1.

31 1 0
                                    

Taqiya audrey husein, biasa disebut aya. berjalan dengan santai hingga membuat rambut yang ia ikat mengikuti gerakan tubuhnya. Perempuan famous karena kecantikannya, tapi sayang ia jomblo. Karena menurutnya berpacaran hanya membuat sakit hati. Cewek jutek. dengan iris mata biru laut, hidung mancung, berkulit putih, dan bibir tipis berwarna merah muda itu sedang melewati koridor sekolahnya untuk memasuki kelas yang berada dilantai 3.

Sebenarnya jam masuk sekolah masih ada waktu beberapa menit lagi, ia berangkat pukul 06.00 . Begitulah aya murid ter-rajin menurut siswa siswi maupun guru-guru mereka. Mungkin karena ia tidak suka keramaian maka lebih baik ia datang terlalu pagi. Murid yang berlalu lalang mulai memasuki kelasnya masing masing.

"Pagi ayy." sapanya kepada aya. dengan cerianya seorang perempuan yang baru saja masuk dan memecahkan keheningan.

"Hei, pagii mei. " jawab aya datar, karena ia sangat malas untuk berbicara dipagi hari. Begitu lah taqiya.
Dan seorang perempuan itu menjatuhkan tubuhnya di kursi tepat disamping aya.

Meisya lauren. Salah satu sahabat aya disekolah. Rambut yang sering ia gerai dengan agak sedikit ikal dibawahnya. Mempunyai hidung mancung, kulit tidak terlalu putih, ia cerewet. Berbeda dengan sahabatnya. Meisya pun cantik, Tetapi tetap cantikan Aya dibandingkan meisya.

Aya mempunyai 5 sahabat, 4 cowok dan 1 cewek. Fito andrian, gey anude, razlyan, rikzy samuel dan meisya lauren. Aku sebutkan saja namanya, kalau aku sebutkan bagaimana orangnya mugkin akan terlalu panjang. Mereka berbeda jurusan, ada yang di ipa dan ips.

"Kringgggg.. kringgg...." tepat pukul 6.25 Bell berbunyi itu tandanya mulai masuk jam pelajaran.

Memasuki pelajaran matematika dengan guru yang ter-cap sangat killer bagi semua murid. Yaitu bu Saragi. Teman-teman aya yang tadinya ada yang sedang duduk di meja, merumpi, gendang-gendang meja. Menjadi ricuh karena kedatangan bu saragi. Sedangkan aya dan meisya santai memainkan ponsel tiba-tiba langsung mereka masukkan kedalam saku seragam sekolah mereka.

***

Bell istirahat berbunyi. Siswa siswi yang berlari tergesa-gesa menuju kantin. Tetapi aya mengurungkan niatnya untuk tidak keluar kelas, Karena ia membawa bekal yang tadi pagi dibuatkan mamahnya.

"ay lo nggak kekantin?." Ujar meisya dan fito bersamaan.
"Eh nggak dulu deh, gue bawa bekal."
"Yaudah gue duluan ya ay laper hehe, Bye." Meisya berteriak sambil berlari keluar menuju kantin. Sedangkan fito hanya berjalan santai.
Namun meisya terhenti ketika sahabatnya berteriak memanggilnya.

"Meisyaaaaa.." teriak aya dengan suara lembutnya itu. Lalu meisya menengokkan kepalanya.
"gue nitip air mineral di bu mina yaa." ucap aya dengan suara agak sedikit manjanya.
Melihat wajah sahabatnya seperti itu meisya hanya tertawa dalam hati dan tidak menjawab permintaan aya.

"Mei, si aya mana?" Tanya razly.
"Dia bawa bekal katanya" dan yang lain yg sedang merhatikan meisya bicara hanya membuka mulut seperti huruf O.

"Eh gua makannya dikelas aja ya kasian aya sendirian" ujar meisya
"Oh yaudah, nanti kita kesana" ucap rikzy
"Oke"

Kantin dengan kelas aya dan meisya jauh. Kantin dilantai 1 dan kelas dilantai 3. Jadi butuh waktu agak lama.

***

Tak lama kemudian ada seorang lelaki yang memasuki kelas aya. Sepi hanya ada aya dan beberapa temannya yang tidak pergi kekantin. Dan seorang lelaki itu mendekati aya.

"ehmm"
suara itu. Suara laki-laki yang menghampiri aya. Dan dengan kagetnya yang sedang makan bekalnya tiba-tiba mendongakkan kepalanya.
Lalu aya melihat seorang laki-laki asing baginya. Dan aya tidak menjawab deheman laki-laki tersebut.

"Gue nath, lo aya kan?" Tanya seorang laki-laki itu yang sedang berdiri depan aya.
Awalnya aya mengurungkan niatnya untuk tidak menjawab. Tapi apa salahnya jika hanya menjawab sebatas kata?.

"Iya." Jawab aya pelan.

Tiba-tiba meisya datang dengan ribetnya perempuan itu membawa semangkuk bakso dan dua air mineral.
"Ay lo tuh nyusahin deh bisanya nyuruh doang. Nih miii-num.." ucap meisya yang sedang bicara tiba-tiba bicaranya terhenti karena melihat laki-laki bersama aya.
"Gue duluan." Ucap laki-laki kepada aya saat melihat meisya.

"Omaigattt.. Ay kak nath ngapain nyamperin lo?."
"Gak tahu."
"Bicara apa tadi dia sama lo?."
"Cuma ngasih tau namanya doang."
"Terus?."
"Udah. Mana minum gue?" mulut meisya hanya berbentuk seperti huruf O dan memberi air mineral milik aya.

"Dia suka kali ay sama lo" ujar razly.

"Ah ngaco lo."

"Udah si ay gapapa biar lo bisa move on sama grey" ucap gey.

"Percuma gue ada yang baru kalo gue masih sayang sama yang lama."

"Lagi juga gasegampang itu gue buka hati, apa lagi gue gakenal dia."

"Iya sih susah emng kalo udah sayang mah" timpal meisya.

"Sedih ditinggal pas lagi sayang-sayangnya hahaha" ledek razly

"Eh sial."

●●●

Cuaca kian berubah yang tadinya terang berubah menjadi gelap. Sama seperti hati aya, Gelap. Tak berpenghuni. Seseorang yang 1tahun lalu menetap dihati aya sekarang telah hilang. Aya tidak bisa melupakannya padahal ia sudah disakiti padanya.

Greyhan, ia yang sudah menyakiti hatinya. Saat itu aya sangat depresi karena ulah pacarnya yang berselingkuh dengan wanita satu sekolahnya. Hingga membuat perempuan itu enggan untuk mengenal cinta kembali.
Aya dan grey berbeda sekolah. Namun sekolah mereka tidak berjauhan hanya saja diapit dengan ruko-ruko.

Murid-murid sudah berlalu lalang pergi karena bell pulang sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Ke 5 sahabatnya pun sudah pulang. Sedangkan aya setia menunggu saudaranya menjemput.

"Lo nungguin siapa?"
"......." Tidak ada jawaban dari aya.
"Gue anterin pulang ya?disini dingin hujannya deras gak mungkin kan lo terus nunggu disini." Suaranya mengeras karena suara hujan yang terlalu kencang.
"Abang gue jemput."
"Gue temani ya sampai abang lo jemput?."
"Nggak usah, gue bisa sendiri."
"Perempuan itu harus dijaga, ya walaupun yang dijaganya tidak mau."

Aya terus menatap lurus kedepan sampai tak sadar bahwa nath sedari tadi memerhatikan wajah cantiknya. Tak lama ada mobil putih yang memecah keheningan mereka. Lalu mobil itu mengklakson, dengan spontan keduanya melihat kearah mobil itu.

"Itu kayanya abang lo udah sampai."
"Makasih udah nemenin." Belum sempat nath menjawab tiba-tiba aya berjalan menerobos hujan.
Hujannya sudah tidak sederas tadi hanya gerimis.

"Perempuan tidak boleh hujan-hujanan." Nath datang lalu ia segera menutupi kepala aya.
"Kenapa?"
"Ya nanti bisa sakit. Apa lagi lo yang sakit, terus gue sedih" Nath nyengir menunjukan giginya yang bersih.
"Hati-hati."

*****

"Assalamualaikum, mah aya pulang"
"Waalaikumsalam, eh anak mamah sudah pulang." Jawab sarah pelan.
"Ay ke kamar ya mah."
"Yasudah istirahat, jangan lupa ganti seragam mu dulu."
"Iya mah."

Setelah berganti baju tak lama suara ringtone pesan masuk dari ponselnya

0852-1556-**** : sudah sampai rumah?nath.

Aya yang sedang bersantai dikasurnya. Sampai menatap tidak percaya dengan apa yang ada dilayar ponselnya.

0852-1556-**** : ga ada niatan bales pesan gue ya?

0852-1556-**** : selain lo pelit bicara, lo pelit ngetik juga ternyata.

Taqiya audrey.H : udh.
Aya langsung mematikan ponselnya.
Dan nath bergegas langsung membalas pesan darinya.

***

Hallo gais maaf ya kalo ada typo hehe. Part pertama sengaja ga terlalu banyak. Semoga suka❤ jangan lupa vote & comment🙌 terimakasih🙏

NathayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang