VII. ALWAYS

3.5K 457 25
                                    

Lisa meletakkan belasan pakaian di atas ranjangnya dan melihatnya satu-persatu. Ia memilah dengan hati-hati pakaian yang akan dikenakannya untuk kencan hari ini. Lisa menoleh, mendapati jarum jam baru menunjukkan pukul 2 siang, sedangkan ia akan kencan jam 4 sore nanti. Karena sudah beberapa kali Jungkook membatalkan kencan mereka, Lisa sangat menantikan hari ini.

"Apa aku harus pakai ini?" Lisa mengambil dress selutut berwarna pastel dengan motif bunga-bunga kecil. Ia kemudian menunjukkannya pada Jennie, Jisoo dan Rose yang sedang melakukan panggilan video dengannya.

Di seberang sana, Jennie terlihat menimbang-nimbang lalu menggeleng. "Tidak bisa, itu kurang cocok."

Lisa mengambil beberapa pakaian lagi dan semuanya berakhir dengan dilemparkan ke ranjang karena para sahabatnya merasa bahwa itu semua tidak cocok untuk dipakainya pada kencannya hari ini, 40 menit sudah berlalu dengan sia-sia.

"Lisa, bukankah kau bilang, setelah ke bioskop kalian akan pergi makan malam?" tanya Jisoo, Lisa hanya mengangguk.

"OH! BAJU ITU! LISA, BAJU ITU!" Di seberang sana, Rose berteriak penuh semangat seraya menunjuk sesuatu, membuat Jisoo dan Jennie yang ada di sebelahnya menutup telinganya.

Lisa menoleh, setelah memperhatikan pakaian itu sebentar, Lisa akhirnya mengambil dress off-shoulder yang panjangnya sekitar 3 cm di atas lutut berwarna baby pink yang dihiasi warna hitam dibeberapa bagian. "Ini?" Lisa menunjukkannya lalu bertanya.

"Ya, kau hanya perlu memakai choker hitam dan mengikat sebagian rambutmu saja. Aku yakin itu pasti cocok denganmu!" Rose berujar dengan semangat.

"Meskipun aku kesal dengan Rose karena ia berteriak seperti itu, aku setuju dengan pendapatnya."

"Lain kali tolong kontrol volume suaramu, Rose." Jisoo menatap Rose dengan malas. Yang ditatap hanya tersenyum lebar.

Lisa tertawa sebentar. "Baiklah, kalau begitu aku akan pakai ini. Setelah kencan nanti, aku akan mampir ke tempat kalian. Thank you so much, my baes!" Lisa pura-pura mengecupkan bibirnya pada kamera. "Bye...."

"Bye."

Setelah itu, panggilan video tersebut terputus. Lisa memutuskan untuk memakai pakaian yang dipilihkan oleh sahabat-sahabatnya, menata rambutnya dan memakai aksesoris sesuai saran mereka, lalu sedikit berdandan. Sebagai sentuhan terakhir, ia mengaplikasikan liptint berwarna cherry dan membuat gradasi di bibirnya.

Lisa beberapa kali mengatupkan bibirnya setelah itu tersenyum memandang pantulan dirinya di cermin. Setelah ia merasa yakin, ia membereskan meja riasnya. "Oke." Ia lalu berdiri, mengambil handbag hitamnya lalu pergi ke luar dari kamarnya.

Sebegitu senangnya setelah akhirnya bisa berkencan lagi bersama Jungkook.

----------

Lisa sampai lebih dulu, mungkin karena ia terlalu bersemangat hingga datang lebih cepat? Lisa menoleh ke kanan dan kiri, menyadari bahwa Jungkook belum datang. Karena merasa bahwa ia datang lebih cepat, Lisa melihat jam yang ada di ponselnya.

04.03 PM.

Lisa sama sekali tidak datang lebih cepat. Ia tepat waktu, tapi Jungkook bahkan belum sampai di sini. Karena film yang akan ditontonnya baru akan dimulai 27 menit lagi, Lisa memutuskan untuk menunggu dan duduk di salah satu kursi panjang yang ada di sana dengan senyuman di wajah cantiknya.

Lisa selalu bisa menunggu. Ia pandai melakukan hal itu.

Entah sudah yang keberapa kalinya ia mengecek jam ponselnya.

Senyumnya mulai pudar saat satu jam telah berlalu. Filmnya sudah dimulai sejak tadi. Lisa masih duduk di kursi panjang itu dan Jungkook tidak juga datang. Mata gadis itu mulai berair, tapi ia menahannya, menepis segala pemikiran buruknya dan berusaha mengerti. Ia mengeluarkan ponselnya dan memutuskan untuk menelepon Jungkook.

Teleponnya tidak diangkat. Lisa masih berusaha untuk tetap berpikir positif dan beralih mengirim pesan pada Jungkook.

To : Jungkook

Subject : -

Jungkook, kenapa kau tidak mengangkat telepon dariku? Apa kau sedang sibuk? Kau tidak melupakan janjimu untuk kencan denganku hari ini, kan?

Setelah pesannya terkirim, Lisa menunggu balasan dari kekasihnya dengan sabar. Tak berselang lama, Lisa mendapatkan panggilan dari Jungkook. Matanya berbinar karena berpikir setidaknya Jungkook masih bisa meneleponnya meskipun sibuk.

"Jungkook? Kau sedang ada di mana?"

"Halo?"

Lisa terdiam. Itu bukan suara Jungkook, kekasihnya. Itu suara perempuan.

Lisa berusaha tersenyum dan menyingkirkan pikiran anehnya karena merasa itu tidak mungkin. Setelah merasa yakin, ia mulai berbicara lagi. "Maaf, apa kau temannya Jungkook? Aku kekasihnya, Lisa. Bila kau sedang bersamanya, bisa tolong sampaikan bahwa aku sedang menunggunya di bioskop?"

"Hah? Kekasihnya? Apa kau bercanda?"

"Apa?"

"Ah, kau baru berkencan sekali dengan Jungkook, ya...? Dengar, kurasa kau tidak perlu menyebut dirimu kekasih Jungkook hanya karena baru sekali berkencan. Ia berkencan dengan semua orang. Dan sekarang aku sedang kencan dengannya, jadi tolong jangan ganggu kami."

"Ma... maaf, apa maksudmu? Aku... sama sekali tidak mengerti." Nada bicara Lisa perlahan berubah menjadi semakin pelan.

"Kau belum mengerti juga? Ah, sudahlah, pokoknya jangan mengganggunya saat ini. Bila ia ingin berkencan lagi denganmu, pasti dia akan menelepon jadi jangan khawatir. Sudah ya."

Lisa terdiam, ia tidak berbicara lagi dan hanya membiarkan panggilan itu terputus. Ia bangkit dari tempatnya duduk dan pergi entah kemana. Gadis itu hanya membiarkan kakinya berjalan tak tentu arah.

Membawa dirinya pergi untuk menenangkan diri.

----------

Ting! Tong!

"Rose, buka pintunya!" Jisoo berteriak dari ruang keluarga di rumahnya. Ia sedang menonton film dengan Jennie. Suaranya bahkan terdengar oleh Rose yang sedang mengambil minum di dapur.

"Hhh... iya." Rose berjalan gontai dan membuka pintu. Tahukah kalian betapa senang dirinya saat melihat Lisa tersenyum dihadapannya dengan membawa berbagai macam makanan? "Lisa!" Ia berteriak senang.

Lisa tersenyum. "Aku kan sudah bilang kalau akan mentraktir kalian."

"Tapi, ada apa? Bukankah kau kencan dengan Jungkook?"

Mendengar pertanyaan Rose, Lisa memaksakan dirinya untuk tersenyum lebar. "Kencannya selesai lebih awal, dia harus pergi lebih cepat karena diminta mengerjakan sesuatu." Lisa berbohong.

"Benarkah...?" Rose bertanya sedikit ragu dan Lisa hanya mengangguk.

"Lisaaa!" Jisoo dan Jennie berlarian menuruni tangga lalu memeluk Lisa. "Untunglah, kau baik-baik saja, kan?!" Jennie meneliti keadaan Lisa.

"Ayo, masuk. Di luar dingin, kan? Rose, kau bawakan barang-barang Lisa, ya." Jisoo membawa Lisa masuk ke dalam sedangkan Rose hanya bisa pasrah membawa makanan yang begitu banyak tersebut ke dapur.

Pada akhirnya, Lisa selalu mencoba untuk mengerti keadaan Jungkook. Mungkin ia sebenarnya adalah perempuan terbodoh yang memutuskan untuk percaya pada kekasihnya setelah kejadian itu.

Beyond LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang