BEGIN AND END

380 43 36
                                    

  "I'm home"

   [Name] menghembuskan nafasnya berat, ia pun membuka matanya perlahan-lahan. [Name] terpaku dengan pemandangan yang ada didepannya, keluarganya terbunuh.

  PLAKK

  [Name] menampar dirinya sendiri dengan keras, tentu saja ia tidak bisa menerima kenyataannya begitu saja. Ia terlalu syok, ia berharap kalau semuanya hanyalah mimpi belaka.

  "Wahh!! Prank macam apa ini!? Udah ketahuan loh!!"

  Perlahan-lahan [Name] menitikan air matanya, berkali-kali ia menampar dirinya sendiri. Tetapi ia tidak terbangun dari mimpinya, karena ini semua terlalu nyata.

🔹🔹🔹

  "Jadi.. Nona [Surname], aku turut berduka cita atas kehilanganmu. akan tetapi, kami membutuhkan kesaksianmu, bisa kah kau ikut kami ke kantor?"

  [Name] menatap polisi itu dengan tatapan kosong, tidak ada kehidupan yang terpancar dari mata [Name]. Tanpa basa-basi, [Name] menaiki mobil polisi itu.

  Selama perjalanan, [Name] tidak bergeming sedikitpun. Pikirannya kosong, tidak ada lagi yang bisa ia harapkan.

  Sesampainya di kantor polisi, [Name] diinterogasi. Namun tetap saja, [Name] tidak bergeming sedikitpun.

  "Nona [Surname]?"

  [Name] menoleh kearah pria yang memanggilnya, perlahan-lahan ia mulai menceritakan apa yang terjadi. Akan tetapi, pikirannya tetap kosong, tidak ada yang bisa [Name] pikirkan.

🔹🔹🔹

  Seusai diinterogasi, [Name] pergi mengunjungi rumah teman baiknya. Ia tidak mau mengunjungi makam keluarganya, bagi [Name], semua hal yang ia lihat hanyalah kebohongan belaka.

  KNOCK KNOCK

  Perlahan, pintu rumah yang sangat besar itu pun terbuka. Terlihat seorang wanita cantik bersurai coklat, ia terlihat sangat panik.

  Wanita itu pun memeluk [Name], ia menangis dalam pelukannya.

  "[Name]... Aku kira kau kenapa-napa, kenapa kau tidak mengangkat telepon dariku? Maafkan aku... Aku tau kau sangat bersedih."

  [Name] mulai menitikan air matanya sambil membalas pelukan wanita itu.

  "... Shit.. *sob* this is to real.. I can't accept this *sob*..."

  "Hey, Jenny can i stay at your house?"

  Wanita yang bernama Jenny itu mengangguk, tentu saja ia akan melakukan segala hal agar sahabatnya itu tidak bersedih lagi.

🔹🔹🔹

  [Name] menatap langit-langit, semuanya hilang. Ia tidak bisa memikirkan apapun lagi, dunia ini terlalu kejam.

  Atau mungkin [Name] yang terlalu lemah?

  Perlahan-lahan [Name] mulai memejamkan matanya, ia mencoba untuk tidur.

  Brakkk

  [Name] tersentak kaget dengan bunyi itu, nampaknya bunyi itu berasal dari ruangan sebelah.

I'm In Love With The Killer [Jeff The Killer x Reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang