BAB I INTRODUCING ME

938 62 9
                                    

"Hai. Sepertinya kita bisa menjadi teman dekat setelah ini"
***************

"Aluna",Gadis bertubuh tambun yang bernama Aluna menoleh saat namanya dipanggil oleh seseorang. Aluna tersenyum melihat Quteu, dosennya.

"Ya, bu. Ada yang bisa saya bantu?"

"Kamu masuk kelas saya di mata kuliah manajemen periklanan kan?", Aluna mengangguk.

"Iya bu"

"Kalau gitu boleh saya minta tolong kamu koordinasikan teman-teman kelas kamu dan kelas PR2 untuk membentuk kelompok. Nantinya kelompok ini akan diberi projek sebagai ujian akhir semester"

"Baik bu, perkelompok berisi berapa orang ya bu?",Quteu tampak berpikir.

"Hmm.. 4 orang saja cukup. Bisa kamu bantu saya koordinir?",tanyanya. Aluna mengangguk dengan semangat.

"Tentu bu, dengan senang hati",Quteu tersenyum senang.

"Kalau begitu, setelah kelompok selesai terbentuk kamu bisa menghubungi saya untuk menyerahkan lembar berisi nama-nama kelompok"

"Baik bu, ada lagi?"

"Sudah cukup. Saya tunggu ya. Terima kasih Aluna"

"Sama-sama bu"

Aluna berjalan menuju tempat duduk di bawah pohon rindang yang berada di taman kampusnya. Tempat favorit bagi Aluna selama menunggu jam kuliahnya dimulai. Ia adalah seorang gadis yang pintar, namun sayangnya ia selalu di-bully karena fisiknya yang tambun. Wajahnya pun biasa saja. Sangat standar apabila dibandingkan dengan mahasiswi kampusnya yang cantik-cantik dengan tubuh langsing semampai. Ia membuka grup gabungan di aplikasi chatting ponselnya.

Selamat siang teman-teman PR: Me
Saya mendapat tugas dari Bu Quteu untuk mengoordinir kelompok gabungan. Satu kelompok berisi 4 orang. Kelompok ini akan dibagi tugas untuk ujian akhir semester nanti.
Jika kelompok sudah terbentuk mohon menginformasikan ke saya secara personal ya. Trims.

Aluna membaca lagi pesan yang dibuatnya, setelah dirasa cukup jelas ia mengirim pesan itu ke grupnya. Tak berselang lama notifikasi ponselnya penuh dengan respon mahasiswa di grup itu. Ia menghela nafas membaca balasan dari teman-temannya.

Eh si gendut, kirain siapa nge-chat di grup

Hus, jangan manggil gitu dong. Dia kan gak gendut, cuma besar HAHAHA

Tumben si ndut ini muncul

Sekalinya muncul langsung nyuruh ya guys

Kan memang dia begitu. Muka standar tapi sok.

Aluna hanya mengurut dada membaca bully-an dari teman-temannya. Ia sudah terbiasa. Baginya tidak perlu menanggapi celotehan menyakitkan itu. Tidak penting. Ia hanya fokus kuliah dan ingin segera lulus dan bekerja. Ia memutuskan memberi semacam desakan untuk teman-temannya

Ditunggu sampai pukul 15.00 sore ini : Me
Jika tidak  ada yang memberi nama kelompok, saya akan membaginya sendiri tanpa melihat siapa dengan siapa.

Send

Woh si gendut udah berani ngancem guys!

Lu minta kita apain!? Jangan sok!

Anak kelebihan lemak ya gitu, songong!

Udah turutin aja daripada mulutnya ngadu yang nggak-nggak ke dosen.

Cih! Ga takut gue! Palingan didorong sekali udah ngegelinding

Dasar sarang lemak muka standar

A Heartbroken Song [Exclusive at Dreame]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang