Pagi itu Lisa bangun dengan keadaan yang sangat senang karena sudah seminggu ini dia tidak bertemu dengan kekasih nya dan Lisa amat sangat rindu. Dan mereka berjanji akan bertemu di caffe tempat Lisa bekerja sekaligus caffe milik sang kekasih.
Lisa adalah gadis sebatang kara, korea bukan lah Negara asalnya. Lisa berasal dari Thailand tetapi Lisa dan keluarganya telah lama tinggal dikorea, bahkan kedua orang tua nya pun meninggal saat mereka di Korea dan karena Lisa tidak mempunyai biaya untuk membawa kedua nya agar dimakamkan di Thailand maka kedua orang tua nya pun dimakam kan di Korea.
Dan saat Lisa bingung harus mencari pekerjaan kemana karena dia hanya mempunyai ijasah SMA, dan dia juga tidak kuliah. Sampailah dimana dia melamar sebuah pekerjaan disalah satu caffe dan lisa diterima sebagai seorang pelayan. Disitu lah awal mula nya Lisa bisa mengenal jiyong dan juga teman teman jiyong yang sering berkunjung.
Sesampainya di caffe tempat dia bekerja Lisa langsung masuk keruangan dimana tempat untuk mengganti pakaian nya. Lisa mendapat shift pagi hari ini dan sebenarnya ada hal lain yang ingin lisa bicarakan kepada jiyong dan hal itu membuat lisa tersenyum sejak tadi.
"hei lice ada apa dengan mu sebenar nya ? Mengapa kau selalu tersenyum sejak tadi ?" tanya Jennie salah satu teman nya di tempat bekerja nya ini.
" Ah tidak apa apa eonnie, aku hanya sedang bahagia saja hari ini" jawab Lisa dengan menyembunyikan rona merah dipipinya.
"apa karena hari ini bos akan datang ?" Tanya jennie menggoda
bagaimana pun juga bukan rahasia lagi jika Lisa dan Jiyong mempunyai hubungan jangan kan pegawai caffe, kedua orang tua jiyong dan juga kakak nya sudah tau dan mereka tentu saja menyetujui, apa lagi Lisa adalah anak dari sahabat eomma dan appa jiyong.
"a-anniyo eonnie sudah sudah aku ingin fokus kerja lagi" kata Lisa sambil menghindari Jennie dan buru buru menuju dapur.
Sungguh Lisa malu sekali, disinlah Lisa berada disalah satu bilik kamar mandi, lisa menenangkan diri nya dengan barusan apa yang terjadi. Entah mengapa tiba tiba saja perut Lisa terasa sakit, dan beberapa saat kemudian rasa sakit itu hilang. Dan digantikan dengan perasaan nya yang tiba tiba saja tidak enak.
'semoga bukan hal yang buruk' gumam Lisa kepada hati nya.
#####
Hari berlalu sangat cepat,dan tepat pada jam 2 siang Jiyong datang sendiri ke caffe nya, sebelum jam 2:30 jam dimana lisa selesai bekerja. Sesampai nya di caffe Jiyong langsung duduk disalah satu meja kosong di pojok ruangan, tempat terfavorite nya disana.
" Rose..." panggil Jiyong kepada salah satu pelayan yang ada di dekatnya
" Ada yang bisa saya bantu tuan ?" tanya Rose
" Panggilkan Lisa kesini, katakan aku menunggu nya" kata Jiyong
" Baik tuan" kata Rose sambil berlalu menuju dapur dimana dia tadi melihat Lisa.
Tak harus menunggu lama Jiyong karena tidak lama kemudian Lisa sudah datang dan duduk di depan nya dengan senyuman manis yang selalu menghiasi wajah nya.
" Hai oppa, Apa kabar ?" tanya Lisa kepada Jiyong
"Baik Lice, bagaimana dengan mu ? apa baik ?" tanya Jiyong kepada lisa
"Aku juga baik oppa"
" Sebenar nya aku mengajak mu bertemu karena ada yang ingin aku bicarakan" kata Jiyong dengan nada dan tatapan serius yang membuat Lisa bingung
" Aku juga ada yang ingin aku katakan pada oppa, tapi sebelum nya oppa duluan saja yang mengatakan apa yang ingin oppa katakan" kata Lisa
" Sebelum nya aku minta maaf Lis"
" Minta maaf ? untuk apa ?" tanya Lisa bingung
" Ini... maafkan aku Lice " kata Jiyong memberikan sebuah undangan yang terpampang nama Jiyong, tetapi bukan nama Jiyong dengan Lisa melainkan nama Jiyong denga seorang wanita yang Lisa kenal jelas siapa wanita itu.
Wanita itu adalah Lee Cherin salah satu sahabat Jiyong yang juga dekat dengan nya, bahkan dia sudah menganggap wanita itu sebagai kakak wanita nya sendiri. Tetapi apa yang dia dapat saat ini ?
" Me- mengapa oppa ?"
" Maafkan aku, Ini kemauan kedua orang tua kami, kami di jodohkan karena untuk mempererat hubungan Perusahaan"
" Tap-tapi bukan kah kedua orang tua oppa tau kalau kita berpacaran ? lalu mengapa seperti ini ?"
Lisa sudah tidak bisa menahan tangis nya lagi dan kini dia menangis, Jiyong yang melihat nya pun tidak tega tapi mau bagaimana lagi ini harus dia sampaikan kepada lisa. Dan Jiyong juga tidak menjawab pertanyaan Lisa, karena banyak rahasia si hubungan ini.
" Apa oppa sudah tidak mencintai ku ?"
"...."
" A-aku anggap itu sebagai jawaban iya atas pertanyaan ku oppa"
" Se-selamat ya oppa atas pernikahan nya, aku turut senang mendengar nya walaupun jika boleh jujur aku masih mencintai oppa, aku tidak akan berbohong jika aku baik baik saja, dan aku akan merelakan oppa dengan chae eonnie asalkan oppa berjanji satu hal pada ku" pinta Lisa yang berusaha menahan tangis nya.
" Apa itu ?"
"Berjanjilah pada ku kalau oppa akan bahagia, oppa akan bahagia setelah menikah dengan Chaerin eonnie"
" Aku berjanji aku akan berbahagia" kata Jiyong mantap tanpa keraguan.
" Ba-baik lah kalau begitu, aku pamit oppa aku ingin pulang lagi pula ini sudah saat nya aku pulang"
" Aku antar"
" Tidak usah oppa aku bisa pulang sendiri, lagi pula aku juga ingin sendiri dulu"
" Tapi bukan kah kau ingin mengatakan sesuatu tadi ?"
" Lupakan saja itu bukan apa apa"
'ini bukan saat nya aku mengatakan nya, biarlah ini menjadi sebuah rahasia' batin lisa
Lisa pun pergi meninggalkan jiyong dengan keterheranan nya, tidak biasanya Lisa tidak jadi mengatakan apa yang ada di fikiran nya, biasanya Lisa akan mengatakan apapun yang ada di kepala nya. Jiyong membiarkan Lisa sendiri dulu dia butuh menenangkan fikiran nya, nanti setelah dia dan Chaerin menikah dia akan mengajak Lisa bertemu dan mengatakan yang sebenar nya agar tidak ada kesalah pahaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Appa i miss u || Jilice ✓✓ (Sudah Terbit)
FanfictionBaca lengkap ada di aplikasi ungu (dre&inov) haru manoban anak dari lisa manoban yang tidak memilik ayah dari lahir setiap dia bertanya tentang ayah nya maka sang ibu akan menangis semalaman. tapi lisa selalu mengajarkan agar haru tidak membenci ay...