Na geu sarami johahaedda,
Mendengar namanya bahkan membuat aku gemetar.
Tapi melihat namanya di undangan pernikahan rasanya terlalu menusuk.
Flashback
"Ya! Bagaimana kabarnya? aku sangat menyesal aku tidak masuk sekolah." Ucapku girang lewat telefon.
"Kau benar benar menyesal hyerim-ah. Dia sangat tampan hari ini." Ucap yang diseberang sana. Dia temanku min so mi.
"Nan seulpeo, aku harus check up hari ini. Aku jadi tidak bisa lihat wajah tampannya." Sesalku
"Na sajin jigeseo. Mau Lihat?"
"Eoh! Kirim lewat katalk. ppali!"
"Arraseo, aku tutup ya. annyeong."
Tut. Koneksi telfon diputuskan. Aku menunggu foto nya. Tapi tidak ada satupun katalk yang dikirim olehnya.
Mwoya, gojimaliya?
02.03 am
Ya! Mana fotonya?|
Ya! Mana f|
|
Masa sih so mi bohong. Dia kelihatan senang kok tadi.
Ah! Molla.
Aku tertidur saat itu juga.
end
"Yeoboseyeo? Hyerim Eonni!"
"Eoh, Young ni-ya! Ada apa?"
"Eonni dapat undangannya kan?"
"Eoh. Wae?
"Kau mau ikut kami membeli gaun untuk datang ke pernikahan nanti?"
"Aniya, dwaeseo. Aku punya baju yang pas kok. Aku tidak ikut."
Kami, Young Ni, So Mi dan aku sering berkumpul bersama sejak SMA. Padahal Young Ni adalah adik kelas kami tapi kami sangat dekat dengannya.
"Ahh, Eonni. Ayo temani aku. So Mi Eonni sangat sibuk sekarang."
"Arraseo, Arraseo. Dimana?"
"Hongdae, Aku tunggu di restoran Teokkpoki yang biasa kita kunjungi."
Aku bersiap siap memakai dress dan mengambil handbagku.
Setelah sampai di Hongdae aku cepat cepat menuju restoran teokkpoki yang di maksud Young Ni.
Aku tidak bisa melihat kehadiran Young Ni sedikitpun. Tapi aku melihatnya Yoon Si Hyun.
Nama yang ada di undangan pernikahan tadi dan pasangannya yang membuatku merasa seperti penggemar fanatik. Seperti aku menggunakan pasangannya Min So Mi yang notabenenya adalah temanku menjad alat suruhan agar aku bisa lebih dekat dengannya.
Tapi akhirnya ia juga yang mendapat dagingnya dan aku hanya cipratan darah.
"Ya! Yoon Si Hyun!" aku berteriak memanggil namanya. Dia menoleh dan tersenyum, senyum yang aku rindukan sekian lamanya.