365 days

Part 1

Terlihat seperti seseorang mengejarku dan aku takut setakut2nya tidak ada orang disana gelap dan aku hanya berlari menghindari bayangan yang sejak tadi mengikuti. Dan aku hanya hisa berucap dalam hati "iqbaal tolong aku, aku takut sayang kamu dimana please iqbaal tolong aku" tetapi alhasil tidak ada iqbaal disana. Aku tidak tau suami ku dimana, aku berteriak tepi tidak ada orang disini hei pada kemana manusia2 dibumi ini. Aku lari sekuat tenaga ku dan tbtb ada seganjal batu yang membuat diriku jatuh.
Keringatku semakin bercucuran dingin membasahi keningku aku hanya menangis dan meminta bantuan didalem hatiku. Oh tidak bayangan itu semakin mendekati ku dekat....dekat.... Seperti dia ingin menerkam ku

"TIDAAAAKKK!!!!!"

"Heiii sayang bangun kamu kenapa?" ucap iqbaal panik mendengarku berteriak mengigau

"namakamu sayang kamu kenapa heyy. Bunda bangun" ucap iqbaal yang menepuk2 pelan pipi ku

Akhirnya akupun terbangun terlonjak kaget aku duduk mengatur nafasku yang bener bener hampir tidak bernafas. Keningku dibasahi keringat. Aku benar benar takut skrg.

"hikss iqbaal aku takut" ucapku menangis lalu memeluk suamiku ini

"tenang sayang aku disini gaperlu takut, itsokey, tenangin diri kamu dlu abis itu cerita sama aku. Apakah kamu bermimpi itu lagi sayang?" ucap iqbaal yang menenangkan ku sambil memeluk erat ku

"hiks... Iya iqbaal aku mimpi itu lagi, aku harus bagaimana aku benar benar takut jika mimpi itu menjadi nyata hiksss..." ucapku nangis dengan terisak nya dibidang dada iqbaal

"hei honey itsokey ada aku disini, udah ah jangan nangis aku bakal jaga kamu tidak perlu takut lagi. Mending sekarang kita tidur lagi ya" ucap iqbaal mengecup bibirku sekilas

"jangan pergi iqbaal temani aku"ucapku yang benar2 takut sekali iqbaal meninggalkanku

"tidak sayang. Aku disini disamping mu" balasnya sembari membaringkan tubuhku

"baiklah"ucapku. Aku memposisikan tidurku menghadapnya memeluknya, dan menenggelamkan wajahku dibidang dada iqbaal

Akan ku ceritakan. Namaku (namakamu) slavina umurku 26 tahun aku sudah menikah setahun yang lalu dengan iqbaal dhiafakhri dan aku sedang mengandung anakku dan iqbaal yang berusia 4 bulan. Aku sering sekali bermimpi dan suatu hari mimpi itu menjadi nyata. Entah kelebihan apa yang aku miliki ini, jujur aku tidak tahan apa yang ada didalam diriku tapi bagaimana pun juga yang aku miliki ini anugerah dari tuhan. Aku pernah bermimpi iqbaal kecelakaan, mobilnya dihantam oleh mobil lain sebulan setelah aku bermimpi tibatiba aku mendengar kabar bahwa iqbaal kecelakaan dan kejadiannya sama persis apa yang aku mimpikan. Aku jadi takut benar benar takut, mimpiku bisa saja berubah kalau aku yang mencegar mimpiku sendiri.

Ada cahaya yang mengusik matanya, akupun langsung membuka mataku. Aku melihat tangan iqbaal masih melingkar di pinggangku dan langsung aku membangunkan iqbaal

"sayang, bangun yuk udah pagi kamu kerja kan hari ini" ucap ku sambil mencium pipi iqbaal lalu melepaskan pelukan iqbaal ditubuhku

"nggghh iyaaa sayang sebentar lagi"ucap iqbaal yang masih terpejam

"no sayang bangun sekarang ayoo nanti kamu telat sayang"ucapku yang sangat rewel ini

"iya iya aku bangun, kiss morning aku mana"ucap iqbaal duduk diatas ranjang

Aku mencium sekilas bibir iqbaal bukannya melepaskan iqbaal malah menarik ku menjadi lumatan yang lumayan lama

"mmmmhhhhmmh iq-mmmgghh" ucapku terbata bata karna iqbaal membuat nafasku hampir

Akhirnya iqbaal melepaskan lumatannya.

"makasih sayang aku mandi ya" ucap iqbaal memasukin kamar mandi

"hu ha huh ha, iqbaal bener bener ya kamu mau bikin aku mati hah" ucapku sangat kesal

Aku mendenger iqbaal sedang terkikik didalam kamar mandi. Setelah itu aku mulai membereskan kamarku yang lumayan berantakan. Oh ralat kamarku dan iqbaal hehe. Dan mataku beralih pada sebuah sticky note dimeja kamarku lalu aku menghampirinya aku mulai duduk dan menulis

28-06-2017
Hari ini aku bermimpi seseorang sedang menghantui ku sepertinya ia sangat ingin mengincarku didalam gelap seperti dijalan taman h.r rasuna said

Lalu aku memasukkan didalam gelas jar didepanku. Lalu aku segera melanjutkan beres beres kamar.