Siapa dia?

31 2 2
                                    

KOSIM's POV

"Kosim!!"

Ku dengar bossku memanggilku dengan tergesa-gesa, ada apa ini? Mungkin saja ia mempunyai jadwal meeting mendadak, aku jadi khawatir.

Dengan cepat dan sigap, aku berlari menuju sumber suara bossku, yaitu di teras rumah dimana aku bekerja.

"Ya, Tuan?" Kataku, seraya menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal, karena ke gugupanku ini.

"Mulai besok, kau tidak akan bekerja denganku lagi,"

Aku terkaget, mataku membelalak mendengar pernyataan bossku itu. Lalu, jika aku dikeluarkan, bagaimana nasib keluargaku ini?

Bossku terkenal sebagai pejabat yang aku kurang tahu dibagian mana ia bekerja. Ia mempunyai anak bernama Dhani Harrison.

Dhani adalah seorang musisi terkenal. Aku tidak begitu tahu tentangnya dan bahkan aku belum pernah sekalipun melihatnya menapakan kakinya di rumah ini, atau foto, bossku tidak pernah menampakkannya kepadaku. Sekali-kali aku bertanya kepada bossku, mengapa anaknya tidak kunjung datang? Padahal sudah 3 tahun lamanya aku bekerja disini. Rupanya, ia sibuk dengan popularitasnya, lebih tepatnya, karirnya.

"Apa saya melakukan kesalahan, Tuan?"

Aku bertanya dengan hati-hati.

"Kau melakukan semuanya dengan baik, Kosim. Karena itu, anak saya Dhani akan menjadi bossmu yg baru. Besok ia akan datang kesini karena ada jadwal yang cukup renggang minggu ini. Lalu, ia akan membawamu ke inggris besok, semuanya sudah saya urus. Mending kau kemas seluruh barangmu untuk kepergian besok." Katanya, seraya berjalan ke dalam rumah dan meninggalkanku sendiri di teras.

Apa kerjaku sebagus itu sehingga ia memberiku pekerjaan untuk menjadi supir dari seorang musisi terkenal sejagat raya itu?

Perasaan gugupku kembali merayap di tubuhku, pastinya aku akan melakukan yang terbaik, tetapi kerja keras itu tidak akan luput dari kegugupan.

[KEESOKAN HARINYA]

Aku berada di bandara untuk menunggu kehadiran anak tunggal bossku itu, Dhani. Tidak ada percakapan diantara kami berdua, hanya suara angin yang menyelimuti tubuh kami.

Beberapa menit kemudian, seseorang yang sedang memakai masker berwarna hitam menghampiri kami berdua, dan memeluk bossku. Sudah pasti itu adalah Dhani, sudah pantaskah aku memanggilnya Tuan Dhani?

Ia membuka maskernya.... dan aku melihat wajahnya.
Sepertinya aku sedang melihat duniaku dihadapanku sendiri.
Ia sangat tampan, ia memiliki hidung yang mancung, alis tebal sebagai hiasan di wajahnya, bibirnya yang tipis...
Berhenti Kosim, ia hanyalah seseorang yang akan menjadi tuanmu nanti, bukan siapa-siapamu.

Aku tetap menatap wajahnya, dan ia berbalik ke arahku setelah memeluk sosok ayahnya itu, lalu mata kami bertemu untuk pertama kalinya.

"Apakah ini Kosim?" Tanyanya dengan semangat.

Aku suka bagaimana ia bertanya dengan keantusiasannya. Meskipun aku hanyalah seorang supir, tetapi aku merasa sangat dihargai karena telah menerima senyuman darinya, aku rasa aku akan menempati dunia yang jauh berbeda daripada yang dulu aku tempati, yakni dunia yang lebih baik lagi.

"I-iya saya Kosim, Tuan D-dhani."

Aku tergagap untuk kedua kalinya ketika menyebut namanya. Apakah kegugupanku sebesar ini? Bagaimana cara memberhentikannya?
Kesenangan dicampur kegugupan. Itulah yang aku rasakan saat ini dan akan kurasakan di hari-hari berikutnya. Aku akan menanyakan seseorang yang mengerti akan situasi ini yaitu Kissumi, teman lamaku.

"Tidak usah gugup, Kosim. Dia justru lebih baik dan rendah hati daripada saya. Jadi santai saja."

Mendengar perkataan Tuan George, hatiku lega.

"Ah ayah. Ayahlah yang mengajarkanku akan kesopanan, aku yang harusnya berterima kasih kepada ayah." Dhani berkata sambil tersenyum.

Sudah terlihat bagaimana ia berbicara dengan ayahnya, ia adalah anak yang amat baik. Ia adalah lelaki idaman.

"Yah, kau seharusnya sudah menunggu di depan gate sekarang. Cepatlah, dan Kosim, jaga dirimu disana dan selamat beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Terima kasih karena telah melayani saya dengan pelayanan yang terbaik."

Aku sangat senang ketika mendengar Tuan George berkata seperti itu. Itu berarti aku akan menjadi supir Dhani yang akan bertahan selama bertahun-tahun, bahkan jika bisa, aku ingin sekali bekerja untuknya selamanya.

"Terima kasih atas kebaikanmu, Tuan George. Sampai jumpa."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cintaku yang Melebihi Cinta DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang