"Pindah kemana lagi Pa?" Jawabku enteng namun terasa melelahkan. Tangan kananku sibuk menyodorkan sisa Chicken Burrito untuk gigitan terakhirku.
Aku sudah menduga! Hampir setiap tahun atau dua, tiga tahun sekali aku harus pindah tempat tinggal. Tempat tinggal untukku saja. Bukan Mama, Papa atau Kakakku. Aku seorang.
Ceritanya berawal dari provesi Papaku. Papaku adalah seorang Jaksa yang terkenal baik dan bijaksana. Papa juga sangat cepat dan cekatan dalam menangani beberapa kasus yang ada.
Biasanya untuk orang yang merasa terfitnah atau sekedar menjadi umpan atau bahkan dikambing hitamkan, dia akan merasa lega sekaligus bahagia apabila Papa yang menangani kasusnya, karena Papa akan mati-matian menangani kasus sekeras mungkin sampai mendapatkan hasil yang seadil-adilnya dan sesuai fakta. Intinya Papaku adalah orang baik. Banyak orang menyukai Papa dari kalangan rendahan sampai para pejabat pemerintah. Akan tetapi, kebaikan Papa bukan berarti dapat selalu membawa kebahagian untuk keluarga. Dibalik kepopuleran Papa, banyak Heaters yang tidak suka dengan Papa. Dan tebak saja, orang jahat itu banyak dari kalangan orang-orang yang kalah dalam adu banding atas kasus kesalahan yang dibuatnya sendiri. That's Funny Right?!. Lebih detilnya, saat Papa yang mengangani kasusnya, akan ketahuan yang mana yang harus dijatuhi hukuman atau bebas dari jeratan hukuman.
Dan yang sangat membuat Papaku trauma adalah keluarganya. Dulu waktu Mama sedang mengandung Kakakku, Mama sempat diculik oleh musuh klien Papa yang tidak terima karena kekalahan atas kasus yang ia hadapi. Sejak itulah Papa harus pindah setiap sekitar lima tahun sekali dan itu gak mungkin Papa harus boyong semua keluarga untuk pindah-pindah dari kota ke kota. Oh tidak, Papa juga pernah pindah keluar masuk luar negeri.
Aku adalah anak ke dua Papa. Karena aku perempuan Mama lebih khawatir dengan keselamatan aku. Jadi, Papa dan Mama meneyembunyikan aku dari anggota keluarga mereka. Dan karena itu juga, aku harus pindah-pinda sekolah.
And now....
"What!? Pesantren??" Teriakku kaget, hampir memuntahkan makanan kunyahan terakhir yang baru saja ingin kutelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebel for Pesantren
Teen FictionProfesi papanya yang membuat Billqis harus pindah-pindah sekolah yang berakhir pada pilihan persembunyian teraman yaitu PESANTREN. Karena papanya juga, Billqis harus merahasiakan siapa dirinya sebenarnya. Hingga suatu hari datang sebuah kegelapan d...