"Kamu cuma cukup merasakannya gak perlu tau seberapa besar cinta yang aku miliki untukmu"
######################
Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit mereka sampai di apartemen (namakamu). Dan (namakamu) pun turun dari motor iqbaal.
"Makasih ya baal"ucap (namakamu)
"Hmmm"jawab iqbaal
"Lo gak mau mamp..." ucapan (namakamu) menggantung karna iqbaal telah pergi meninggalkannya.
"Dasar cowok kutub gak ada apa ramah sedikit ke orang" dumelnya
"Sabar jangan gara gara dia lo mati muda karena marah mulu" lanjutnya
Tak lama iqbaalpun sampai di rumahnya, setelah memakirkan sepeda motornya iqbaal masuk kerumahnya. Namun saat ingin naik ke kamar iqbaal di kejutkan suara papanya yang menunggu di tangga.
"Dari mana kamu? Kenapa jam segini baru pulang?" Ucap om hermawan
"Dari rumah teman" jawab iqbaal dingin
"Kamu ini taunya cuma keliaran aja, contoh Angga dia pulang sekolah pulang dulu izin baru pergi lagi" ucap om hermawan dengan menahan emosi
"Aku bukan dia" ucap iqbaal
"Ya kamu emang gak bakal bisa jadi dia, karena dia beda sama kamu yang kerjaannya main mulu, keluyuran mulu, nyari masalah mulu" ucap om herry
"Kamu jangan kira papa gak tau kamu disekolah kaya mana ya iqbaal. Kamu udah dewasa mau sampai kapan kamu gini terus, papa peduli sama kamu makanya papa marahi kamu" emosi om herry pun naik
"Sejak kapan papa peduli sama aku? Bukannya dari dulu emang gak pernah peduli, apalagi waktu papa nikah sama pelakor itu" balas iqbaal
"IQBAALLL.. JAGA UCAPAN KAMU" emosi om herry
"Dia mama kamu" lanjutnya
"Mama aku cuma satu, dan itu udah papa sia siain. Jangan harap aku bakal nganggap wanita pelakor itu mama aku sampai kapanpun" ucap iqbaal yang mulai emosi
PLAAAKKKK
Satu tamparan keras mendarat di pipi iqbaal, hingga bibirnya mengeluarkan darah.
"Aku gak nyangka papa bakal ngelakuin ini di depam wanita sialan itu" ucap iqbaal sambil memegang pipinya
"Dan lo, puasakan kan liat gue ditampar sama papa kandung gue sendiri. Dasar wanita pelakor"ucap iqbaal pada mama tirinya
"IQBAALL.. SOPAN KAMU SAMA MAMA KAMU" ucap om herry semakin emosi
"Dia.bukan.mamaku" ucap iqbaal menekan setiap kata
Setelah itu iqbaal pergi keluar dari rumah itu, ia memutuskan untuk menginap di apartemen yang telah dibelikan omnya. Setelah sampai di parkiran ia pun menuju lift untuk keapartemennya, namun saat lift terbuka betapa terkejudnya ia melihat (namakamu) yang sudah berada di dalam lift tersebut yang sedang menundukkan kepalanya.
"Lo gak mau keluar?" Tanya iqbaal dingin
"Ha? Lo? Kok lo bisa disini? Mau ngapain lo disini?" Tanya (namakamu)
Namun iqbaal tidak menjawab pertanyaan (namakamu) ia langsung memasuki lift tersebut dan menekan tombol 19. Pintu lift pun tertutup, (namakamu) yang sedari tadi bingun kenapa iqbaal disini tak menyadari pintu lift kembali tertutup.
"Loh, eh gue kan mau kesupermarket, ah lo sih jadi naik lagi kan" dumel (namakamu)
Namun iqbaal hanya diam tak memperdulikan omelan (namakamu). Tiba tiba pada saat lift di lantai 11 lift tersebut mati dan berhenti. Iqbaal dan (namakamu) pun kaget atas kejadian tersebut, setelah itu lampupun mati dan (namakamu) takut hingga tanpa sadar ia pun memeluk iqbaal dari samping.
"Aaaaaa..... kok pake acara mati segala lagi nih lift. Gimana nih" ucapnya demgan masih memeluk iqbaal
"Lo apaan sih meluk meluk gue" ucap iqbaal sambil melepaskan pelukan (namakamu)
"Baal gue takut hiks.. hiks.." ucap (namakamu) dengan tangisnya
Iqbaal pun yang mendengar tangisan (namakamu) menjadi tidak tega dan berinisiatif menenangkan (namakamu)
"Udah lo tenang, ada gue disini jangan takut" ucap iqbaal lembut sambil mengusap lengan (namakamu) dan perlahan iqbaal mulai membalas pelukan (namakamu) untuk menenangkannya.
Setelah dirasa cukup tenang iqbaal melepaskan pelukannya dan mengajak (namakamu) untuk duduk namun tegap memegang tangan (namakamu) agar tak takut lagi.
"Lo maaih takut?"tanya iqbaal
"Sedikit, makasih ya baal. Untung ada lo kalau gue sendiri gue rasa gue udah mati akibat ketakutan" ucap (namakamu)
Iqbaalpun menyalakan senter hpnya agar mengurangi rasa takut (namakamu). Iqbaal sendiri tak mengerti mengapa ia bisa jadi peduli kepada seorang cewe selain mamanya, semenjak kejadia ia dikecewakan oleh cewek dia tidak peduli lagi kepada cewek. Namun berbeda saat bersama (namakamu) entah mengapa ia menjadi begitu ingin melindungi gadis ini, seperti sekarang ini. Iqbaal menyalakan musik agar membuat suasana tak begitu menyeramkan
*play in muled*
(Namakamu) yang mendengar lagu tersebut merasa lebih tenang dan tak setakut tadi. Apalagi ditambah usapan lembut jari iqbaal pada telapak tangannya yang membuatnya jadi lebih tenang.
"Iqbaal lo itu sebenarnya gimana sih orangnya? Lo kadang sedingin es namun bisa selembut marshmellow. Gue harap gue gak mulai suka sama lo baal" ucap (namakamu) membatin
Haaaaiiiiiii guyss.....
Maaf banget yaa gue baru next sekarang, semoga banyak yang nunggui cerita gue 😁😁😁😊😊😊
So jangan lupa yaa klik ⭐ biar gue makin semangat. Jangan jadi dark readers yang tidak bertanggung jawab 😙😙😚😗😘
Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY ME?
Teen Fiction"Semua berubah karena kamu, kehidupan yang gelap ini berubah karena kamu"- IDR "Kenapa harus aku? kenapa gak yang lain?" - (Namakamu)