Orang tua

47 5 8
                                    

Cinta pertama seorang anak adalah orangtua.
-Dwi Riyanti

***
Giana rindu akan orangtuanya. Mereka yang selalu sibuk dengan pekerjaannya tak menepis bahwa Giana amat sangat menyayangi mamah dan papahnya.

Papahnya yang merupakan pemilik perusahaan properti menuntut ia agar selalu siap sedia berkerja keras di depan laptop perusahaannya.

Mamahnya seorang pemilik cafe "meet" disalah satu daerah Jakarta Selatan. Menuntut kesibukan yang begitu padat.

Giana pun mengambil buku diary yang selalu menemaninya kala suka dan duka.

    Mom and dad

Mah pah giana rindu sosok kalian yang selalu sibuk dengan mengurus gia, apakah gia salah menjadi anak yang menuntut kalian bahwa sebenarnya gia haus akan kasih sayang kalian?
Gia selalu menepis pemikiran buruk mengenai kalian, Gia paham kalian sibukpun hasilnya untuk Gia juga.
Gia terkadang lelah dengan permainan hidup ini. Tapi cinta pertama seorang anak adalah orangtua.
                                                    25 Maret 2018

Gia menutup dan menata kembali buku diarynya itu, lalu ia menidurkan kepalanya di atas meja belajar dengan terlelap.

***
Ragil Alvaro

Anak dari seorang pengusaha sukses dan pemilik butik indah dibeberapa daerah. Kehidupan ia sangat sempurna, lahir dari keluarga kaya raya dengan fisik yang tampan membuat sekalangan wanita menjerit-jerit ketika melihat paras wajahnya.

Ragil memiliki sifat yang friendly, baik, pintar sekaligus cerdas dan tentunya ia bukan Bad Boy. Karena kehidupannya yang difasilitasi kemewahan ia terkadang sekenanya sendiri terhadap orang di sekitar.

"Kok gue makin tampan yah, ahh" seraya melihat cermin dengan percaya dirinya.

Tiba-tiba ia kepikiran sekilas tentang cewek cerewet yang tidak sengaja selalu ia temui, "Mungkin jodoh" gumam Ragil terkekeh dihadapan cermin.

Lantas Ragil pergi dengan baju hoddie dan jens pendek. Ragil ingin kerumah sahabatnya dengan mengendarai mobil mewah dan kesayangannya itu.

***
*Kevinnn." Teriak Ragil.

"Vin kevin acuuu rindu padamu yuhuuu." Ujar Ragil sambil ngakak tidak jelas.

Yang diteriakinya pun tidak keluar atau mendengar. Setelah beberapa kali Ragil memanggil Kevin bisa dibilang meneriaki rumah orang bukan memanggil yaa guys.

"Apasih berisik amat lo kaya mamang bakso." Ucap Kevin seraya keluar dari balik pintu.

Yang dibicarakan malah terkekeh dengan wajah tanpa dosa.

"Santai broh, suruh siapa gak bukain gue pintu kan kesel." Ucap Ragil dengan nada yang dibuat-buat.

"Mau ngapain lo kesini, tumben." Ucap Kevin.

GianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang