WARN! E Rated. Saya tidak menanggung akibat jika anda memutuskan membaca fanfic ini lebih lanjut. Jika tidak suka silahkan keluar dari laman ini. Tidak menerima bash karena unsur enaena tidak berfaedah ini hehe. Kritik dan Saran sangat membantu.
.
.
.
Tags : Friends to Lovers, Drunk!Taehyung, Dub-consent, Explicit fingering scene, Anal fingering.
.
.
.
"Kau mabuk, idiot!" Jungkook mengguncangkan bahu Taehyung frustasi. "Ayo pulang!" desaknya dengan tidak tahu diri memukul punggung si Kim keras.
"Aku tidak mabuk, Jeon! Lihat, aku masih berjalan normal!" Si Kim yang mabuk itu tertawa sumbang. Lalu dia mengalungkan lengannya di leher Jungkook, menyeret yang lebih muda berjalan sempoyongan bersamanya.
"Dasar, sial―"
"Jungkook-ssi, ada yang bisa kubantu?" Suara lembut khas wanita memasuki indera pendengarannya. Lantas Jungkook menoleh, mendapati Kang Haneul―mahasiswi cantik angkatannya yang Jungkook ketahui dengan baik menyimpan perasaan khusus ke Kim Taehyung. Bahkan hampir menjurus obsesi untuk menjadikan Kim Taehyung sebagai ayah dari anak-anaknya kelak menurut kabar gossip yang terdengar. Ew.
"Ah, haneul-ssi. Tidak, tidak ada. Aku bisa sendiri." Kata Jungkook, memasang senyum sebaik mungkin yang dia bisa, mengabaikan fakta bahwa bahunya mulai pegal karena Taehyung kini menumpu seluruh bobotnya ke kalungan tangannya di leher Jungkook. Semuanya agar Kang Haneul kembali ke tempatnya, setidaknya tidak melakukan hal aneh ke Kim Taehyung sudah cukup.
"Tidak apa-apa, aku tulus membantu. Kupikir kau keberatan membawa Taehyung seorang diri." Wanita keras kepala itu terus mendekat, dan Jungkook separuh melotot saat Haneul berdiri di sisi satunya, tangannya mengusap lengan Taehyung yang berbalut mantel hitam sensual sebelum mengalungkan lengannya hingga dada wanita itu berjarak dekat dengan lengan si Kim yang mabuk. Berbahaya.
Secepat kilat Jungkook menarik Taehyung lebih mendekatinya hingga tangan lentik si wanita tersentak lepas, lalu anak itu memasang raut polos tidak berdosa. Kemudiam Jungkook berpaling memandang teman-temannya yang masih berkumpul di depan kedai merencanakan ronde dua acara minum-minum mengabaikan Haneul yang memasang wajah kesal.
"Hei, teman-teman! Maaf aku duluan." Jungkook berujar cukup keras, melayangkan tatapan bersalah dan mengedikkan dagu ke Taehyung. "Aku akan mengantar Taehyung pulang." Lanjutnya. Teman-temannya mengangguk paham, mengerti sekali kedekatan Kim dan Jeon sebagai sahabat sehidup semati. Haneul membuka mulut ingin berkata sesuatu, namun sebelum wanita itu mengeluarkan suaranya Jungkook cepat-cepat melambaikan tangan dan berbalik. Secepat mungkin menjauh dari wanita berbahaya dengan Taehyung berjalan terseret di sebelahnya.
Ah terkutuk kau, Kim Taehyung.
.
.
.
Membawa Taehyung kembali ke apartemennya bukan hal yang mudah, omong-omong. Apalagi saat di bus Taehyung meracau memalukan dan menunjuk-nunjuk jendela separuh sadar. Untung saja busnya sepi. Dan yang lebih parah lagi ketika mereka turun, baru saja menginjakkan kaki di halte dan saat itu juga Taehyung memilih waktu yang tepat untuk muntah. Mengotori halte tujuan mereka dan bagian depan mantel serta kemeja Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy Friend or Boyfriend
Short StoryPertemanan Taehyung dan Jungkook akrab sekali sehingga orang salah mengira keduanya bersaudara. Tapi malam itu semuanya berubah. Jadi―apa mereka sekarang? Teman? Pacar?