part 1

20 3 2
                                    

Penulis

"Cinta  itu  memang  mudah  untuk  disatukan tapi mungkin cinta  sangat  sulit  untuk  dipisahkan. Cinta merupakan  bagian  hidup  semua  orang  yang  memberikan  keindahan  dan  juga kesedihan. Tanpa  cinta  hidup  ini  tak  memiliki  arti  dengan  adanya  cinta  semua  orang  bahagia  dan juga  menderita."

                         ****
Senja Putri Maharani

Dear,morning
 
   Entah  sudah  surat  ke  berapa  ini,  tapi  aku  tak  lelah  menuliskannya  meskipun  surat  ini   tidak  pernah  sampai  kepada  mu. Sebenarnya aku  bosan, tapi  biarlah  seperti  ini.
  Morning, apakah  kau  tahu, disini  aku  selalu  setia  menunggumu.
  Apakah  kau  pernah  menyadari  semua  pengorbanan  ku  untuk  mu.
  Ya, mungkin  kau  tak  pernah  tahu  dan  tak  kan  pernah  tahu  itu.
  Morning, percayalah  aku  selalu merindukan  mu  dalam  diam  dan  tangis ku.

Afternoon

Tepat  sudah  surat  yang  ke-150 ,itu  tandanya  tepat  sudah  lima  bulan  setelah  pertemuanku dengan kak  fajar.

Hai  kawan  namaku Senja,tapi  aku  sering  menyebut  diriku  afternoon.

Suasana  yang  sangat  aku sukai  adalah  malam, karena  saat  itu aku  dapat  melihat  jutaan bintang  yang  indah. Bagiku  bintang  adalah  keindahan  dunia  yang  tersirat ,kilaunya mengingatkan  ku  kepada  seseorang, yaitu  Fajar. Aku  sering  menyebutnya  dengan   sebutan morning.

Entah  sampai  kapan  aku  harus  seperti  ini, mencintainya  dalam  diam, karena  aku  tak mempunyai  cukup  keberanian  untuk  mengungkapkan  isi  hatiku  padanya, mungkin  juga karena  aku  merasa  dia  terlalu sempurna  untuk  ku.

Aku   menyebutnya 'kak fajar', karena  dia  lebih  tua  dariku. Kak fajar  adalah  sosok  yang sangat kudambakan ,tapi   mungkin  tak    bisa  kudapatkan. Semua  itu  berawal  dari  rasa kagum, kemudian  beranjak  menjadi  cinta  dan  sayang.

Selama ini aku selalu berusaha untuk melupakannya.namun  semua itu sia sia , malah rasa cinta yang semakin besar yang aku dapatkan.

Jarak rumah kita terlampau dekat hanya berjarak 10 m.Meskipun begitu,tapi aku yakin aku bisa,aku hanya butuh beberapa waktu.

Ya,meskipun selama ini kak fajar tidak pernah menyakitiku,tapi aku selalu sedih,karena kebodohan sendiri.Jutaan kali air mataku mengalir hanya karena memikirkannya yang mungkin tidak pernah memikirkan ku.

Sebenarnya,aku dan kak fajar tidak pernah saling kenal.Aku mendapatkan namanya pun,karena aku mendengar seseorang memanggilnya.Hubungan kita hanyalah sebatas tetangga yang tidak pernah saling kenal.

Jujur,sebenarnya aku terlalu lelah untuk lebih lama lagi mencintainya dalam diam.Aku tak ingin membuat air mata ku jatuh lagi.Aku terlalu lemah untuk itu.

Cinta ku mungkin hanya bertepuk sebelah tangan,tapi entah mengapa mimpiku yang terlalu jauh membuat ku tak bisa berhenti mencintainya.

Dulu,aku hanya mengagumi ketaatannya dalam beribadah.Tapi karena mimpiku ini semua perasaan itu berubah dalam sekejab.

Aku pernah berharap bahkan sangat sangat berharap,bahwa kak fajar adalah cinta terakhirku  didunia ini.Tapi aku salah, dia mungkin hanyalah mimpi untukku dan sampai kapan pun tak akan pernah menjadi nyata.

                           ****

Pulang sekolah,biasanya aku langsung bergegas pulang kerumah,karena aku terbilang anak yang pendiam,jadi aku hanya memiliki beberapa teman saja.

"Senja,yakin nggak mau main dulu"kata seorang temanku

"Kayaknya nggak deh,aku mau langsung pulang aja nggak papa kan"ucapku

"Oh,Yaudah kalo gitu,aku duluan ya"

"Iya,hati hati"

Entah kenapa hari ini aku ingin cepat cepat pulang,rasanya aku ingin segera melihat bintang hati ku.

Saat ini,aku menduduki kelas 2 sma,usiaku 17 tahun.Tapi,mungkin sifat ku masih agak kekanak kanakan sih.

"Loh,itu kak fajar kan"batinku saat melihat makhluk yang bernama fajar berada tepat didepan rumah ku.

Aduh,gimana nih,ok kayaknya aku harus pura pura nggak ngeliat dia dan terus jalan tanpa melirik sedikitpun dan masuk rumah.

"Hai,boleh kenalan nggak,namaku fajar"ucapnya seraya mengulurkan tangannya saat aku berada tepat dihadapannya.Sepertinya dia memang sengaja menungguku disini.

"Mmm,namaku Senja"ucapku tanpa membalas uluran tangannya,'bukan muhrim'

*Hening*

Akupun memberanikan diri untuk bicara,

"Mmm,kak maaf sebelumnya,aku duluan ya"

"Oh iya silahkan"
Sumpah aku nggak percaya, hal yang aku impikan selama ini benar benar terjadi.

Tapi itu apa maksudnya ya.Apa mungkin hanya pengenalan tetangga,teman,atau....ya sudah lah biarin aja yang terpenting kita sekarang sudah saling kenal.Satu langkah lebih maju.

                      ****

morning and afternoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang