"apa yang kau lakukan?"
"ada apa?"
"aku bertanya, kau malah balik bertanya padaku"
"hah maaf... "
tiba tiba, mata irene terbelalak melihat luka lebam di tangan seulgi.
"ini apa?" tanya irene
"ah.. sudah kubilang kan, ini bukan apa apa hehe"
"kau gila ya.. ini.. parah parah . Apa dia melakukannya lagi padamu?"
"Tidak.. sudah ku bilang ini bukan apa-apa"
seulgi hanya terdiam dengan senyum simpul di wajahnya
*seulgi POV*
.
.
Lagi - lagi aku harus merasakan hal ini, melihat mereka bertengkar di depan mataku. aku benar benar benci dia. takdir mengharuskanku bertemu dan berurusan dengannya. aku benar benar benci dia. Aku benar benar kesal. Seandainya aku bisa pergi dari sini , tanpa harus takut akan finansial, akan ku bawa ibu bersamaku, ku bahagiakan dia. tanpa harus terus bersama laki laki itu! dasar psikopat!
.
.
.
*back to reality*
" sudah waktunya.. "
"untuk apa?"
" pulang lah" teriak irene
" ahh astaga, aku ketiduran lagi"
"akhir - akhir ini , sering sekali kau teridur di kelas begitu. Apa kau benar-benar baik baik saja?"
" kau ini kenapa ha? terus bertanya seperti itu"
"KAU INI YANG KENAPA??? DASAR YAA.. temannya hawatir malah di katain"
" apa sih.. aku ga mood ngomong"
Seulgi berjalan mendahului irene
.
.
"apalagi?" tanya yeri
"ah .. entahlah.. seulgi.. dia .. aku hanya tak ingin dia murung seperti itu"
"kejar saja"
"percuma, dia tak akan mendengar ku"
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Diam Diam
Romance" Bukannya aku sok menolak perhatian mu, bukannya aku sok jual mahal atau apa aku hanya sadar siapa kau dan siapa aku. Perbedaan yang membuat ku sangat takut untuk dekat denganmu. Lagipula cinta yang tulus tidak perlu di tunjukkan bukan, cukup meman...