Prolog

1.1K 57 5
                                    

Hari ini genap sudah umur ku 22 tahun, dan dua bulan lagi study ku selesai, dan aku akan diwisuda membuat orang tua ku bangga adalah cita citaku.

Aku adalah putri kembar dari pasangan ayah dan bunda ku yang cakep dan ganteng menurutku.

Ayahku adalah seorang pengacara dan ibuku seorang wanita rumahan yang punya bisnis kecil kecilan. Rasanya tidak ada nyambungnya dengan profesi ku saat ini sebagai seorang atlit taekwondo.

Kalau kata bundaku aku putrinya yang aneh, sama sekali dalam silsilah keluarga kami tak ada yang menjadi penyuka olahraga hanya aku saja, lari bangetkan dari ayah bunda dan keluargaku.

Kakak pertama kami seorang manager di sebuah perusahaan makanan dan kakak kembarku dia seorang fashion disigner dan aku ya atlit taekwondo.

Aku cukup populer dikampusku, mereka memanggilku banteng betina, katanya karena jago berantem sama cowok. Sebenarnya aku sama sekali tidak suka julukannya tapi ya apalah dayaku yang hanya mengikuti trend kampus.

2 bulan lagi aku akan bertanding ke turki bersama tim ku pastinya, dan ya senior kami ingin menikah dan pindah ke mhuncen karena istrinya orang sana, berhubung tempat kekuasaan itu kosong maka akan di isi oleh kakak senior yang jauh di atas ku sebelum aku kuliah di sini.

Kabar yang aku tahu kakak itu bernama imran dan dia sudah di kontrak negara lain makanya kami tak sempat bertemu, tapi kabar yang ku dapat dia mengundurkan diri dari negara itu dan memilih pulang ke negara tercinta ini untuk membimbing kami adik seniornya dalam liga world champion.

Harapanku sih semoga kakak ini mudah berbaur dengan kami dan tidak kaku, karena aku kurang suka terlalu serius tidak ada nada bercanda.

-Hani-

❤❤❤

Pulang ke negara sendiri adalah impianku dari awal, karena menyandang popularitas dari negara lain itu sangatlah tidak enak.

Sementara negara sendiri lebih membutuhkan kita, aku memilih untuk menggantikan senior ku dulu, sebagai pembimbing dan pembina baru untuk kampus tercinta dulu yang aku tau mereka akan melakukan perlombaan internasional.

Salah satu alasan tepat lainnya karena ibuku, dia sudah merindukan putranya yang jarang pulang ke negara sendiri akibat kontrak tak berjangka ini.

Ibu selalu mengeluh padaku karena aku sulit di temui katanya, setiap dia mengunjungi kenegara lain pasti aku hanya bisa bertemu satu hari dengannya.

Mungkin ini adalah keputusan baik untuk aku, karena bisa membahagiakan ibu dari dekat sekaligus aku bisa berbakti untuk negara sendiri.

-imran-

I Love My TaekwondoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang