Aku lelah
Aku ingin segera pergi dari sini
Sebuah lubang neraka yang dipanggil kesepian
~
Pagi ini terlihat cerah di Rumah Sakit Umum Pusat yang berada di tengah kota. Terlihat burung-burng berterbangan dari pohon ke pohon. Mulai dari sapaan lembut seorang suster hingga ucapan terimakasih dari para pasien. Di rumah sakit inilah tercipta banyak drama kehidupan dari tangisan bahagia hingga jeritan keputus-asaan. Di rumah sakit inilah munculnya kehidupan dan berakhirnya hidup. Namun, dalam salah satu kamar terdapat seseorang dengan kesendiriannya.
Seorang wanita muda yang sudah tidak memiliki semangat hidup lagi. Sudah tidak ada lagi sinar kehidupan dimatanya. Ia hanya duduk disana memandang keluar dari jendela dengan tatapan wajah yang pasif. Semua yang dilakukannya hanya untuk menghabiskan waktu. Tidak ada yang pernah menjenguk wanita itu entah karena tidak ada orang lain yang masih hidup atau memang sudah diabaikan keluarganya.
Terkadang wanita itu tersenyum seakan tidak ada beban dalam hidupnya tetapi Ia terkadang menangis seakan Ia adalah manusia paling menderita di dunia ini. Banyak rumor dalam Rumah Sakit itu akan dirinya. Ada yang bilang bahwa Ia adalah pasien yang menderita penyakit syaraf hingga ada yang mengatakan bahwa Ia sebenarnya penuggu rumah sakit itu. Mereka semua hanya tidak tahu bahwa Ia hanyalah seorang wanita yang merasa kesepian.
Tidak ada dokter atau suster yang mau berdekatan dengannya kecuali jika memeriksa kesehatannya. Semua dokter di rumah sakit itupun sudah menyerah untuk menyembuhkan penyakitnya sejak lama. Sehingga wanita itu hanya diam menyerah dengan takdir. Wanita yang bernama Luna Lalatina.
~
Azazel Al-Afsheen, seorang dokter yang baru saja ditempatkan untuk bertugas di Rumah Sakit Umum di Tengah Kota. Ia adalah anak kedua dari ayah dan ibunya. Azazel mulai menginginkan untuk menjadi dokter setelah Ia melihat seorang dokter menyelamatkan korban kecelakaan di tengah jalan. Ia ingin bisa menyelamatkan nyawa orang lain seper ti dokter itu. Jadi Ia mulai mempelajari tentang dunia kedokteran dan seluk beluknya. Azazel mengikuti ujian masuk universitas di fakultas kedokteran dan diterima. Ia berhasil lulus dengan nilai yang membanggakan dan sekarang Azazel akan melakukan tugas pertamanya di rumah sakit itu.
~
Tanpa mereka berdua ketahui benang takdir akan menyatukan mereka di rumah sakit itu
Benang merah mulai mengikat jari kelingking mereka
Bertambahlah sebuah drama kehidupan dalam rumah sakit tersebut
~
Baiklah, Azazel Al-Afsheen kau kutunjuk untuk menjadi dokter dari pasien kamar 330. Kata kepala dokter pada Azazel.
Baik! Akan kulakukan yang terbaik. Seru Azazel segera bergegas ke kamar pasiennya meniggalkan kepala dokter dan seorang suster.
Apa baik untuk menempatkan Azazel di kamar pasien itu? Dia masih belum berpengalaman. Protes suster itu kepada kepala dokter.
Tidak apa-apa aku memiliki firasat jika Azazel mampu meruntuhkan tembok pembatas yang di buat oleh Luna. Jelas kepala dokter.
Baiklah jika itu maumu. Kata suster tersebut.
Disaat suster dan kepala dokter itu berbicara, Azazel sedang mengecek data pasien yang ndiberikan kepadanya. Azazel bingung kenapa datanya sangat sedikit? Buaknkah pasien itu sudah lama berada di rumah sakit? Tanpa Ia sadari Ia sudah berada didepan pintu kamar 330.
Masalah data nanti akan kubuat lagi sekarang aku harus beretemu dengan pasiennya Pikir Azazel.
Selamat pagi aku Azazel dokter yang akan memeriksamu mulai sekarang. Jadi siapa namamu? Sapa Azazel saat masuk.
Hm, keluarlah. Kata Luna dengan datar.
Tapi akukan belum memeriksamu? Tanya Azazel bingung.
Tidak perlu lagipula aku tidak bisa sembuh. Jawab Luna dengan sinis.
Apa-apaan pasien ini? Perkataannya seolah-olah sudah menyerah untuk hidup. Pikir Azazel kesal.
Kalau begitu kita mulai sesi hari ini. Kata Azazel.
Terserah. Kata Luna pasrah.
seperti itulah rutinitas mereka Azazel akan berbicara dan Luna diam tanpa menghiraukan ucapan Azazel. Terus-menerus seperti itu bagi Azazel tidak masalah karena ia tidak mendapatkan pasien yang cerewet.
Tanpa Azazel sadari ia sudah merawat Luna selama hampir 1 tahun. Sudah banyak hal yang Azazel tahu mengenai Luna mulai dari hal yang membuat Luna tertawa hingga sumber dari kesedihannya. Ia tahu bahwa Luna telah diabaikan keluarganya dan sudah tidak dianggap lagi karena penyakitnya. Azazel juga tahu bahwa Luna membenci dirinya sendiri. Luna hampir bunuh diri hingga 3 kali tetapi dicegah suster lain. Karena itu Azazel berjanji untuk mengembalikan sinar kehidupan dimata Luna dan menunkjukkan bahwa dunia tidak selalu gelap dunia juga bisa menjadi terang walau hanya dengan setitik cahaya. Ia juga berjanji untuk menjadi cahaya Luna dalam gelapnya hidup.
~
Waktu pertama kalinya Azazel masuk ke ruangannya Luna berpikir bahwa mungkin Azazel akan menyerah setelah mengetahui penyakitnya dan pindah kamar karena sifat apatis Luna. Namun, setelah melihat betapa gigihnya Azazel untuk merawatnya Ia berpikir Azazel tidak buruk juga.
Awalnya saat tahu bahwa dirinya mengidap AIDS, Luna menyalahkan takdir. Karena Ia tidak pernah melakukan seks bebas namun kenapa dari sekian banyak pendosa di luar sana, kenapa harus dirinya? Luna selalu taat agama dan peraturan, selalu menjaga jarak dengan laki-laki tetapi kenapa malah Luna yang terkena penyakit laknat ini. Di luar sana bahkan di seluruh dunia banyak pendosa yang ada, banyak yang melakukan seks bebas. Apa yang dilakukannya hingga mendapat balasan seperti ini?
Karena penyakit inilah keluarnganya mengabaikan Luna. Mereka jijik dan takut dengan penyakitnya. Ayahnya yang tahu penyakitnya langsung mengusirnya dari rumah. Ibunya dengan baik mengantarnya ke rumah sakit dan menjenguknya sesekali, namun setelah penyakitnya bertambah parah ibunya jarang sekali menjenguk hingga tidak menjenguk sama sekali. Adiknya lebih percaya dengan perkataan ayahnya sehingga adik Luna percaya bahwa kakaknya adalah orang yang hina. Bahkan teman-temannya yang berkata akan terus bersamanya mulai meninggalkan Luna satu-persatu hingga kenangan tentangnya terkubur dalam memori masa lalu.
~
Perlahan-lahan tembok yang dibangun Luna runtuh karena Azazel. Semua perhatian dan ketelatenannya melelehkan es yang membekukan hati Luna selama ini. Mengembalikan warna dalam hidup Luna. Mengembalikan keinginannya untuk hidup, untuk melihat sebesar apa dunia ini dengan mata kepalanya sendiri. Mengembalikan keinginannya untuk sembuh.
Sama seperti yang dialami Luna, Azazel mulai menyukai semua yang ada dalam di ri Luna. Azazel ingin melihat senyum Luna yang menyiratkan kebahagiaan. Ia ingin melihat Luna tertawa riang karenanya. Ingin memberikan semua yang bisa diberikan oleh dunia kepadanya. Melihat senyum Luna yang diterpa cahaya senja. Melihatnya sembuh dan mggapai impiannya.
~
Mereka berdua telah jatuh oleh dalamnya netra masing-masing
Terjatuh dengan bahagia dalam pelukan yang aman
Terhubung dalam cinta dua hati
~
Mereka kini sudah bersama dalam ruang 330 selama 4 tahun. Penyakit yang diderita Luna sudah menghilang. Luna sudah kembali ke dirinya sebelum penyakit itu datang. Kembali menjadi Luna yang periang dan sedikit jail.
Bagi Azazel 4 tahun bersama Luna adalah tahun terbaik dalam hidupnya. Ia tidak hanya mendapat cita-citanya Azazel juga menemukan tulang rusuknya yang selama ini hilang.
~
Hari ini adalah hari dimana Luna keluar dari rumah sakit. Luna tidak akan meninggalkan Azazel, Ia hanya berpisah secara tempat bukan hati ataupun jiwa. Karena disaat Luna sudah menyerah dan siap melepaskan jiwanya, Azazel datang dan mebagi sebagian jiwanya untuk Luna. Karena itu Luna hanya pergi untuk mencapai keinginannya selama ini. Saat Luna sudah lelah Ia akan kembali kepelukan Azazel dan mencari kenyamanan disana.
Hari ini juga Azazel akan mengikat Luna agar selalu bisa menemukan jalannya pulang. Ia akan melamar Luna. Untuk menjadi teman, rival, sahabat, dan pendamping hidupnya. Azazel ingin Luna melakukan segala keinginannya dank arena itulah Ia siap melepas Luna untuk sementara, karena jika Luna sudah lelah Ia akan menerima Luna dengan tangan membentang untuk memberi pelukan dan keamanan yang dicarinya.
Luna panggil Azazel.
Iya Ada apa Azazel? Tanya Luna.
Kita sudah bersama selama 4 tahun dan sekarang kau akan segera pergi berkeliling dunia, selama 4 tahun ini aku mulai mengerti dirimu dan kau juga belajar mengenai diriku, karena itu Luna Lalatina maukah kau menemaniku hingga jiwaku pergi meninggalkan tubuh ini? Kata Azazel serius sambil berlutut didepan Luna mengulurkan sebuah cincin.
Iya, Azazel aku mau menemanimu. Jawab Luna sambil mengulurkan tangan agar bisa dipakaikan cincin.
Tiga berlian yang ada di cincin ini adalah Trinity yang melambangkan kau telah menemaniku di masa lalu, menemaniku di masa sekarang, dan akan menemaniku di masa depan. Kata Azazel sambil memeluk Luna.
Pada saat itulah di pukul 3.30 pm Azazel dan Luna sebuah kisah tamat dan dimulainya kisah baru di rumah sakit tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
To Live a Life
Contodisaat semua terasa sia-sia dan sudah putus asa, seseorang datang tanpa diminta dan membuatnya berpikir bahwa masih ada harapan di dalam hidupnya yang statis