LIMA

2.6K 410 95
                                    

[this book contains BxB and M-PREG contents. Please, be a wise reader!😊]






--------







Saat itu malam 25 April yang kelima bagi Taehyung.





Taehyung merenung sendirian di kamarnya. Merenungkan perkataan Yoongi. Mencari-cari maksud ketulusan dan kejujuran yang dimaksud Yoongi.


Ketulusan?
Taehyung benar-benar tulus. Tulus mencintai Jungkook dan tulus ingin menyelamatkan nyawa suaminya. Mengembalikan semua keadaan menjadi normal kembali.


Kejujuran?
Ini yang dipikirkan Taehyung. Memang ada sesuatu yang disembunyikan olehnya. Selama tiga bulan ini, ia menyembunyikan hal penting dari orang-orang yang ia sayangi. Dari Jungkook, suaminya.



Taehyung menyembunyikan fakta, bahwa ia sedang mengandung. Dan kandungannya kini sudah jalan empat belas minggu dan tidak ada satu orang pun yang tahu. Para hyung, keluarga dan suaminya, Taehyung menyembunyikan semua itu dari mereka.



Akar permasalahannya waktu itu hanyalah komunikasi yang buruk dan keegoisan dalam diri masing-masing yang terlalu tinggi.


Sebut saja Taehyung egois. Egois karena tidak mau mengerti posisi Jungkook yang bekerja keras untuk keluarganya. Karena Jungkook adalah tulang punggung keluarga kecilnya. Tapi Taehyung marah bukan hanya karena itu saja. Ia marah karena Jungkook bahkan tidak membiarkan Taehyung memberi tahu masalah kehamilannya. Jungkook bahkan tidak bisa meluangkan sedikit waktunya untuk mengobrol dan mendengar cerita Taehyung.

Suatu malam di akhir Januari, Taehyung berencana memberi tahukan kabar bahagia ini kepada Jungkook. Ia mengajak suaminya itu bertemu di cafe yang letaknya tak terlalu jauh dari kantor Jungkook. Jungkook bilang bahwa ia akan ada pertemuan penting dengan klien barunya saat jam makan malam, jadi Taehyung hanya meminta Jungkook untuk menemuinya sebentar.

Akhirnya Jungkook meng-iyakan.

"Dingin sekali ya di luar? Chagi, aku sudah pesankan hot americano untukmu." Kata Taehyung sambil mengelus tangan Jungkook yang terasa dingin

"Tae, ada apa? Tadi jadi pergi ke rumah sakit?"

Taehyung menjawab pertanyaan Jungkook dengan senyuman dan berkata. "Ya, aku sudah ke rumah sakit tadi."

"Lalu, kata dokter apa?"




Taehyung bahagia sekali. Sangat tidak sabar untuk memberi tahu Jungkook kabar bahagia ini. Penantian mereka selama hampir tiga tahun akhirnya dikabulkan oleh tuhan. Akan ada buah cinta di tengah-tengah keluarga mereka sebentar lagi. Berdua saja sudah sangat bahagia, apalagi ditambah dengan kehadiran anak di tengah keluarga mereka nanti.



"Kook-ah, kamu pasti akan kaget kalau tahu.."

"Kaget kenapa? Kamu tidak sakit apa-apa kan, Tae?"


Belum sempat Taehyung mengatakan kepada Jungkook. Bahkan hot americano yang sudah dipesankan oleh Taehyung saja belum tersentuh sama sekali. Tapi ponsel Jungkook berbunyi dan membuatnya bergegas untuk pergi.

"Chagi, maaf aku harus segera pergi. Nanti kita bicarakan lagi, ya?"

Kata Jungkook, lalu mengecup pipi Taehyung dan pergi.



Malam itu Jungkook pergi makan malam dengan klien barunya. Lalu, langsung berangkat ke Busan untuk memantau anak perusahaannya yang sedang dalam keadaan tidak stabil. Tiga hari Jungkook sibuk dengan pekerjaannya di Busan. Tanpa tahu menahu bahwa Taehyung sedang beristirahat di rumah sakit. Taehyung sendirian di rumah sakit, tanpa mengabari siapapun. Kondisi tubuhnya drop, karena terlalu banyak tekanan dan pikiran. Sampai Taehyung hampir saja kehilangan janinnya yang baru berumur dua minggu itu.

CHANGE EVERYTHING | KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang