Hidung anak berambut pirang itu nampak kembang kempis menahan rasa senang bercampur bangga disana.
"Bagaimana Sasuke, aku hebat bukan." Ucap anak perempuan itu menyombongkan diri terhadap teman laki-lakinya yang menatap dirinya dengan mata berbinar-binar.
Mengangguk dengan antusias anak yang dipanggil Sasuke mengiyahkan perkataan Gadis kecil didepannya.
"Hehe.. Pohon setinggi itu tidak ada apa-apanya bagiku, Suke." nada kesombongon itupun tak luntur dari cara bicara anak didepannya membuat Sasuke hanya mendengus pelan.
"Dasar tukang pamer." gumam Sasuke.
Ya, Uzumaki Naruto baru saja mengambil layangan mereka yang tiba-tiba saja putus dqn tersangkut diatas pohon, tadinya Sasuke sudah melarang anak itu untuk mengambilnya tapi Naruto dengan penuh kepercayaan diri mampu mengambil layangan itu.
Dan memang dia bisa, terkadang Sasuke berpikir sahabatnya ini bukanlah seorang Perempuan.
Dari gaya rambut saja selalu dipotong pendek, kulit yang berubah tan manis, pakaian yang selalu merupakan pakaian laki-laki dan tingkah yang seperti preman.
Tapi walau bagaimana pun Naruto adalah sahabatnya yang baik hati dan begitu bersinar buktinya dialah orang pertama yang mau berteman dan tahan dengan sikap sasuke sewaktu mereka TK dulu."Kau terlalu sombong dobe untuk ukuran otak sebesar kacangmu itu." sindirnya.
"Ck, dasar teme kurang ajar! Harusnya kau bersyukur mau ku ambilkan layangan itu!" perkataan Naruto sungguh begitu menyakiti telinganya. Sasuke ternyata lupa kalau sahabatnya ini adalah toa berjalan.
Lain kali Sasuke harus menyingkir dahulu sebelum sahabatnya bicara."Terserah. Ayo pulang nanti kaa-sanmu marah kita pulang malam " ajaknya membuat Naruto yang sedang cemberut harus mengangguk karena dia sangat-sangat tahu seberapa menakutkan si ibunya kalau marah bahkan rambut merahnya bisa berkibar-kibar.
"Hoii, jangan melamunkan Kaa-sanmu yang tidak-tidak nanti kulaporkan kau."
"Ck, dasar ember."
Hari itu pun mereka kembali kerumah mereka masing-masing yang hanya bersebelahan.
***
Musim begitu cepat berlalu membuat Naruto dan Sasuke telah memasuki sekolah menengah pertama artinya sudah 7 tahun mereka mengikrarkan bahwa mereka adalah sahabat, semenjak sekolah dasar mereka selalu masuk kesekolah yang sama bahkan kini jiga mereka disekolah yang sama dan kelas yang sama pula."Huwaah.. Teme tak kusangka kita bisa sekelas ya."
"Hn, padahal kau dobe."
"Yayaya.. Walau dobe begini aku bisa sekelas denganmu loh~" balas Naruto dengan senyum lebar yang mamerkan gigi-gigi putihnya.
"Yo Naruto, kita sekelas lagi.. Hehe.."
Dari belakang mereka tampak seorang anak laki-laki yang memiliki tanda segitiga terbalik di pipinya sedang tersenyum cerah kearah Naruto dan Sasuke ia adalah Inuzuka Kiba.
Teman semasa TK dan pernah bersama mereka selama kelas 3 dan kelas 6 kemarin."Kibaaa..." teriakan Naruto yang langsung berhambur memeluk si anak laki-laki pecinta anjing itu.
"Aish.. Apa-apaan kau Naruto baka!" bentak Kiba bukannya marah Naruto hanya memajukan bibirnya berpura-pura ngambek.
"Kiba-kun jahat.." keluhnya denga kedua pipi yang merona dia kembali membuka suara cemprengnya.
"Aku kan kangen."
Melihat tingkah Naruto teman-temannya hanya tampak syok lalu membekap mulut mereka menahan rasa mual dengan tingkah alay Naruto."Dasar cewek jadi-jadian!" sindir Kiba dengan tajam. Mendengar perkataan Kiba Naruto hanya tersenyum malu-malu sambil menyisipkan anak rambutnya ketelinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
You
Fanfictionapa inikah cinta? jantung berdegub dengan kencang walau hanya mendengar suaranya.