*fachrul n sulfa pov.
1 menit.
2 menit.
3 menit.
Kini sulfa melepaskan pelukan itu.fachrul hanya terdiam...ia tak ingin melihat gadis yg ia cintai ini sedih...tapi apa yg bisa ia lakukan saat ini.
"Fachrul, mksh y dah nenangin aq...sekarang aq mw balik ke kamar hotel " ucap sulfa.
"Y gpp,,,ohy kalo kenapa2 kamu fa bisa telphon aq y...sini hp kamu fa " minta fachrul yg akan mengesave nomorny di hp sulfa.
"Ni" sahut sulfa sambil memberi hpny kepada fachrul.
"Dah ni ,ywdh aku balik trus ke kamar ..ni jgk sudah terlarut malam " ujar fachrul bangun dari posisi ddkny.
Sulfa hanya membalas dengan senyuman khasnya....walau pun ia sedih ia tetap tak ingin terpuruk dalam ke sedihannya...
*hijril n ami pov.
"Mi aq mw ngomong sama qe " ujar hijril yg kini berada di depan ami.
"Ngomong trus" sahut ami singkat.
"Qe yakin bisa marah sama zahara lama2" ucap hijril.
Tampak Ami berfikir dan mencerna secara baik2 ucapan hijril.
"Ntah lah " tukas ami.
"Kalian tu dah 3 tahun bersahabat ,,,karna cuman hal spele persahabatan itu rusak..lebih baik dari dulu kalian gk sah bersahabat,,,dari pada ujung2ny kekni" ujar hijril .
"Jadi kekni ja....sekarang kalian tu harus saling memahami satu sama lain...mungkin zahara mw cerita sama qe di wa...tpi qe aj yg mudah x emosi" sambung hijril lgi.
Ada benarny jgk ni anak. .batin ami.
"Tumben pinter" ucap ami diiringin dengan kekehan kecilny.
"Aq emg pinter dari dulu tapi qe aja yg gk mengakuinya...satu sekolah ja dah tw aq pinter " ucap hijril kepedeaan tingkat dewa.
"Ihh,,jijik aq dengar" ucap ami.
"Gk sah dengar,jdi kekna qe msh mau di lanjutin marahnya sama zahara ?" tanyak hijril.
"Ngapain cobak aq marah cuman gara2 spele" sahut ami santai.
"Gilak ni anak...tdi blg ni bkn masalah spele skrng dah mslh spele..." Guman hijril yg msh terdengar oleh ami.
"Apa hijril,cak ulang " ucap ami geram mendengar ucapan hijril tdi.
"Gda...yok temuin zahara" ujar hijril.
"Emm" tukas ami
