Langit masih terlihat gelap. Keadaan sekitar pun masih terlihat sepi. Tapi seorang lelaki lengkap dengan seragam sekolah yang ditutupi hoodie berwarna biru telah sampai di rumah sahabatnya. Bahkan sang mentari pun kalah cepat dengan nya.
Abyan Mahardika,
Pintu besar berwarna coklat diketuknya. Terlihatlah seorang wanita paeh baya yang menatapnya sambil tersenyum
"Eh den byan subuh subuh udah disini, non berly aja masih tidur " sapa wanita tersebut. Dia adalah bi nunu, asisten rumah tangga keluarga Orlando yang biasa dipanggil binuns oleh Byan dan Berly
"Iyaa dong binuns, byan mau ke berly dulu ya" jawab Byan dan dia pun berlalu menuju kamar berpintu putih di lantai dua.Tanpa mengetuk pintu, Byan dengan santai nya masuk kekamar tersebut. Matanya menemukan sesosok gadis cantik yang telah menjadi sahabatnya sejak orok ini masih tertidur pulsa diatas kasur king size nya.
"Oi" teriak Byan tepat didepan telinga sahabatnya tersebut
Satu kata tanpa makna tersebut mampu membangunkan Berly dari tidur nya. Lihatlah betapa jahilnya sosok Byan.Berly dengan wajah kesalnya langsung merubah posisi menjadi duduk dan menatap Byan tajam
"Selamat pagi duhai Berly Alisha Orlando" sapa Byan dengan wajah konyolnya tidak peduli dengan tatapan tajam nan garang gadis didepannya itu.
Satu jitakan mendarat mulus dikepala Byan, tidak lain dan tidak bukan dari Berly yang masih sebaik dengan Byan
"Ih kaka eyi nakal deh jitak jitak pala dede Ian" ucap Byan dengan nada dan gaya bicara anak kecil
"Najis lo" sahut Berly
"Hehehe meri meri aja lo" ucap Byan
"Ya gimana gue gak marah marah orang lo tiba tiba nongol dimana gue pagi pagi buta gini" sahut Berly sambil beranjak dari kasurnya dan segera mengikat rambutnya asal
"Udah sana mandi lo jangan banyak bacot" balas Byan
"Ya lo ngapain disini, sana keluar gue mau mandi" usir Berly
"Etdah Ber gue kagak bakal ngintip ini" sahut Byan sambil naik ke kasur Berly dan mengeluarkan handphone dari sakunya
"Nggak nggak pokoknya lo harus keluar dari sini" ucap Berly sambil menarik narik baju Byan supaya segera keluar dari kamar nya
"No no no" jawab Byan yang masih asik dengan handphone nya
"Byan ih gue mau mandi" ucap Berly frustasi
"Ya tinggal mandi" sahut Byan enteng
"Lo nya masih ada disini tar lo ngintip gue lagi" jawab Berly
"Pede banget lo" ucap Byan
"Isshhh dasar ngeselin" ucap Berly sambil menghentak hentakan kaki nya lalu menuju lemari untung me ngambil baju dan segera turun untuk mandi dibawah
"Hahaha" tawa Byan puas karena telah membuat Berly kesal pagi pagiBosan dengan handphonenya, Byan mengubah posisi tidurannya supaya menjadi lebih nyaman kemudian mentioned matanya
Beberapa saat kemudian, Berly yang telah siap dengan seragam segera menuju kamar nya untuk mengambil tas dan juga mengajak satu makhluk di kamar nya untuk segera berangkat sekolah.
"By...." Panggilannya terhenti karena melihat Byan yang tertidur pulas
"Tadi aja bangun bangunin gue eh sekarang malah dia yang tidur" gerutu Berly sambil menemukan bibirnya karena kesal
Berly berjalan menuju Byan dan mengguncang guncang badan sahabatnya itu.
"Yan ih bangunnnn" ucap Berly berusaha membangunkan Byan
Terusik dengan guncangan guncangan pada tubuhnya, Byan membuka mata dengan berat
"Duh apaan sih ber, gue ngantuk nih tadi bangun jam 3" jawab Byan sambil mengacak acak rambutnya
"Siapa suruh lo kesini subuh subuh" sahut Berly
"Heh kutil badak, gue baik ya niat gue kesini tuh nemenin lo" ucap Byan
"Siapa juga yang nyuruh lo kesini orang dirumah juga ada binuns" jawab Berly
"Lo sendiri yang nelfon gue malem malem terus bilang 'yan gue dirumah sendiri an kesel banget gak sih mamah nyusulin papah ke amsterdam' gue kan sebagai Sahabat yang baik hati, tidak sombong dan rajin menabung dengan penuh lapang dada menemani" ucap Byan sambil mengikuti gaya bicara Berly saat me nelfon nya semalam
Berly yang melihat itu mencebikkan bibirnya kesal. Bagaimana mungkin ia memiliki sahabat yang menyebalkan seperti ini
"Dasar nyeb..."
"Udah mendingan Kita berangkat" potong Byan dan nenarik tangan Berly untuk segera turun"Non Berly den Byan Ayo sarapan dulu" anak bi nunu
"Gak usah bi Berly nya udah gender nanti kalo sarapan makin gede badannya" sahut Byan sambil menuju pintu
Mendengar ucap an Byan tersebut, Berly membelakakan matanya dan memukul tangan Byan
"Bilang apa lo? Hah?" Tanya Berly kesal
"Budek lo gitu aja gak kedengeran" ucap Byan seenaknya yang semakin membuat Berly naik pitam
"BYAAANNNNN" teriak Berly kesal
Byan yang mendengar teriak an itu tertawa sambil berlari menuju mobilnya
"Ck, dasar manusia purba. Kesel bat dah" gerutu Berly
"Non Berly gak akan sarapan?" Tanya bi nunu
"Nanti aja deh bi Berly sarapan disekolah. Berly berangkat dulu ya bi" pamit Berly
"Iyaa non hati hati ya" jawab bi nunuWaktu Terus berjalan, hingga akhirnya Byan dan Berly sampai disekolah. Turun dari Mobil, mereka langsung segera menuju kelas XII IPA 2. Kebetulan mereka berdua ada dikelas yang sama, dan hal ini sudah terjadi sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar.
Kedatangan Byan dan Berly dikelas disambut oleh Dean dan Diky, kedua sahabat mereka di SMA Bina Mulya.
"Berly.... Lo hari ini cantik banget sih" ucap Dean
"Iyaa ber hari ini lo imut deh" tambah Diky
"Mau apa lo berdua?" Tanya Berly to the point
"Ih Berly tau aja deh kita Lagi ada maunya hehe" jawab Diky
"Iyaa Berly peka banget ya De" sahut Diky
"Halah bacot lo berdua tinggal bilang liat pr aja ribet amat" ucap Byan
Dean dan Diky yang mendengar hal itu nyengir dan menganggukan kepalanya
"Nih" ucap Berly sambil memberikan bukunya
"Thanks ya" ucap Dean
"Sama sama" jawab Berly
"Lo udah ngerjain Yan?" Tanya Diky
"Udah dong" jawab Byan bangga
"Tumben, kesambet apaan lo bisa ngerjain soal ini" tanya Diky meremehkan
"Ya nyontek ke Berly juga lah. Buat apa punya temen pinter kalo gak di manfaatin" jawab Byan cuek
"Sialan" ketus Berly---------------
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is My Priority
Teen FictionSaat senyuman berubah jadi kagum, saat gelak tawa berubah menjadi sayang, saat persahabatan berubah jadi cinta. Cinta dan persahabatan bukanlah sebuah pilihan. Kamu bisa memiliki atau bahkan kehilangan keduanya secara bersamaan. orang bilang, ap...