinggi, punya badan yang ideal, rambut panjang terikat dan gaya baju mahasiswa yang stylish. Mata si cewek langsung terbelalak melihat sosok perempuan di hadapannya. Sosok wanita itu tidak familiar di matanya. Ia sudah mulai mengangkat mulutnya dan ingin mengeluarkan kata-kata namun..

“Tidak ada mahasiswa lemah yang tak berdaya mampu masuk ke universitas ini. Dibutuhkan fisik yang kuat untuk diterima menjadi mahasiswa disini. Jika saat ini aku sudah melihat ada salah seorang mahasiswa tepat di hadapanku terlihat sangat lemah, berarti ini waktunya aku memberikan hadiah untukmu.” kata-kata yang keluar dan bibir sosok wanita itu memang biasa namun menyakitkan.

Miracle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang