-2-

4.6K 237 10
                                    


Kim Taehyung

Hari ini adalah hari dimana gue harus berangkat ke sekolah tanpa terlambat.

Iya, karena hari ini upacara. Jadi yang datang  terlambat akan kena hukuman.

"TAE....YERIN....BURUAN TURUN UDAH JAM BERAPA INI!!" teriak mamah gue dengan keras.

"IYA MAHH BISIK DEH AHK" kata gue, lalu bergegas turun dari kamar menuju meja makan.

"Adek kamu mana Tae? kok nggak keluar-keluar?" tanya mamah, sembari menyantap sarapannya.

"Tau deh mah, paling bentar lagi kali," jawab gue.

"Yaudah kalo gitu, mamah sama papah berangkat dulu ya." Mamah pamit ke gue, kemudian gue mencium punggung tangan mereka. "Iya mah...pah."

Setelah itu, mereka beranjak pergi. Tapi tiba-tiba tiada angin, tiada hujan, Yerin datang lalu memegang tangan mamah dan papah bergantian. "Eh mah, pah, tunggu Yerinn," ujar Yerin dengan mencium punggung tangan mereka.

"Astaga Yerin, kamu kalo turun tangga jangan pake lari-lari gitu dong Rin. Nanti kalo jatuh gimana?" tegur mamah kepada Yerin.

"Hehehe, iya mah." jawab Yerin.

"Haha, mampusin nggak ya??" ujar gue, bermaksud membuat Yerin marah.

"Iih kak Tae!!" gerutu Yerin.

Melihat gue sama Yerin berdebat, mamah pun yang pusing dengan tingkah gue akhirnya mamah menghentikan perdebatan kita. "Udah-udah! Kalo gitu mamah sama papah berangkat dulu ya."

"Iya mah."

Setelah mamah sama papah pergi,  Yerin langsung menginjak kaki gue dengan sangat keras. "Heh mana buku gue? kayaknya lo yang umpetin buku gue. Ngaku nggak  lo!!"

"Aww Yer, sakit tau! Lagian bukan gue kok yang umpetin buku lo," ucap gue sambil menahan kesakitan yang emang bener-bener sakit.

"Cepetan nggak, mana buku gue!" katanya lagi.

"Bukan gue Yer, beneran dah bukan gue," kekeh gue.

"Cepet dong kak, itu gue mau ngerjain tugasnya ogeb."

"Bukan gue Yer, serius deh," kekeh gue lagi.

"Kalo nggak ngaku, gue gelitikin nih ya." Yerin berujar, kemudian  menggeli-gelikan gue dengan tangannya.

Gue yang merasa geli, akhirnya lari dan melihat gue lari, Yerin pun ikut berlari mengejar gue. Gue lari sambil sesekali melirik ke arahnya.

Selang beberapa menit gue dan Yerin lari-larian, Yerin pun berhenti karena sepertinya ia sudah cape mengejar gue. Gue segera berjalan ke arahnya, lalu berhenti tepat didepannya. Setelah gue berada didepan Yerin, dengan nafas yang masih belum teratur, Yerin segera menangkap gue seperti posisi memeluk😊.

"Cepet nggak, balikin buku gue!!" titah Yerin, seraya masih dalam posisi sebelumnya.

"Iya iya, nih gue balikin buku lo. Udah gue kerjain semua tuh tugas lo, baik kan gue?" Gue berujar, setelah itu mengambil buku punya Yerin di dalam tas gue.

"Hehe." Yerin menyeringai. "Yaudah yuk kak kita berangka--" Yerin berujar, tetapi ujarannya ia hentikan sendiri.

"Kenapa Yer?" tanya gue bingung.

"Astaga kak!! Ini udah jam berapa? Yah kita telat deh. Elo sih kak!!" kata Yerin dengan meninggikan nada suaranya.

"Lah kok gue sih? Inikan salah lo!" Balas gue, nggak mau kalah dengannya.

"Ini salah lo kak!"

"Lo."

"Lo."

"Elo."

"Pokoknya elo, elo."

"Nggak, intinya lo, elo, elo."

Beginilah kita, saling menyalahkan dan tidak ada yang mau mengalah sampai akhirnya gue juga yang harus mengalah. "Yaudah yuk ah kita berangkat, lo mau kita makin telat?"

Yerin pun mengangguk.
Gue menaiki motor kesayangan gue, dengan Yerin yang berada dibelakang gue.

Gue menyalakan mesinnya, dan nelaju se kencang-kencangnya tanpa memikirkan orang yang berada dibelakang gue.

Brmmmmm
Bbrrrrmmmm

"heh kak, lo bisa nggak sih bawa motor?" tanya Yerin, namun tak terdengar jelas ditelinga gue.

"APAAN?" tanya gue sembari masih fokus ke jalanan.

"LO BISA NGGAK SIH BAWANYA PELAN DIKIT!!" ujar Yerin sambil berteriak.

"Tak kusangka, ternyata kakak gue bolot njir," batin Yerin.

"BIAR CEPET SAMPE BEGE!" seru gue.

"KALO NANTI JATOH BAKALAN RIBET BEGO!!" serang Yerin.

"Cerewet banget sih lo!" protes gue. Dan Yerin langsung tak berucap lagi, namun sedetik kemudian,

"ehh kak, awas awas ada kucing. " Yerin berkata sembari menepuk- nepuk pundak gue, dan otomatis gue segera megerem secara mendadak. "Huft."

"Ish elo sih kak nggak tiati." Katanya terus menyalahkan gue.

"Iyadeh, gue minta maaf."

Setelah itu, gue bergegas melajukan motornya lagi. Tak lama kemudian, kita pun sampai didepan gerbang sekolah. "Yer, lo turun gih! Terus lo bujuk tuh pak satpamnya biar kita bisa masuk," titah gue.

"Hmm iya deh iya." Yerin bergumam lalu berjalan ke arah gerbang. "Pak, pak, pak."

"Eh mba Yerin, kok tumben telat?" tanya pak satpam.

"Iya nih pak, gara-gara itu tuh kakak saya pak ngeselin banget!!" ujar Yerin dengan menunjuk diri gue. "Jadi, saya boleh masuk kan pak?"

"Maaf mba, tapi nggak boleh," seru pak satpam.

"Yah pak boleh dong. Emang bapak nggak kasihan apa? Sama Yerin yang cantiknya warbiyasah ini?" seru Yerin.

"Ueeek, pengen muntah tapi takut dosa," batin Taehyung.

"Tetep nggak bisa mba." Pak satpam itu tetap saja tidak mau membukakan pintu gerbangnya.

"Yah pak boleh dong!" Dengan terpaksa, gue pun ikut membantu Yerin membujuk makhluk gaib didepan.

"Maaf ya, tapinanti saya dimarahin guru."

"Yah padahal kita mau kasih uang, tapi kalo bapak nggak mau juga nggak papa sih," ucap gue seraya memegang uang satu lembar 50 ribu.

"Yah nanggung banget sih ngasihnya," protes pak satpam.

"Iya iya, nih saya tambahin satu lagi jadi 100 ribu. Kalo gitu bukain dong, saya mau masuk." Dengan bersusah payah membujuk satu satpam, akhirnya gue dan Yerin berhasil masuk.

"Makasih ya pak. Duh, bapak makin ganteng deh, gantengnya melebihi kakak saya lagi."  Yerin memunji sekaligus mengejek gue, kemudian berjalan meninggalkan gue.

"Ye, gantengan gue kemana-mana lah," gerutu gue.

Selesai membujuk satpam, gue dan Yerin pun langsung berjalan menuju ke kelas masing-masing dengan berjalan pelan agar tidak ketahuan. Tapi, tiba-tiba guru bk sudah berada tepat didepan kita. "Kenapa kalian telat hah! Sekarang ikut saya ke ruangan saya, cepat!" kata guru bk, lalu pergi begitu saja.

"Buset dah, guru bk udah kaya jelangkung aja. Datang tak diundang, pulang tak diantar," ujar Yerin. "Kak tunggu!!" Kata Yerin setelah melihat gue pergi meninggalkannya.

                        A/N

Cerita ini sengaja gue unpublish dulu, setelah selesai revisi baru gue publish lagi. Kata temen gue, bahasanya terlalu campur aduk hehe😄

•Jodoh Kim Taehyung>>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang