Chapter 1

20 2 0
                                    

{Hint POV:}
Aku bangun pagi-pagi sekali, aku tidur di tenda yang sana dengan Jinx. Dagon dengan Zack tidur di tenda sebelah. Aku keluar dari tenda hanya dengan memakai piama yang biasa aku pakai. Langit masih agak gelap tapi di ufuk timur sudah terlihat cahaya, api unggun pun sudah padam dengan arang yang sudah jadi abu hitam.

Aku mendengar gemerusuk dari belakang, Dagon dengan separuh mengantuk keluar dari tenda sambil mengucek matanya.

Dagon: *menguap* pagi Hint...

Aku: Yah, selamat pagi.

Aku membalasnya dengan lembut. Dia terlihat sangat kusut, dia hanya memakai kaus putih polos dan celana hitam panjang yang senada dengan rambut hitam kelamnya. Dia melihatku dan memperhatikan aku dari atas sampai kebawah. Pikiran mesumnya bekerja......

Dagon: Kenapa dadamu rata seperti papan cucian?

Aku jelas marah dan jengkel.

Aku: Jangan berpikiran kotor!

Dagon: Habis kau terlihat tepos.

Aku: DAGON!!!!

{No One's POV:}
Dagon memegangi pipinya yang berwarna merah, Hint telah menamparnya.

Dagon: Galak sekali....

Dagon sudah berpakaian dan sedang menunggu di luar selagi menunggu teman-temannya siap. Hari ini mereka akan menyelidiki desa mereka yang meledak tanpa alasan yang terketahui. Dagon bicara sendiri terbawa angan-angannya

Dagon: [Malas jalan juga hari ini, tapi karena Hint yang memaksa aku juga tidak bisa menolak.]

Selagi dia berpikir teman-temannya keluar dari tenda sambil membawa tas masing-masing.

Hint: Ayo sarapan dulu baru kita berangkat!

Jinx: Kita mau sarapan apa? Kau saja belum memasak apa-apa.

Hint: Dapurnya sedang dipakai orang-orang dan lagi pula tidak ada bahan yang bisa dimasak, hanya ada apel dan wortel.

Dagon: Sepertinya makanan kita terbatas, kalau begitu makanlah secukupnya.

Zack: Yaah, tidak puas deh.

Setelah sarapan mereka berangkat ke reruntuhan desa mereka dengan anjing peliharaan Jinx, Diamond. Hint hanya berjalan dengan wajah datar, Dagon berjalan disamping Hint sambil bergandengan tangan dengannya, Jinx dan Zack bercanda bersama tanpa tahu Dagon dan Hint sedang bergandengan tangan.

Hint sesekali melirik ke jari tangannya yang bersilang dengan jari tangan Dagon, dia merasa jantungnya berdegup kencang walau dia hanya memasang muka datar. Dia menggenggamnya lebih erat dan memfokuskan pandangannya ke depan. Dagon meliriknya sekilas dan tersenyum senang.

Saat mereka sampai, mereka melihat tiga orang yang sedang mengerutkan alis. Dagon,  menyipitkan matanya yang tidak lain dia pandang adalah TheTriple.
(SkySchecler, ScarletAutum, dan DeadToshi.)

Benar saja, ketiga orang tersebut memicingkan mata pada gadis berambut pirang yang lugu. Dagon berdiri di depan Hint sebagai pelindungnya.

Hint: Hei, aku tahu kita tidak suka ini. Tapi untuk kali ini saja kita bekerja sama dengan mereka.

Hint berbisik di telinga Dagon dengan lembut, Dagon dengan setengah kesal memandang The Triple.

Dagon: Kali ini kita kerja sama.

Sky: Terserah, tapi kami tidak akan suka.

Kata Sky yang menyilang kedua tangannya di depan dadanya. Dagon membuang muka sambil mendengus kesal. Hint maju selangkah dan mulai bicara.

Hunter Boy And Weapon Smith Girl BOOK 2 (CONTINUED TO ANOTHER ACCOUNT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang