1. BATANG

80 8 11
                                    

CHAP I
Yolo yolo yolo yo......
Yolo yolo yo.....
Tangjigem tangjigem tangjigem....

​Terdengar sangat keras disalah satu ruang kelas alistaire senior high school. Yup, siapa lagi pelakunya kalau bukan 7 orang perempuan yang berada dalam satu Grup BTB a.k.a Batang Boys.
err... yah memang mereka squad aneh jelas-jelas mereka itu perempuan yang punya dua gunung kembar Afrika tapi memilih nama grup dengan kata
BATANG                  

BATANG

BATANG

BATANG

Ada kata Boys pula. Jika tidak kenal mereka pasti kalian akan menyangka itu adalah sebuah squad yang berisikan laki-laki ber-BATANG.

Mereka benama Zinka, Tata, Lala, Indri, Lisa, Pina, dan Putri. Mereka terbentuk karena memang sama-sama menyukai grup boyband dari negeri gingseng yang sama. Alasan mereka bisa bertemu akan diceritakan seiring berjalannya waktu.

Lan tu de jut gaes 

​Ah... rasanya kurang afdhol jika mereka menonton tidak teriak teriak. Seperti sekarang, mereka teriak teriak seraya menggerakkan tubuh mereka dengan absurd.

"JINNNN......!!!!! O MAY GAWT SUAMI GUA" teriak Putri yang memang terobsesi dengan pangeran Jin-nya. Ituloh salah satu member melampaui Layar. (read: Beyond The Scene)

"Apasi Put? The hell.. Dia tuh mantan gua" sungut Tata tak mau kalah.

"Kalian apaansi? Gantengan juga J-Hope" Lala menengahi

Seketika

Krik krik Krik

"wooo!!!!" sorak 6 lainnya.

​Ya dari situ kita tahu bahwa persahabatan mereka memang tidak normal.

​Sedang asik-asiknya menikmati acara –mari kita menghayal- tiba-tiba
.
.
.
Brukk
Duakk
"KAGET GUA!!!" latah Zinka.
"Tch.. masih aja ada ya cewe KURBEL kayak mereka?" Ucap salah satu pria dari 5 orang yang datang dengan tidak elitenya seraya menampilkan senyum remehnya.

Em.. ke-5 orang itu adalah anggota dari Grup DCS a.k.a D'Charming Squad. Mereka adalah haters nomor satu BTB. Entahlah apa mungkin mereka iri atau punya dendam dengan ke-7 perempuan itu. Yang jelas DCS selalu menganggu BTB.
Sampai-sampai seluruh Alistaire High School beranggapan bahwa dimana ada BTB pasti ada DCS.
.
.
.
"Hufft.... Kalian lagi kalian lagi! Kalian ga pernah bosen ya gangguin kita mulu? Kalian ga punya kerjaan ya? Ga ada yang bisa kalian kerjain? Gangguin kita mulu, kita aja cape ngeliat kalian lagi kalian lagi. HUFT.. untung abang jungkook ganteng, untung abang jungkook manis" sambar Lisa dengan satu tarikan nafas layaknya Eminem namun melembut di bagian akhir.

Ya iyalah orang Lisa aja BUCIN-nya Jungkook. Hwhw. Ga cuma Lisa aja si, seluruh member BTB juga jadi BUCIN para member Melampaui batas.

"dua " Alpina menimpali

"tiga" Indri ikut-ikutan.

"empat" putri pun ikut-ikutan.

"dua puluh" Tata jawab asal.

"enam Sembilan" Lala tak mau kalah

"APAANSI? GITU AJA TERUS AMPE SEREBU." Jawab Zinka yang agak waras.

"au lu gamodal banget!" sungut Lisa karena hanya dia yang bicara panjang.
​Sementara itu kelima member DCS hanya terhenyak tidak percaya.

"Back to topic, kalian itu beneran ga ada kerjaan ya? Kalian ga cape? Kalian ga lelah? Ngangguin kita mulu setiap hari" Suara Zinka yang lembut selembut suara ibu kost-an nagih kontrakan membuyarkan.

"Dih ge'er kalian, siapa yang mau gangguin kalian? Kita kan disini Cuma mau gebrak-gebrak meja kan ya Dhis?" Itu Dival. Member ter-(bego)Polos DCS.

"Apasi Val? Gajelas banget" Jawab Yudhis. Wakil ketua DCS(dikata organisasi kali ah wakil ketua:v)

"Kalian yang ganggu lingkungan sekolah tau ga? Kalian Polusi. Pembawa debu. Yang bisa bikin satu sekolah sakit telinga karena nyanyian ga bermutu kalian," Kata Erwin –Ketua DCS- sarkas. Jarang ngomong sekali ngomong JLEB.

"Dasar sampah masyarakat" timpalnya lagi seraya beranjak untuk meninggalkan ruangan yang diikuti anggota lainnya. 

"Tapi—

"BUKANNYA KALIAN YANG LIMBAH MASYARAKAT?" ucapan Tata berhasil membuat Erwin Berhenti.

"KALIAN ITU PENJAHAT! KALIAN ITU KRIMINAL! KALIAN IT-                     
ughh~lepp-Ashh~in!" ucapan Tata terpotong karena mulutnya dibekap oleh Putri.

"Apasi put?"

"ssttss... yang waras ngalah Ta" Putri menenangkan.

Erwin hanya berdecih tak menghiraukan perkataan Tata dan kembali berlalu.

Brak!
Lagi. Pintu kelas XI-2 kayaknya bakal patah jika sekali lagi dibanting.

"so, kalian liat sendiri kan? Mereka siapa si? Mentang- mentang mereka kakak kelas kita, mereka bisa
bertindak sesukanya?"

"udah Ta. Udah. Yang waras ngalah" Putri masih berusaha menenangkan.

"tapi Tata ada benernya juga Put, Kenapa kalau mereka ga suka sama kita, benci kita, mereka selalu gangguin kita? Seharusnya mereka tuh malah males ketemu kita. Aneh gasi? Konteks macam apa ini?" Lala menjawab seraya mengusap-usap dagunya yang tak gatal.

"bener tuh sekarang itu Put bukan lagi zamannya yang waras ngalah, sekarang tuh yang waras ya bertindak, seenaknya aja ngatain kita sampah masyarakat, ngatain kita bikin orang lain sakit kuping, padahal selama ini ga ada yang protes sama kita, ga ada yang gangguin kita, emang dasarnya mereka aja yang aneh put." Jelas Indri seraya
menunjukkan ekspresi sebalnya.

"Tapi kalo Kekerasan yang dibalas
dengan kekerasan tidak akan menyelesaikan apapun. Tindakan kekerasan akan tetap ada, menuntun mereka pada kekerasan lainnya. Seperti mata rantai, kekerasan ini akan dilakukan lagi oleh orang-orang berikutnya. Pada akhirnya, setiap orang berusaha menyakiti satu sama lain. Mereka lupa mencari solusi untuk mengurangi tindakan kekerasan karena mereka terlalu sibuk mempraktikkan tindakan tersebut. Maka dari itu salah satu pihak harus ada yang berusaha meluluhkan, kalo bukan kita siapa lagi, Right?" jelas Putri.

"bener tuh kata Putri, ibaratkan gini jika mata dibayar dengan mata maka seluruh dunia akan buta"

"tapi kenapa di sinetron sinetron bilangnya itu 'nyawa dibayar dengan nyawa' berarti seluruh dunia akan mati dong?" Tanya Pina heran

"Kebanyakan nonton sinetron lu" timpal Tata.

Mereka pun tertawa bersama.....

————————————

TBC


Jangan lupa vote and komen,ya💖

#salam Duarrr🤟

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KK(Kicker vs Kpop)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang