Bab 1 - Hidupku Semakin Bermasalah Setelah Bertemu Para Gadis Dikelasku

264 7 5
                                    

Pertanyaan Yoga :

Teman sekelasku semuanya perempuan, bagaimana ini?!

Ria        : Tenanglah, Yoga, semua pasti baik-baik saja!

Yoga     : Kalau Kau yang bilang, pasti tidak akan apa-apa.

Maya    : Kenapa kau tidak melompat dari lantai tiga saja!

Yoga     : AKU MATI! AKU PASTI MATI!!!

Maria    : Pakai baju seragam perempuan saja-nyan!

Yoga     : Iyaan~ kalau begitu aku juga harus memakai rok, YA 'KAN!?

Hai, semua, pagi ini benar-benar indah bukan? Namaku Yoga Adipati Sanjaya, salam kenal. Hari ini adalah hari pertamaku masuk ditahun kedua disekolahku yang sangat TIDAK MENYENANGKAN SAMA SEKALI!!!

Kenapa juga aku harus senang, disaat hariku sedang buruk saat ini!

Kalau saja aku mempunyai alat yang dapat membawa kita kemasa lalu melalui lorong waktu, aku pasti akan mendoktrin diriku yang dulu agas tidak bersekolah disini. Bagaimana mungkin aku bisa puas bersekolah disini, toh, guru-guru disini tidak perduli dengan keadaan muridnya. Coba kalian bayangkan, mereka memasukanku kedalam kelas yang penuh dengan anak perempuan. Apa apaan itu!!?

Bukanya aku tak mau, tapi satu kelas dengan sekumpulan anak perempuan itu tidak ada asiknya sama sekali! Tidak ada yang bisa aku ajak berkelahi maupun ku jahili.

Benar benar tidak seru!

Apa lagi perempuan itu berisik! Mereka selalu mengobrol tentang tayangan drama di televisi, mengatakan kata-kata seperti 'Oh, My Gosh...' dengan sok imut, atau bahkan saling bertukar tawa dengan nada sangat tinggi seperti kuda. Mereka benar-benar mahluk terendah dalam sejarah!!

((Maaf, itu hanya refleksi dari kehiduan Yoga yang Madesu.))

"BERISIK!!!"

<skip>

Sebenarnya tadi setelah upacara penerimaan murid selesai, aku sempat pergi keruang guru untuk menanyakan nasibku, tapi yang kudapat adalah jawaban seperti "Benarkah?", "Begitu, sayang sekali." bahkan ada yang berkata "Coba lagi!" apa maksudnya itu!

Walikelas baruku pun sama saja, Dia berkata. "Sebenarnya kamu dimasukan kekelas itu karena Kamu sudah kehabisan kuota kelas yang lain, jadi kamu harus dimasukan kesana." apa kalian berpikiran sama denganku, 'kan? Itu hanya alasan yang konyol, 'kan?

Selanjutnya Dia berkata bahwa jumlah murid dari kelas A sampai C itu sama, yaitu 40 orang. Dia juga menambahkan 40 orang itu terdisi dasi 20 siswa laki-laki dan 20 perempuan. Karena jumlah laki-laki ditahun kedua ada 61 dan perempuan 72 , jadi sisanya dipindahkan kekelas D, kelas yang paling akhir. 

Benar-benar alasan yang sangat konyol! 

Dia hanya menyangkal bahwa itu adalah ketentuan dari kepala sekolah. 

Sial, sepertinya kepala sekolahku mungkin otaknya sudah rusak!

"Haah..."

Aku menghela nafasku dan kembali meneruskan perjalananku. Kelasku ini memang berbeda dengan yang lain, kalau kelas 2 yang lain berada di lantai dua gedung sekolah baru, tapi kelasku ini berada dilantai tiga gedung sekolah lama yang biasanya banyak dipakai untuk pelajaran praktek. Tapi bukan itu yang Aku pikirkan, tapi...

KENAPA JUGA KELASKU HARUS BERADA DI LANTAI PALING ATAS!!!

Coba bayangkan kalau ingin jajan dikantin, aku harus berjalan menuruni tangga dari lantai tiga gedung lama sampai lantai satu gedung baru yang jaraknya lebih dari seratus meter. Selain itu, walaupun aku sampai disana, Kantin sudah penuh jejal oleh lautan manusia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hidupku Semakin Bermasalah Setelah Bertemu Para Gadis DikelaskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang