Sumire Shigaraki, itu adalah nama gadis bersurai violet ini, tinggal di keluarga kaya dan dilimpahi harta kekayaan dari orang tuanya, namun tak membuatnya menjadi sombong, itulah dia.
Sumire tinggal di sebuah mansion megah bercat putih bersih, dengan taman yang tak luput dari bunga-bunga bermekaran dan nampak asri.
Gadis violet ini sedang duduk diam didalam kamarnya yang luas diatas ranjang king size nya, sembari membaca novel kesukaannya.
Tok tok tok.
Suara ketukan pintu mengalihkan atensinya pada novel yang dia baca.
"Iya?" Jawabnya singkat menanggapi sang pengetuk pintu.
"Nona Sumire? Nona dipanggil oleh tuan Hayate diruang keluarga" jawab sang pengetuk pintu tak lain adalah salah satu maid yang bekerja di mansion tersebut.
"Baiklah" tak lama dan tak cepat juga Sumire turun dari ranjangnya dan pergi ke ruang keluarga untuk bertemu dengan ayahnya.
...
Dikediaman Uzumaki tepatnya tempat tinggal Boruto dan keluarganya.
"Kaa-chan?" Panggil seorang pria bersurai kuning yang tengah celingak-celinguk memanggil sang ibu.
"Kaa-chan didapur Boruto" jawab sang ibu dan Boruto pun langsung berjalan menuju dapur untuk menemui ibunya.
"Kenapa Kaa-chan yang memasak, kita kan bisa menyuruh pembantu" gerutu Boruto kesal kala melihat ibunya tengah melakukan kegiatan yang biasa dilakukan oleh seseorang ketika berada didapur 'memasak'.
"Ayahmu ingin Kaa-chan yang memasak sesekali, jadi Kaa-chan hari ini mengambil cuti untuk tidak bekerja" jawab Hinata seadanya sembari tersenyum pada putranya yang suka mengeluh.
Boruto menghela nafas sebelum berbicara pada sang ibu, "Ada kegiatan kemah di sekolah, dan aku selaku ketua osis di sekolah harus turut melaksanakannya" jelas Boruto panjang lebar.
Hinata tersenyum lembut, bangga akan putranya yang bertanggung jawab dalam menjalankan tugas sebagai seorang ketua osis.
"Hm, baiklah Kaa-chan mengijinkanmu, tapi harus janji kalau kau akan selalu berhati-hati dalam mengambil tindakan" nasehat Hinata pada putra sulungnya itu.
"Baik Kaa-chan" jawab Boruto lalu pergi dari dapur menuju keluar rumahnya.
...
Diruang keluarga Shigaraki, Hayate dan Yugao sudah menunggu cukup lama untuk membicarakan hal yang sangat penting untuk putri semata wayang mereka, siapa lagi jikalau bukan Sumire.
Sumire datang dengan wajah datar dan pembawaannya dingin juga kalem, namun tetap terlihat manis, hanya saja dia terlalu kesal untuk menunjukkan wajah manisnya itu pada kedua orangtuanya.
"Kenapa ayah memanggilku ke ruang membosankan ini" seru Sumire dingin.
Hayate menghela nafas panjang, kelakuan putri nya ternyata sudah diluar dugaannya.
"Apa begini caramu bersikap pada orang tuamu" tanya Hayate pelan bagaimana pun Sumire tetaplah putrinya.
"Jika ayah masih saja mengurungku seperti ini maka aku tidak akan berhenti bersikap tidak layak seperti ini ayah" jawabnya tegas.
Tampang Hayate menghangat itulah yang ingin dikatakan nya pada Sumire.
Yugao hanya tersenyum melihat expresi putri nya yang menurutnya polos.
"Sekarang ayah tidak akan mengurungmu lagi, pergilah di kegiatan kemah sekolahmu" ujar nya sambil tersenyum.
Sumire hanya terdiam, tak lama dan tak cepat senyum manisnya kembali merekah dan berlari kecil ingin memeluk sang ayah.
"Sungguh ayah?" Sumire mendongak dan bertanya kembali ingin memastikan, kini ayahnya hanya mengangguk pasti, Sumire kembali memeluk ayahnya erat, tak bisa memungkiri rasa senangnya.
Yugao mendekati ayah dan anak yang sedang berbagi kasih itu, dan duduk disamping Sumire, mengelus sayang surai violet putri semata wayangnya sambil terus tersenyum.
.
.
.
.
.
.
.
.Keesokan harinya,
"Ayah, Ibu, ittekimasu" teriak Sumire sambil memasuki mobil yang terparkir rapi di garasi teras rumahnya, dia diantar oleh supir kepercayaan orang tuanya yaitu Tanuki.
"Sumire, hati-hati" seru Yugao sambil melambaikan tangannya ke arah putri nya.
#skip time.
.
.
.
.
.
.Di sekolah terkenal di jepang, "Konoha Internationl High School" sekolah angkatan Smp dan Sma pertama di Jepang dengan fasilitas lengkap dan siswa-siwi yang berprestasi.
"Hai Sumire" sapa seorang gadis dengan surai hitam pendek menggenakan kacamata menghampirinya.
"Sarada!" Balas Sumire melambaikan tangannya pelan.
"Kau ikut kemah sekolah, wahh luar biasa sekali, apa orang tuamu yang mengijinkannya?" Cacar Sarada antusias.
Sumire hanya mengangguk pasti, dan tersenyum seperti biasa.
.
.
.
.
.
.
.
.My new pick story, aku harap kalian suka, aku hanya pemula disini, tertarik dengan wattpad karena @Queen-Origami.
Gift your vote and comment before you read the next part.
Thanks:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Girl
Fanfiction©Masashi Kishimoto Hanya seorang gadis yang ingin merasakan bagaimana rasanya hidup di dunia luar, bukannya selalu terkunci didalam rumah dan melakukan aktivitas yang membosankan. Sampai seseorang datang dan merubah hidupnya. Siapakah dia? Dan apa...