Kelulusan SD

169 10 4
                                    

Aku bersujud kepada-Nya. Aku berharap semoga nilai UN-ku memuaskan. Aku sudah berusaha sekuat tenagaku. Ah rasanya sudah tak terasa selama enam tahun aku belajar di SD. Mulai dari saya belajar 1 + 1 = 2, sampai aku mengetahui bahwa bumi itu bulat. Ya banyak yang aku pelajari di SD. Namun aku tidak puas jika harus belajar hanya sampai tingkat SD.

Saat menegangkan pun tiba. Keringat dingin pun keluar dari tubuhku. Saat aku banyak mengucap doa pada-Nya, guruku pun mengumumkan hasil UN. Dan ya, ternyata aku benar. Nilai UN-ku tidak terlalu memuaskan. Aku hanya mendapat nilai 25,6 dari maksimal 30. Ya aku tau itu tidak terlalu kecil. Namun aku merasa aku dapat mengerjakan soal UN tersebut.

Saat itu aku mendapat berita baik dan berita buruk. Berita baiknya walaupun nilai UN-ku tidak terlalu besar, aku masih diterima di SMP favorit di kotaku. Berita buruknya yang diterima di SMP itu hanya aku.

Ya aku tahu, ini terdengar agak alay. Walaupun aku masih SD, aku sudah PDKT-an sama Bella walaupun tidak sampai pacaran. Dan ya, dia tidak diterima di SMP favorit tersebut. Ya, ini mungkin akhir dari kisahku dengannya.

Suatu hari, aku bertemu dengan Bella dan aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang memang tak ada statusnya.

"Maaf Bel, mungkin ini terakhir kalinya aku bicara seperti ini sama kamu" ucapku

"Aku ngerti kok, tenang aja jangan pernah lupain aku. Aku harap kamu mendapat apa yang kamu cita-citakan. Walaupun kita nggak berjodoh, semoga kamu mendapat jodoh terbaik" jawab Bella

Aku pun tidak bisa mengatakan apa-apa setelah dia mengatakan itu.

"Mengapa kamu hanya terdiam?" Saut Bella lagi

"Hmmmm..... Aku nggak tau harus bilang apa. Aku cuma pengen bilang terima kasih buat semuanya. Walaupun kita nggak bisa bersama, kamu bakal tetep jadi bagian dari kisah hidup aku. Aku hargai semua kenangan kita" jawabku dengan terbata-bata.

Karena aku anak SD dan aku tidak punya banyak uang serta memang terasa tak pantas sebagai anak SD memberikan hadiah kepada pujaan hatinya, aku hanya mengucapkan terima kasih padanya dan berdoa semoga cita-cita kita terwujud suatu saat nanti.

Aku tau itu sungguh alay untuk ukuran anak SD, namun aku tidak bisa menghindarinya karena itu sudah terlajur merasuk ke dalam kisahku dan aku harus ku akhiri karena memang tidak patut untuk dilanjutkan.

Aku merasa aku sudah siap untuk memulai kisahku di masa SMP. Dan ini hanya sedikit cerita masa SD dariku. Karena hanya beberapa minggu setelah itu, kisahku dimulai di masa SMP. Aku tidak mengerti apa yang seru dari kisah di masa SD-ku. Akan tetapi karena tujuan utamaku sekolah hanya untuk belajar, aku tidak mempermasalahkan hal itu. Dengan berbekal sedikit kecerdasan, saya melangkah dengan menyebut nama Allah. Dan dimulailah kisah dimasa SMP-ku.

Bersambung....

Mengejar Cinta atau Prestasi?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang