Dito terbangun dari suara hujan yang merintik di sekelilingnya. Tubuhnya yang lemah dan penuh luka teratih-atih berjalan mencari tempat perlindungan. Alhasil, perjuangannya tidak sia-sia. ia menempatkan dirinya dibawah sebuah pohon beringin yang lebat.
Dito terpaku mengasihani nasib. Apa salahnya menggonggong jika manusia juga berbicara bagaikan tak ada esok hari?
Dito mengalihkan pandangannya ke atas langit yang penuh awan kelabu, dimana matahari bersembunyi dari tatapan bumi. Hujan sepertinya tidak memiliki niat untuk pergi, terlihat dari tetesan air yang lama kelamaan mulai bertambah deras.
Ditengah lamunannya, Dito dikejutkan oleh cahaya biru yang entah dari mana datangnya. Ia bertambah lagi dikejutkan oleh kedatangan seorang perempuan cantik bersayap yang tersenyum dengan ramah dihadapannya.
"Siapa kamu?" Tanya Dito yang masih saja menahan sakit.
"Aku adalah peri, Dito" jawab perempuan tersebut."Mau apa kau kemari, Peri?"
"Aku ingin mengabulkan satu permintaanmu, Dito. Nah, apakah yang jadi kehendakmu?"
Dito terdiam. perkataan peri itu mengiang-ngiang diatas kepalanya, Apakah benar peri ini dapat mengabulkan permintaannya? Yah, sepertinya tidak ada salahnya juga untuk mencoba. Dito pun mengambil keputusannya.
"Aku ingin supaya semua manusia mati." Sebut Dito dengan mantab. Matanya berapi-api, mencerminkan tekadnya yang kuat.
Kediaman menyelimuti mereka untuk beberapa detik saat peri itu pun akhirnya tersenyum dan mengangkat tongkatnya.
"Baiklah, bila itu keinginanmu."
TAMAT
YOU ARE READING
ini cerita yang panjang
Randomini cerita yang panjang karena para fans ku bilang kalo cerita ku pendek-pendek semua. karena aku ini orang yang baik hati, aku bikin deh cerita yg panjang :p