Alhamdulillah aku sangat bersyukur ya Allah engkau telah mempertemukan hamba dengan laki-laki seperti revan
Anin turun nak suami mu sudah menunggu di bawah
Iya ummi
Ku liat para tamu dan keluarga revan dan keluarga ku yang tersenyum bahagia
Aku duduk di samping revan seperti mimpi imam ku ternyata sahabat kecil ku rencana Allah sangat indah
Nak anin silahkan menyium tangan suami mu
Baru pertama kali tangan ku menyentuh tangan laki-laki walaupun dia sudah halal bagi ku tapi aku masih malu-malu
Revan pun menyium kening ku bgitu lama sampai-sampai pipih ku sudah seperti tomat yang merahAcara pun selesai semua tamu undangan pulang dan taka da satu pun yang tersisa bgitu pun teman-trman SMA ku
Aku dan revan tidak melakukan resepsi krna bagi ku dan revan hanya membuang buang tenaga yang terpenting adalah kami sudah hala
Ummi abi ,denis dab mertua ku beristirahat di kamar masing- masing aku mengerti klau mereka lelah karna seharian penuh melayani tamu yang datangDi kamar hanya ada aku dan revan seperti kamar yang tak berpenghuni seperti hnya ada jangkrik tak ada satu pun yang berani mengeluarkan satu kata walaupun aku dan reva sudah sahabat lama tapi kami tak menyangka jika persahabatan kami sampai ke pelaminan
Anin apakah kamu tak suka aku jadi suami mu? Tnya revan dengan nada yang sangat khawatir
Astagfirullah apa yang kamu bicarakan revan aku sangat bahagia kamu telah menjadi suami ku aku tak menuntut dari kamu aku hanya ingin kamu menjadi imam yang terbaik untuk dan menjadi ayah yang baik untuk anak-anak kita kelak
Masya Allah aku bersyukur mempunyai istri yang sholeha seperti mu
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Ku Imam Ku
SpiritualAku tidak bisa membayangkan jika sahabat ku sendiri akan menjadi imam ku yah tapi itulah kisah ku dengan revan aditya perkenalkan nama dwi anindya