Part. 1

31.1K 1.8K 88
                                    

Author POV.

Thomas menyisir rambutnya gusar dengan sepuluh jari-jarinya. Kesalahannya bermain api dengan sekretarisnya Membuahkan hasil di dalam rahim wanita itu.

"Mas, ini kopinya" kata Jenni lembut.

Suara lembut istri tercintanya membangunkan dari lamunannya.

"Terima kasih, sayang" balas Thomas lembut sambil mencuri kecupan singkat di bibir ranum istrinya.

Ciuman yang Awalnya hanya sebuah kecupan ringan kini berubah menjadi lumatan penuh nafsu. Suara dering ponsel milik Thomas mengehentikan adegan panas mereka berdua.

Dengan kesal Thomas menggakat panggilan teleponnya Tanpa melihat nama sih pemanggil terlebih dahulu.

'mas' panggil suara lembut di seberang sana dengan Isak tangisnya.

"Hmmm" jawab Thomas malas.

'bapak dan ibu sudah tahu aku hamil anak mu, mas' kata Risa dengan Isak tangisnya di seberang sana.

Tubuh Thomas menegang dan itu tidak luput dari perhatian Jenni.

'mereka minta mas untuk segera menikahi aku mas' lanjut Risa di seberang sana.

"Aku kesana Sekarang juga, tunggu aku" balas Thomas datar.

Thomas mematikan sambungan teleponnya dan mengalihkan pandangannya kearah istrinya yang menatapnya penasaran.
Thomas merutuki kebodohannya sendiri, tidak mungkin jika dia berkata jujur pada istrinya.

"Aku pergi sebentar ya, sayang" pamit Thomas pada istri tercintanya itu.

"Emang ada masalah apa mas ?" Tanya Jenni lembut sedikit mengurangi kecemasan di hati Thomas.

"Hanya masalah perusahaan sayang" balas Thomas Sambil mengecup lembut bibir istrinya.

Jenni mengaggukan kepalanya pelan tapi enggak kenapa hatinya masih ragu jika suaminya berkata jujur Padanya. Boleh kah dia merasa curiga pada suaminya.

Dengan tergesa-gesa Thomas mengambil kunci mobil serta ponsel miliknya.

Setelah sepuluh menit suaminya pergi dengan menggendarai mobilnya Jenni mengikuti mobil suaminya dengan tukang ojek di samping rumahnya Jenni sengajah menjaga jarak aman agar tidak ketahuan oleh suaminya jika saat ini mengikuti mobil suaminya.

Thomas mengambil ponselnya dan menghubungi kedua orang tuanya untuk segera datang kerumah Risa untuk melamar gadis cantik itu. Ya kedua orang tuanya sudah tahu hubungan gelap Risa dan Thomas bahkan mereka terkesan biasa-biasa saja dan cenderung senang karena sebentar lagi akan memiliki cucu yang mereka nanti-nanti.

Thomas menghentikan laju mobil di perkarangan rumah sederhana milik sekretarisnya sekali calon istri dan ibu bagi anak-anaknya kelak.

Kening Jenni menyrergit bingung saat mobil suaminya malah berhenti di depan rumah sederhana bukan perusahaan besar milik suaminya.

Kebingungan Jenni semakin besar saat melihat mobil mertuanya juga berhenti di depan rumah bercat hijau itu. Jenni memberikan uang lima puluh ribu ke pada tulang ojek itu dan menyuruhnya untuk menunggu dirinya.

Dengan rasa penasaran Jenni melangkah kakinya ke arah pintu rumah bercat hijau itu.

"Saya akan bertanggung jawab atas anak yang di kandung oleh Risa dan saya akan menikahinya" kata Thomas tegas membuat sekujur tubuh Jenni menegang bagai di siram air panas.

" Dan kedatangan saya kesini ingin melamar putri anda untuk putra saya" kata Richard mertua laki-lakinya.

Dunia Jenni seakan-akan runtuh wanita cantik itu tidak dapat membendung air matanya saat melihat calon madunya tersenyum malu-malu kearah pria yang masih berstatus suaminya.

My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang