Kebesokannya sekitar jam delapan Daniel dan Mama nya baru sampai disekolah. Daniel langsung mengantarkan Mama nya ke ruang kepala sekolah. "Permisi pak?" Kepala Daniel nongol dari celah pintu "ya Daniel, silahkan masuk" Daniel masuk disusul Mamanya "dengan nyonya Kang?" Tanya pak Lay, Mama Daniel mengangguk "begini, kemarin saat jam istirahat Daniel memecahkan kaca kelas menggunakan bola basket. Bukan itu saja tapi dua hari yang lalu Daniel bolos sekolah dan bermain skateboard dengan teman-temannya. Ada yang mengirimkan foto mereka pada saya"
Mama Daniel langsung mesem-mesem sendiri karena Daniel sangat memalukan hari ini. Namun Daniel sendiri hanya fokus bermain handphone. Pak Lay menghela nafas "nyonya Kang, dengan berat hati sepertinya saya harus mengeluarkan Daniel dari sekolah ini. Daniel berulah tidak hanya satu atau dua kali ditambah nilai Daniel dibawah C semua" jelas Pak Lay, Mama Daniel yang cemas langsung memukul kepala Daniel "Daniel!! Kamu tuh udah mau dikeluarin dari sekolah tetep aja santai main handphone" Daniel langsung mencibir lalu mematikan handphonenya.
"Pak, saya perwakilan keluarga Kang mohon agar Daniel tidak dikeluarkan dari sekolah ini pak. Dia baru kelas sepuluh pak, baru masuk akan sangat malu jika sudah dikeluarkan dari sekolah lagi" mohon Mama Daniel, bukan pak Lay yang menjawab namun ada guru lain yang menjawab "masalahnya, semua guru disini sudah tidak mau berurusan dengan Daniel. Dia sangat menyusahkan" Mama Daniel tertunduk, sementara Daniel? Dia sedang membuka bungkus permen karet dan memakannya "hanya satu alternatif nya nyonya Kang, kami akan skorsing Daniel selama seminggu lalu Daniel wajib mendapatkan private tambahan" jawab pak Lay.
"Pak, guru mana yang mau mengadakan private bersama Daniel?" Protes guru lainnya "saya akan urus itu jadi untuk nyonya Kang, itu pilihan terakhirnya" wajah Mama Daniel langsung berubah sedikit ceria "tidak apa pak, yang penting anak saya tidak dikeluarkan dari sekolah ini" jawab Mama Daniel, lalu memukul punggung Daniel keras "uhuk!! Apa sih Ma! Kalo Daniel keselek permen karet gimana?" Protes Daniel "biarin aja!! Biar kamu gak nyusahin Mama terus! Pokonya beres kamu di skor kamu harus ikut private yang rajin!!" Mama Daniel berdiri lalu membungkuk "terima kasih pak, saya mohon pamit" Mama Daniel langsung narik tangan Daniel ke luar.
Saat Daniel dan Mamanya keluar, pak Lay langsung menyuruh salah satu guru untuk memanggilkan sesorang "tolong panggilkan Kim Hana kelas 10 kesini"
Ibu Arel langsung menuju kelas 10 "Kim Hana?" Tanya Bu Arel saat sudah didepan kelas 10 "HANAAAA!!!!!!" Teriak Bobby "DIPANGGIL BU AREEELLL!" Bu Arel sedikit meringis karena teriakan Bobby "berisik pehul" Akibat teriakan nya, Bobby mendapat lemparan kotak pensil gratis dari Lisa "iya kenapa Bu?" Bu Arel mendesah lega, akhirnya anak ini datang coba kalau Hana datang nya lama, kupingnya bisa pecah disini "ikut ibu ke ruang kepala sekolah sekarang" Hana sebenarnya sedikit kaget karena ia punya masalah apa sampai dipanggil ke ruang kepala sekolah.
"Kenapa ya Pak?" Tanya Hana sesampainya mereka di ruang kepala sekolah "gini, saya punya tugas buat kamu" jawab Pak Lay sambil menatap Hana serius "tu.. tugas apa pak?" Tanya Hana lagi bingung "Saya minta tolong sama kamu, jadi guru private nya Kang Daniel. Dia satu kelas kan sama kamu?" Ujar pak Lay "iya pak Daniel satu kelas sama saya, tapi kenapa saya harus jadi guru private nya Daniel pak?" Tanya Hana, ia masih belum mengerti dengan ini semua "saya minta tolong sama kamu, karena guru-guru disini udah gak mau lagi ngajar Daniel. Jadi siapa tau kalian kan sebaya mungkin Daniel akan lebih mudah memahami materi" jelas Pak Lay
"Gimana kamu mau? Saya nunjuk kamu juga karena kamu anak pintar dikalangan kelas 10" lanjut pak Lay, Hana tanpak berpikir sebentar "iya udah pak, saya mau" jawab Hana, pak Lay pun tersenyum "terima kasih ya, pulang sekolah hari ini kamu udah bisa mulai private dengan Daniel" ujar pak Lag, Hana mengangguk "sama-sama pak, saya izin masuk kelas" pak Lay mengangguk lalu Hana kembali ke kelas.
"Han diapain lu ama pak Lay?" Tanya Mino saat Hana masuk ke kelas "gak di grepe kan lu?" Sambung Junhoe yang langsung mendapat pukulan dari Jennie "ngomong bismilah dulu" sahut Jennie, Junhoe merengut "ya kan sapa tau" ujar nya, Hana tertawa kecil "gak apa-apain. Cuma disuruh bantuin aja" jawab Hana teman-temannya langsung mengangguk "bantuin apaan?" Tanya Bobby yang baru masuk ke kelas "ada dehhh Bobby kepo" jawab Hana yang tertawa lalu berjalan ke tempat duduknya. Ia melirik Daniel yang tertidur di bangku pojokan kelas.
"Pagi gini aja udah tidur lagi, gimana nanti private sama gue" ujar Hana dalam hati.
*pulang*
Bel pulang sudah berbunyi. Hana sebenarnya resah. Dia bingung, dia harus mengajarkan Daniel atau mengundurkan diri karena ia tidak terlalu dekat sama Daniel. Saat hampir seluruh anak kelas keluar kelas, termasuk teman-teman Hana, bu Alysa mencegah Daniel yang mau keluar kelas "Daniel!" Panggil bu Alysa, Daniel berbalik dan menghampiri bu Alysa "kenapa bu?" Tanya Daniel "hari ini kamu jangan dulu pulang, kamu inget ada private setiap pulang sekolah?" Jawab bu Alysa, Daniel mendengus "iya bu inget" jawabnya malas-malasan "guru private kamu sekarang Hana" Daniel terbelalak kaget
"Loh kok Hana bu? Dia kan temen satu sekelas saya, masa saya diajarin sama temen sekelas?" Sahut Daniel lalu melirik Hana yang sudah ada disisi bu Alysa "karena guru-guru disini udah capek sama kamu" jawab Bu Alysa "Hana, ini kunci kelas. Kunci pintunya selama kalian private biar Daniel nggak kabur" bu Alysa memberikan kunci pintu kelas pada Hana lalu pergi keluar. Hana pun langsung menghampiri pintu dan mengunci nya sementara Daniel sedang memikirkan caranya untuk kabur dari Hana. Lalu dia melihat jendela kelas yang terbuka yang langsung terhubung dengan halaman depan sekolah.
Saat Hana balik badan, Daniel udah duduk di kusen jendela "dadah Hanaaa wleee" Daniel menjulurkan lidahnya. Hana langsung mengejar Daniel dan menarik tas nya "Daniel ih!!!" Tapi tenaga Hana kalah dari Daniel dan akhirnya Daniel berhasil keluar "DANIEEEELLLLL!!!!!" Teriak Hana dan langsung cepat-cepat membuka pintu kelas lalu ke ruang guru. Sementara Daniel dia langsung ke tempat dimana teman-temannya suka kumpul.
"Woy Dan lama amat" Vernon menghampiri Daniel dan high five ala cowo "biasa gua disuruh private tapi males" jawab Daniel "private sama siapa lu?" Tanya Hyuna yang sudah mengetahui Daniel hampir dikeluarkan dari sekolah, bukan Hyuna aja tapi seluruh teman nya "sama Hana" jawaban Daniel bikin yang lain kaget "lah sama si cupu? Ya kali dia kan sekelas ama kita" sahut Guanlin bingung "gak tau, pak Lay overdosis kali" Daniel mengambil skate board nya dan mulai menaiki nya "terus lu mau diajarin ama si Hana?" Tanya Vernon "ya nggak lah makanya gua kabur kesini" sewot Daniel dan mulai meninggalkan temannya. Dia membutuhkan waktu berdua bersama skate board nya ini.
Langit sudah mulai gelap. Karena Daniel masih memikirkan Mama nya sendiri di rumah, dia segera pamit pada teman-temannya "gua duluan ya" Daniel ngambil tas nya lalu menenteng skate board nya "hati-hati Dann" teriak Hyuna yang mendapat jawaban acungan jempol dari Daniel.
Sesampainya di rumah, Daniel terheran melihat sepasang sepatu converse berwarna merah "sepatu siapa nih? Masa Mama pake ginian?" Gumam Daniel "Maa?? Mama??" Daniel masuk ke dalam rumah dan mencari Mamanya, ternyata Mamanya sedang di ruang makan "Daniel!!!!" Mama Daniel langsung menjewer Daniel "aduh Maaa kenapa sih? Daniel baru pulang udah dijewer aja" keluh Daniel sambil mengelus telinga nya yang memerah "kamu tadi kemana?" Tanya Mama nya galak "kan Daniel private Ma" jawab Daniel yang tentu saja bohong besar "bohong kamu!! Emangnya Mama gak tau kamu tadi kabur?" Serang Mama Daniel.
Daniel nyengir karena Mama nya tau kalau dia kabur "Daniel itu males belajar Ma, masa tiap hari belajar" ujar Daniel lalu duduk di kursi makan "terserah!! Yang penting sekarang Mama udah panggilin Hana kesini" waktu Mama Daniel bilang 'Hana' sosok Hana pun langsung ada disebelah "ohhh jadi sepatu merah didepan punya elu? Ngapain sih lu kesini?" Daniel langsung berdiri dan nunjuk-nunjuk muka Hana "Heh heh heh!!!! Gak sopan kamu ya?!" Mama Daniel memukul mukul tangan Daniel "Ma! Anak Mama itu aku atau dia sih? Aku terus yang di siksa" sahut Daniel kesel
"Sebenernya Mama sih pengen punya anak kaya Hana" goda Mama nya yang membuat Daniel menyerit kesal "udah-udah kalian belajar di balkon atas sana. Daniel awas kalau kabur lagi atau bahkan gak ngerti pelajarannya sama sekali" suruh Mama nya dan langsung meninggalkan Daniel dan Hana berdua "sorry Niel, gue disuruh kesini sama nyokap lo" ujar Hana membuka pembicaraan "terserah lah! Daniel berjalan cepat ke arah tangga diikuti Hana dari belakang "tunggu sana gua mau ganti baju!" Daniel menutup pintu kamar nya keras.
Hana menghela nafas "galak banget sih. Gue juga gamau kali bela-belain ngajarin dia belajar" gumam Hana lalu menghampiri pintu yang gak jauh dari kamar Daniel. Hana membukanya dan duduk di sofa balkon itu "ademm enak" lirih Hana sambil memejamkan matanya.
..
_____
Huhuuu selesaiiiii jangan lupa vote yaa biar update terusss 🤙🏻🤙🏻Gimana part ini? Wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Private // Kang Daniel
FanfictionKim Hana tiba tiba saja disuruh oleh seonsaengnim untuk mengajar teman sekelasnya yaitu, Kang Daniel. Kenapa? Karena Daniel hampir saja dikeluarkan dari sekolah oleh kepala sekolah jika eommanya tidak memohon agar Daniel tidak dikeluarkan, mungkin s...