Chapter Two

33 4 1
                                    


Revan dan Dines berjalan menuju ruang osis, sesampai nya di ruang osis, Dines di suruh duduk oleh Revan, dan Revan pun memulai pembicaraan nya.

"Assalamualaikum, gue disini mau ngomong kalo ada anggota osis baru, nama nya Dines Putri Pramata." ucap Revan sambil melirik ke arah Dines. Dines tercengang dengan ucapan Revan, padahal Dines tidak ahli dalam bidang eskul. Tetapi, mengapa ia di pilih?

"Hah? Gue kak? Gue gak pintar di bidang eskul kak, terus juga kenapa harus gue? Kan masih banyak siswa di sini yang lebih pintar dari gue." ucap Dines.

"emang osis SMA nusa bakti pada ikut eskul? Ada sih, tapi kan gak semua, gue milih lo, karna lo baik sama siswa siswi disini. Lo juga gak perlu tau, gue tau masalah ini dari mana." ucap Revan dengan nada serius, dan yang lain pun hanya mendengarkan nya, tidak berani membantah, karna Revan termasuk ketua osis yang galak, walaupun otak nya miring 80°.

"i..iya k..kak" Ucap Dines dengan gugup. Lalu Dines di tarik oleh Revan keluar osis, Revan menggandeng tangan Dines, dan mereka berdua menuju kantin. Sampai di kantin, Revan mencari tempat duduk yang nyaman.

"tempat duduknya gak ada yang kosong nih nes, adanya buat satu orang doang" kata revan sambil ngelirik dines.

"ya terus kenapa kak?" Dines menyerit heran melihat tingkah kakak kelasnya ini.

"mau ga mau lu harus gua pangku biar sama-sama enak."

BUGH

"ANJING!" pekik Revan karena Dines menendang asetnya.

"mati aja lo kak" Dines pun pergi meninggalkan Revan yang tengah kesakitan sambil memegang asetnya.

"woy nes! Kalo telor gue pecah ga bisa produksi anak!" teriak Revan namun, Dines hanya mengacungkan jari tengahnya ke Revan.

"gimana rasanya van?" tanya Rey sambil menepuk pundak Revan yang sedang mengontrol rasa sakitnya.

"kayak ada manis-manisnya gitu" sambung kavin

Tak tak bugh!

"malu-maluin lu jadi kembaran gua!" kata Kevin yang kesal melihat tingkah kembarannya itu.

"apaan sih gua mulu yang salah! Stevan william gapapa kok" drama kavin

"bacot banget sih! Bantuin gua dong susah jalan nih!" lerai Revan yang ngenas sekali kondisinya.

"gimana sih van rasanya?" tanya rey lagi. Sedangkan kavin&kevin hanya memutar bola matanya malas.

Revan berfikir sebentar lalu menjawab. "rasanya seperti melahirkan 12 tuyul secara langsung"

"gws ya buat burung lo" jawab rey

Di lain sisi seseorang datang dengan diam diam ke loker Revan, lalu membuka loker nya dengan kunci cadangan, dan menaruh sesuatu di dalam loker Revan, setelah menaruh sebuah benda di loker Revan, orang itu pergi dengan tergesah gesah.

"abis dari mana lo nes?" tanya Nesya.

"lo siapa nya dora sih? Kepo banget, kaya monyet dora" ucap Dines dengan nada sinis. "santai elah, gue cuman nanya ini" jawab Nesya tak kalah sinis.

"bacot elah. Lo berdua udah ngerjain pr belom?" tanya Adel.

"gue sih udah, gak tau kalo iblis sebelah gue" lirik nesya ke dines

"anjing lu!" umpat dines kesal

"tuh kalau mau nyalin punya gue" ucap luna dengan santai melempar bukunya ke arah Dines sedangkan yang kena lempar hanya cengengesan tidak jelas. Dines pun mengambil buku Luna untuk menyalin tugas nya. Selesai menyalin Dines melihat ke arah luar kelas, karna guru tidak masuk ke kelas, padahal sudah jam 11.15.

"guru pada kemana dah? Gue udah berjuang ngerjain nih tugas, tapi kenapa guru gak masuk? Kampret banget dah" cerocos Dines. Sahabat sahabat nya pun hanya mendengarkan Dines, percuma jika mereka membalas ucapan Dines, krna Dines tidak mau di salah kan. Akhir nya, suara surga dunia pun berbunyi, Dines dan kawan kawan pergi menuju kantin.

Di lain sisi, Revan and the geng, baru bangun tidur, karna mereka memang sangat senang tidur, di banding merokok tidak jelas, hanya merusak tubuh saja. Saat Rey mendengar bunyi bel, ia langsung membangun kan teman teman nya.

"Woy bangun!! Kantin yuk, udah bel nih" teria Rey, sambil mengguncangkan tubuh teman teman nya itu, Revan membuka mata nya, tetapi Kavin dan Kevin, malah menenggelamkan muka nya dengan tas mereka. Geram dengan teman nya yang kembar ini, Revan pergi ke toilet untuk mengambil gayung berisikan dengan air, Revan mencipratkan air kepada teman nya itu.

"mau bangun atau mau gue tinggal?" ucap Revan santai. "iya van iya, ini gue sama Kavin bangun. Kavin, bangun vin, gue gak mau di tinggal sama Revan" ucap Kevin sambil membangunkan saudara kembar nya itu, mereka sangat takut jika di tinggal Revan, karna Revan akan mendiamkan mereka, dan jika di tanya, jawaban Revan sangat singkat, jelas, dan padat, seperti pelajaran bahasa indonesia.

"cepet, kita ke masjid dulu, sholat zuhur" ucap Revan sambil berjalan keluar kelas. Revan manaruh gayung di tempat semula nya, dan berjalan menuji masjid bersama sahabat nya, untuk menunaikan ibadah sholat zuhur. Setelah sampai di masjid, Revan melepas sepatu dan kaos kaki nya, lalu Revan mengantri untuk mengambil wudhu, sebelum mengambil wudhu, Revan menggulung celana nya, agar tidak basah. Selai wudhu, Revan menuju ke dalam masjid, saat di tangga, Revan bertemu dengan Dines. Revan pun memberhentikan jalan Dines, dengan cara menghalangi jalan nya, Dines mendongak dan menatap mata Revan.

"sholat, jangan jadi calon istri yang males sholat" ucap Revan.

"dih? Emang gue calon istri lo? Ih ogah kali gue mah. Tanpa lo kasih tau, gue bakal sholat, gak usah ngingetin gue biar gak keliatan jomblo" sinis Dines

"iya dah iya. Hati hati, di tangga licin" ucap Revan, sambil menyingkirkan badan nya dari hadapan Dines. Dines pun lari ke bawah dengan terbirit birit.

BRUKK!!!

TBC

Hai gais😊gue bek nih, gak ada yang kangen gitu? *najis thor_-
Istri nya jimin sabar kok, eak

INSYA ALLAH GUE BESOK BAKAL UPDATE LAGI. OK😗

Udah dlu ya gais, mau bikin sarapan buat jimin

Bye.


My Boyfriend Bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang