BARRA KILLA

120 17 0
                                    

"Bar, aku juga nggak tahu kenapa Raden nyium aku."

"Shit! Diem, bego!"

"Maaf."

"Tahu nggak, kenapa gue nerima lo jadi pacar gue? Padahal lo yang nembak gue duluan di UKS dan nggak punya malunya."

"...."

"Lo itu menyedihkan, Killa. Sangat menyedihkan. Gue selama ini cuma... Kasihan sama lo."

"Barra, dada aku sakit."

"See? Lo minta di kasihani lagi?"

"Maaf."

"Dan lo selalu mengatakan maaf biar lo semakin di kasihani."

"Barra, kamu beneran mau aku pergi?"

"Lo masih mau di sini? Nggak tahu diri banget. Habis ciuman sama suami orang, masih mau sama gue. Karena cuma gue yang bisa ngasih lo segalanya. Gue jijik sama elo."

"Makasih ya, udah mau jadi pacar Killa. Udah mau bahagiain Killa. Hehehe. Kita akhirnya pisah."

"Gue ga mau lihat lo lagi."

"Hehehe."

"...."

Barrabas Mahesa makasih udah pernah jadi yang terbaik buat Killa."

I loved, and I loved and I lost you.
I loved, and I loved and I lost you.
I loved, and I loved and I lost you.

Cerita ini ditulis oleh: novaadhita

Rekomendasi CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang