1

4 2 1
                                    

     Di kantin.
Saat Tata dan Nita sedang menunggu makanan nya datang dan mereka juga menunggu salah seorang sahabatnya yang sedang di toilet yaitu Olivia, tiba - tiba ada anak yang sedang membawa es teh dan dia tidak melihat kalau tali sepatunya melilit dan akhirnya dia tersandung kakinya dan es teh nya terlepas dan dan mengenai seragam orang yang sedang duduk di meja dekat gadis itu berjalan tadi. Es teh itu mengenai seragam Tata Adreena Saila.

     Parrr.... (suara tampan itu ber gemini di seluruh penjuru kantin).
" Shitt.. Ada mata nggak sih loo!" Bentak Tata, dan tidak ada satupun yang berani mendekat termasuk sahabatnya.
" Ma.. Ma.. Maaf kak. Aku nggak sengaja." Kata Tari, Tari itu kelas X Ipa 1.
Saat Tata hendak menarik tangan Tari, tiba - tiba ada seorang laki - laki yang menghampiri Tata dan Tari, dan mencoba melerai.
" Cukup!! Dilarang membuat keributan disini." Sentak laki laki itu.
" Lo mau jadi pahlawan dia, hah?!" Balas Tata sambil menunjuk wajah Tari.
Teng.. Teng.. Teng.. Bel masuk berbunyi, semua orang yang ada dikantin tadi berhamburan masuk ke kelas masing - masing. Kecuali Tata, Nita, dan Olifia mereka berdua menemani Tata untuk ke toilet dan membersihkan seragamnya.
   
                               ***
     Saat Pak Wanto guru fisika yang sedang mengajar di kelas Tata, dihentikan oleh ketukan yang berasal dari pintu kelas.
" Permisi Pak, saya disuruh Ibu Nida untuk memanggil Tata Adreena Shaila ke ruang BP sekarang." Kata Pak Andi (Pak Andi itu Wakepsek di Sma ini).
" Tata, silahkan." Kata Pak Wanto.
Sial pasti gara - gara kejadian di kantin tadi, ucap Tata dalam hati sambil berdiri dan melewati tatanan teman - teman kelasnya.

     Tok.. Tok.. Tok..
" Masuk. " Nada yang terdengar tidak asing lagi bagi Tata, karna bukan hanya hari ini dia dipanggil ke sini.
Belum sempat pantat Tata menempel di kursi, Ibu Nida sudah menyemprot Tata dengan kata - kata dan tatapan nya yang tajam.
" Buat ulah apalagi kamu, apa nggak ada kapoknya masuk kesini terus, saya aja yang ngeliat muka kamu udah bosan." Kata Bu Nida
" Udahlah Bu, pasti ibu nyuruh saya kesini untuk ngasih hukuman kan, langsung aja deh apa hukumannya." Ucap Tata (sakit telinga gue denger Ibu nyerocos mulu) umpat Tata, walaupun suara Tata sudah dikecilkan tetapi Bu Nida masih sedikit mendengar apa yang diucapkan Tata.
" Ngomong apa kamu!? "
" Nggak Bu. "
" Sekarang hukuman kamu keliling lapangan 3 kali, sesudah itu hormat di tiang bendera sampai jam pulang. Mengerti." Kata Bu Nida.
Tata tidak membalas ucapan Bu Nida, melainkan dia langsung keluar dari ruangan itu dan menuju ke lapangan.

                              ***
     Teng.. Teng.. Teng.. Bel pulang pun berbunyi, itu tandanya hukuman Tata sudah berakhir, dia langsung berlari menuju kelasnya dan langsung mengambil tas nya, Tata tidak menghiraukan panggilan dari sahabat nya, dia berfikir untuk cepat - cepat pulang dan tidur di kamarnya.
Saat Tata sedang menunggu angkutan umum, tiba - tiba turun hujan yang cukup deras, Tata pun mencari tempat berteduh, dia memilih berteduh di Halte bus.
" Ahh sial. Handphone gue abis batre lagi, nggak bisa nelpon jadinya" Kata Tata sambil memegangi Handphone nya.
" Lo tinggal dimana?" Kata orang itu yang membuat Tata terkejut dan langsung menoleh kan muka nya ke arah orang itu. Kalau tidak salah dia kan orang yang melerai gue tadi, ucap Tata dalam hati.
" Ngapain lo disini??" Tanya Tata sambil melipat tangannya di depan dada karena kedinginan.
" Gue di sini, karna gue mau pulang lah, emangnya elo aja." Ucap laki laki itu.
" Kenalin gue Arkan" Ucapnya sambil mengulurkan tangan nya
Tata pun tidak menyambut uluran tangan itu melainkan langsung menuju angkutan umum yang baru saja lewat. Saat Tata masuk ke dalam angkutan umum itu, dia sedikit merasa bersalah karena tidak menyebutkan nama nya tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A COLD HEART Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang