PART 01

11 3 1
                                    

Bel istirahat telah berbunyi sepuluh menit yang lalu, Alex juga sudah menemukan kelasnya bahkan sudah mendapatkan teman baru. Sekarang mereka telah berada dikantin sekolahnya. "oh iya, nama lo siapa tadi gua belum sempet kenal nama lo." Ucap Alex yang duduk tepat dihadapan gadis yang ia tanya.

"Oh nama gua? kenalin gua Clarisa Margaretta sering dipanggil Risa, iya terserah lo sih mau manggil gua apa aja." Balas Clarisa. "kalau gua panggil sayang boleh dong, katanya boleh panggil apa aja." ejek Alex yang sambil menaik turunkan alisnya. Sontak semuanya tertawa setelah mendengar perkataan itu.

Ia Clarisa dan Alex sudah menjadi teman sekarang bukan hanya mereka berdua tetapi Bunga, Priska, Renaldo, dan Septian pun sudah menjadi temannya bahkan dapat dibilang teman tergilanya.

"Din mau makan apa lo."  Tanya Laura teman dekatnya Adinda. Ia Adinda adalah gadis yang tadi pagi Alex temui. Nama panjangnya Adinda Margaretta kakak dari Clarisa Margaretta teman deketnya Alex tetapi mereka memiliki sifat yang berbeda.

Adinda adalah gadis yang terkenal jutek dan pintar, tidak lain halnya dengan Clarisa ia gadis humoris dan pintar, keduanya memang memiliki paras yang begitu cantik. Adinda sekarang menempati kelas XII.

"Gua kayanya beli minum doang deh Ra, gua lagi gak mood buat makan." balas Adinda sambil menoleh ke kanan kekiri bergantian melihat makanan yang terdapat dikantin sekolahnya itu. "Yaudah ok."

"Hai!" sapa Alex kepada Adinda. Ternyata dari tadi ia memperhatikan Adinda ia pamit kepada teman-temannya untuk kekelas duluan tapi ternyata ia malah mendatangi Adinda yang sedang menemani temannya itu membeli siomay.

"Gua punya nama." cetus Adinda tanpa menoleh sedikit pun kepada Alex. "Nama? gimana gua mau manggil  pake nama,nama lo aja gua gk tau." " BODO." jawab Adinda dan langsung meninggalkan Alex bahkan ia juga lupa meninggalkan sahabatnya itu yang sedang membeli siomay. "Huft gagal lagi perasaan susah banget ya tau nama gadis itu kaya susah ngedapetin uang jajan dari mama sebanyak lima puluh juta dalam seharinya. HAHAHA. Ekh kok gua jadi ngomong sendiri sih, bodo amat ah." Alex langsung beranjak meninggalkan kantin menuju kelasnya.

"Heh anak mony... pinter maksudnya lo dari mana aja sih katanya kekelas duluan buktinya kita duluan yang sampe sini."  Tegur septian. "Tau tuh lo dari mana aja sih."  Lanjut Priska. "Gua tadi liat ada kaka kelas cakep banget yaudah gua samperin ekh tau nya orangnya jutek banget."

"Emang siapa namanya?" Tanya Clarisa. "Yaelah Ris tau namanya aja kaga malah belum sempet nanya udah ditinggal duluan."  Ucap Alex yang terlihat frustasi. "Yaelah Lex kaya kaga ada hari berikutnya aja, udah duduk sini lo." Ucap Renal yang sambil memeberi isyarat menepuk-nepuk kursi di sebelahnya untuk Alex duduk.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi itulah waktu yang diharapkan para murid bukan? "Ris lu balik sama siapa?." Tanya Alex, ya mereka telah sampai diparkiran sekolah, bahkan teman-temannya pun telah meninggalkan mereka sejak lima menit yang lalu. "Emm gua balik sama kakak gua Lex." ucap Clarisa

"Kakak loh jemput?"

"Enggak kok"

"Terus?"

"Kakak gua juga sekolah disini Lex".

"Kakak lo cewek apa cow..."

"Dek ayok balik." Belum sempat Alex melanjutkan bicaranya seseorang menghampiri mereka berdua. Iya itu Adinda kakak Clarisa. "Ok kak, Lex gua balik duluan yah." Ucap Clarisa sambil melambaikan tangannya kearah Alex. Alex yang melihat itu hanya mengangguk paham sambil memperhatikan kepergian dua gadis itu.

🍬🍬🍬

Adinda telah mengganti rok yang ia kenakan tadi  menjadi celana panjang, karena ia akan mengendarai motor ninja nya itu. Adinda itu gadis tomboy dia bahkan pernah bilang bahwa jadi gadis feminim itu ribet makannya ia lebih suka menjadi gadis tomboy lebih simple.

Selama ini Adinda terus mengantar jemput adiknya dia tidak menyetujui kalau adiknya harus menaiki kendaraan umum atau hal lainnya karena ia takut adiknya kenapa kenapa. Semenjak mereka berdua satu sekolah Adinda tidak perlu capek-capek lagi untuk kesekolah adiknya dan lalu kesekolahnya.

                            🍬🍬🍬

"Dek, kamu udah sholat isa belum? kalau belum kamu sholat dulu, selesai sholat kaka tunggu dibawah ya kita makan malam bareng."  Ucap Adinda yang berada dibalik pintu kamar adiknya itu. Setelah beberapa jam pulang sekolah Clarisa menghabiskan waktunya dikamar, ntah apa yang ia lakukan.Adinda tidak pernah marah selagi dia melakukan hal yang sewajarnya.

"Ok ka. Nanti setelah aku aku selesai sholat aku langsung kebawah". Adinda yang mendengar itu langsung saja meninggalkan kamar clarisa, kamar mereka memang bersebelahan yang berada di lantai dua.

" Hallo kakakku sayang, sekarang kita makan apa ka?." Tanya Clarisa yang menghampiri Adinda yang sudah menyantap makanannnya terlebih dahulu. "makan seadanya aja de." Jawab Adinda tanpa menoleh  ke arah adiknya.

Iya semenjak orang tuanya sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing yang bahkan sampai ke luar negeri. Disitulah Adinda menjadi kaka sekaligus orangtua untuk Clarisa. Ia yang selalu mengingatkan Clarisa untuk sholat, mengerjakan pr, belajar dan bahkan hal lainnya.

Clarisa sangat beryukur karena mempunyai kaka sehebat adinda, dia juga  sangat menyayangi Adinda. Adinda memang jutek tetapi ia berhati malaikat jadi tidak herankan jika adiknya sangat menyayanginya, Adinda juga selalu menjaga Clarisa dari bahaya apapun.

Adinda memang gadis tomboy, tetapi  ia juga pandai sekali dalam bidang memasak, jadi tidak heran jika mereka tidak pernah membeli makanan diluar. Ia selalu memakan makanan yang ia masak. Dalam beberapa menit terjadi keheningan pada saat mereka sibuk menyantap makanan mereka masing-masing.

Keheninganpun sudah tidak ada lagi setelah Clarisa memulai pembicaraan. "Ka ini piring - pring kotor aku aja ya yang bawa ke dapur." ucap Clarisa. "Gak usah dek biar kaka aja, mending sekarang kamu ke kamar aja ya, belajar  dan udah selesai itu kamu tidur nya jangan malam - malam ingat besok kita kesekolah pagikan?." Balas Adinda dengan lembut layaknya seorang ibu menasehati anaknya.

"Tapikan ka..."

"Gapapa dek, sekarang kamu mending kekamar aja ya semua ini biar kaka aja yang beresin."

" Beneran ka?." jawab Clarisa memastikan.

"Iya dek."

" yaudah kalau gitu aku kekamar duluan ya ka" ucap Clarisa yang langsung meninggalkan meja makan dan  menaiki anak tangga yang mengantar kekamarnya itu.

Iya itulah sifat Adinda jika disekolah memang jutek tetapi apa dirumah ia jutek? adinda jika dirumah begitu lembut, dia juga tidak mengijinkan adiknya untuk membantu pekerjaan rumah, Memang dirumahnya itu tidak ada pembantu jadi tugas rumah semuanya Adinda yang menanggung.

Adinda hanya ingin adiknya tetap fokus belajar dan tidak kecapean. Memang itu tugas seorang kaka terhadap adiknya bukan?. Adinda sangat mencintai adiknya itu bahkan sangat menyayanginya.


Hy hy hy yuhuu hehehe maaf yh kalau emng ceritanyh belum dapet banget.tapi diusahain kok.
Ouh iyh ngomong ngomong ini cerita pertama aku loh jadi maaf yah kalau ada typo atau kata yg kurang enak.
Jangan lupa vote and coment💞💞💞

triangle loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang