4

67 0 0
                                    


Pada pukul 11 : 00 malam sehun tiba di rumah, setelah memarkirkan mobilnya ia langsung masuk saja kedalam rumahnya. Dengan diiringi langkah yang gontai, ia terus berjalan menaiki anak tangga satu persatu menuju kamarnya.

Rumah ini terasa sangat sunyi, apa benar gadis itu tak akan pulang malam ini. Memang apa yang tengah ia kerjakan sehingga membuatnya harus terus kerja. Bukankah ia sudah bekerja dan ia mampu membiayai seluruh kehidupannya.

Seulhyun.. ?

Kekasihnya itu mungkin belum bisa ke rumah ini, ia mengatakan bahwa temannya yeri datang mengunjunginya. Kemungkinan besok ia bisa datang kemari, untuk tinggal bersamanya dengan krystal.

Sehun memijat pelipisnya, jika mengingat kekasihnya membuat kepalanya pusing.

Cklekkk...

Sehun membuka pintu kamarnya, pertama yang ia lihat hanya kegelapan. Namun tunggu, saat kedua matanya mengarah ketempat tidur. Sehun terkejut saat melihat seorang gadis tengah berbaring dikasurnya, mungkin benar kamarnya ini gelap.

Sehun mengerutkan dahinya bingung, krystal-kah?

Tanpa menyalakan lampu kamarnya, sehun biarkan gelap begitu saja.

Dengan pelan sehun melangkahkan kakinya, berjalan mendekati tempat tidurnya.

Setelah mendekati tempat tidur, senyum merekah begitu saja dibibirnya.

Bagaimana ia tidak tersenyum, wajah gadis ini begitu indah dipandang, pada kurangnya pencahayaan didalam kamar.

Dengan perlahan sehun mendudukkan tubuhnya ditepi tempat tidur.

"hey, bukankah kau tidak pulang malam ini ?" gumam sehun pada dirinya,

Sehun mengangkat lengannya kearah wajah krystal, pelan sangat pelan jemarinya merapikan anak rambut krystal yang menutupi sebagian wajahnya. Diusap pelipis krysatal yang mengeluarkan keringat dengan lembut.

Sehun melihat wajah krysatal yang gelisah, sseperti tengah bermimpi buruk.

"krys,, krystal... hey, bangun." Ujar sehun menepuk-nepuk kedua pipi krysal.

Kedua mata itu seketika terbuka, ia menatap wajah pria dihadapannya cemas. "Hunnn... benarkah itu dirimu ?" tanyanya dengan gemetar.

Sehun diam.

Ia melihat wajah krystal sendu, apakah ini yang waktu itu krystal ceritakan padanya. Apakah setiap malam benar krystal mengalami hal ini terus menerus, ada apa dengan gadis didepannya ini. Sehun menarik nafasnya pelan, ia sungguh kacau dengan berbagai pikiran yang bersarang dikepalannya.

Sehun menarik kedua lengan krystal, ia genggam lengan itu dengan lembut. "katakan padaku, apa yang terjadi denganmu krys ?" tanyanya khawatir, sungguh ia tidak bisa membohongi dirinya. Bahwa ia sangat menghawatirkan krystal, istrinya.

Krystal diam mematung dengan perlakuan sehun padanya, suara sehun begitu jelas dipendengaranya. Suara itu begitu tulus menghawatirkannya. Ditatapnya kedua mata itu dengan perasaan yang bercampur, kemudian tanpa aba-aba air mata itu menetes begitu saja dari kedua kelopak matanya.

"hey...." sehun menatapnya dalam.Sehun mengusap jejak-jejak air mata di kedua pipi krystal.

"a...aku lelah." Gumam krystal disela tangis yang tak kunjung henti.

Greppp...

Sehun mendekap krystal dalam pelukannya. Entah dorongan darimana, tiba-tiba ia memeluk krystal erat, sangat erat seolah-olah ia tak ingin melepasnya lagi.

"jangan menangis, ku mohon." Ujar sehun parau, Sehun membelai surai krystal dengan lembut, mencoba menyalurkan kekuatan padanya. Meski ia tak tau apakah berhasil atau tidak.

Kalimat itu langsung menghentikkan tangis krystal seketika, ia merasa ini seperti de javu. Suara ini... ia begitu ingat seperti dalam mimpinya.

Krystal membalas pelukan sehun lebih erat, hatinya berdesir merasakan kenyamanan lengan kokoh yang memeluknya ini. Ia tak ingin kehilangan lagi, tak ingin.

Krystal kembali menangis, dalam diam.

Siapa dirimu, kenapa kalian begitu sama.

Tolong jangan bodohi hatiku, karena aku sungguh tak sanggup

jika harus selalu seperti ini.

Sehun melepaskan dekapannya, mengapus kembali air mata krystal. Sehun menatap dalam kedua bola mata krystal, lalu ia tersenyum. Ia merapikan anak rambut krystal, raut wajah kesedihan begitu ketara diwajahnya. Melihat itu membuat hatinya terluka.

"aku membencimu"

"aku tahu. Tidak seharusnya kau mencintaiku." Meski aku mengatakan jika aku mencintaimu, mungkin kau akan tetap membenciku.

"aku benar-benar membencimu, huuunn." Ujarnya begitu parau.

"teruslah seperti itu, karena aku tidak ingin membuatmu terluka dengan perasanmu." Sehun menarik nafasnya gusar, sungguh sulit mengungkapkan kata-kata yang berkecamuk dihatinya.

"Jangan bersedih.. Jangan menangis..-Aku terluka melihatmu seperti ini- Aku tidak suka melihatmu seperti ini..Tetaplah kuat seperti biasanya dirimu... Akan lebih baik jika begitu... Dengan begitu, semua akan mudah untuk dilalui... Aku telah menyakitimu begitu banyak..krys. Setidaknya, jika kamu benar-benar ingin aku melepasmu-meski aku tak ingin melepasmu. Aku ingin melepasmu dengan keadaan bahagia."

krystal tercekat mendengar penuturan sehun, jantungnya berdetak cepat. "jangan ! aku tidak ingin kau pergi. Tetap disini, meski kau bersama wanita itu. jangan lepaskan aku." Perkataan yang krystal lontarkan mengalir begitu saja, tanpa ia memikirkan apa resiko yang ia dapatkan dengan ucapannya itu.

Sehun menarik rambutnya kebelakang, suasana hatinya begitu kacau. Ia bingung dengan keadaan yang tengah ia alami saat ini, apa yang harus ia lakukan.

ada dua cintaWhere stories live. Discover now