Gelap terang kehidupan

27 3 0
                                    


Ada saat terang ada saat gelap dalam hidup. Terang dan gelap pun bisa berdekatan dalam satuan waktu. Ada jalan gelap, ada jalan terang. Maka berhati-hatilah, agar tidak terlempar dalam kegelapan. Atau terbelenggu dalam cahaya terang yang berlebihan.

Orang tua kita bilang “hindarilah jalan yang gelap” dan “carilah jalan yang terang”. Jika gelap itu hal yang jelek, hal yang negatif maka tinggalkanlah. Jika terang adalah hal yang baik, hal yang positif maka lakukanlah. Pantas dulu, orang tua kita selalu bernasihat untuk tidak pulang terlalu larut malam. Agar kita tidak terjerumus ke dalam kegelapan. Dan mereka mengajarkan “terang” sebagai jalan kehidupan.

Karena jalan terang, selalu membuat hati, pikiran, dan perasaan untuk bertindak pada hal-hal yang positif, membawa ke arah kebaikan.

"tempatkanlah sesuatu pada tempatnya”. Hati, pikiran, dan perasaan gelap pasti ada tempatnya. Hati, pikiran, dan perasaan terang pun ada tempatnya. Tantangannya adalah di mana kita mau hidup, di jalan gelap atau di jalan terang.

Gelap, masa lalu dan semua yang di belakang telah menjadi ilusi. Penyesalan hanyalah emosi. Tapi terang, masa yang akan datang dan semua yang di depan menjadi misteri. Maka hadirlah di masa kini dan bersiaplah di masa depan yang lebih baik.

Penyesalan tidak bisa jadi harapan.

Kedukaan tidak bisa jadi kenangan.

Kemarahan tidak bisa jadi haluan.

Kebencian tidak bisa jadi impian.

Kesedihan tidak bisa jadi cerminan.

Ketakukan tidak bisa jadi pegangan.

Karena masa lalu itu adalah kehancuran.

.....

Waktu berputar begitu cepatnya, 19 tahun yang penuh dosa pikirnya,sungguh penyesalan tentu ada di akhir. Di temaran sinar rembulan sayup terdengar suara lirih namun begitu merdu menyejukkan hati, di sebuah ruangan bernuansa hijau. Beralas kain persegi panjang dengan berlindung pada juba putih yang menutupi dirinya, dengan meja kecil yang menyangga sang pedoman hidup bagi para ummat islam di hadapannya.

Lirik demi lirik berayun begitu indah , namun tak terlepas dari guncangan kecil di bahu dan isak yang begitu memilukan.. 
Tentu setiap ayat mengandung makna . Setiap makna bersatu dalam kisahnya. Menyadari setiap sifat,  sikap, tingkah serta kisah dengan langkah tak terarah.

"aku menyesal Tuhan!! " itulah kata yang acap kali ia ucap kan disela kegiatannya pada sepertiga malam yang ia lakukan sejak 3 bulan terakhir itu.  Dia bertekat mengokohkan pijakannya , dan meluruskan langkahnya serta memperbaiki tujuannya ,yaitu mencari ridhoNya.

Waktu itu benar - benar ia habiskan untuk bermunajat pada sang khalik.
Hingga rembulan berganti tugas dengan sang mentari.

Gadis anggun yang memutuskan melaksanakan salah satu kewajibannya sebagai seorang muslimah, menutup dirinya dengan juntaian kain dari ujung kepala hingga batas mata kakinya beriringan dengan nama sang Agung yang ia gumamkan pada setiap langkahnya menyusuri lorong sepi tempatnya mencari rahmat berupa ilmu dari sang Esa. 

Langkahnya terhenti ketika seorang menghadang jalannya. Gadis anggun itu menatap tak percaya dengan apa yang ia lihat.  Didepannya seorang lelaki berparas tampan berpenampilan urakan memberikan senyuman manisnya.  Itu menurut pria itu tapi tidak dengan husna , gadis itu segera menundukkan pandangannya "Astaghfirullah "ucapnya , ia tak mampu melihat senyum jahat nan mematikan itu.

"permisi,  saya harus pergi! " husna sudah berusaha untuk melewati pria itu , namun selalu saja dihadang.

"mau kemana sayang??  Kenapa buru -buru??  " katanya lembut sembari meraih tangan husna, namun segera ditepis olehnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

gelap terang kehidupan (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang