3

22.1K 1.9K 137
                                    

Eunmi menatap layar laptopnya sejak tadi, namun sama sekali tak ada niat untuk melakukan sesuatu. Tadinya ia ingin menyempurnakan skripsinya, melanjutkan perbaikan yang dosennya perintahkan. Namun otaknya melawan untuk dipaksa berpikir, kepalanya kini justru dipenuhi oleh Oh Sehun.

Gadis itu menghela napas. Selama menjalin hubungan kekasih dengan Sehun, pria itu memang sering membuatnya kesal. Tak jarang Eunmi dibuatnya merajuk dan membuatnya mendeklarkan perang dingin. Namun itu semua tak pernah bertahan lama karena Sehun selalu berhasil meluluhkan hatinya kembali. Pria itu selalu punya cara untuk membuat keadaan membaik.

Namun yang satu ini jelas berbeda. Bukan hanya karena polisi sempat terbawa-bawa yang membuat konflik mereka kali ini sedikit serius, namun juga karena Eunmi benar-benar sudah muak dengan selera seksual Sehun. Pada awalnya ia memang tak masalah dengan itu, tapi semakin lama semakin dongkol rasanya jika harus terus memuaskan kekasihnya dengan cara itu.

Sehun akhirnya mengantar Eunmi pulang setelah gadis itu bersikeras demikian. Sepanjang perjalanan, tak ada yang kedua insan itu katakan, bahkan Sehun pun memilih membisu. Hingga akhirnya mereka sampai di depan rumah Eunmi pun, pria itu masih membeku di tempatnya. Tidak ada kecupan di kening atau ucapan selamat tinggal seperti biasanya, setelah Eunmi turun dari mobil, kekasihnya itu langsung menginjak gas dan pergi.

Dan sampai sekarang, 10 jam setelah kejadian siang tadi, Sehun benar-benar tidak ada kabar. Biasanya pria itu paling tidak tahan untuk tidak menghubungi Eunmi, terlebih lagi saat gadisnya sedang merajuk. Namun kali ini benar-benar berbeda. Tak satupun pesan atau telepon dari Sehun yang Eunmi terima. Itu membuat Eunmi bertanya-tanya: apa Sehun marah? Tapi kemudian hatinya berseru balik: kenapa Sehun harus marah? Jelas-jelas itu salahnya!

Eunmi akhirnya menutup laptopnya, yakin bahwa ia tidak akan menyentuh skripsinya malam ini. Ia lalu menghempaskan tubuhnya di kasur. Ia mengambil ponselnya, tidak untuk melihat apa ada pesan dari Sehunㅡkarena ia tahu itu tidak mungkin terjadi untuk saat ini.

Ia memandangi lockscreen ponselnya: foto dirinya dan Sehun. Itu diambil saat kelulusan Sehun dua tahun yang lalu. Eunmi ingat betul bagaimana senangnya kekasihnya waktu itu. Setelah bercekcok dengan dosen pembimbing hingga laptopnya tiba-tiba hang saat mengerjakan skripsi, pria itu akhirnya berhasil tamat juga. Saat itu pula, Eunmi untuk pertama kalinya bertemu dengan keluarga Sehun dan Sehun juga sebaliknya. Mereka benar-benar bahagia.

Eunmi membenamkan wajahnya dalam-dalam pada bantalnya. Ia berusaha memejamkan matanya, berharap ia bisa segera tertidur dan pagi hari datang lebih cepat. Berharap esok hari keadaan menjadi lebih baik.

***

Hari ini Eunmi tidak pergi ke kampus. Selain karena tidak ada janji bimbingan dengan sang dosen, ia juga sedang malas pergi keluar rumah. Biasanya pagi-pagi begini Sehun akan mengajaknya jogging jika mereka berdua sama-sama libur, setelah itu mereka akan sarapan bersama. Tapi boro-boro mengajak jogging, berkabar saja pria itu tidak.

Eunmi mendengus kesal. Bukan karena Sehun, namun lebih kepada dirinya. Ya, dirinya yang tidak bisa berhenti memikirkan kekasihnya itu barang sehari saja. Ia akhirnya memilih keluar dari kamar tempatnya mengurung diri sejak kemarin, berencana membuat sesuatu untuk ia makan sebagai sarapan.

Baru saja ia akan membuka pintu, ponselnya berbunyi. Ia buru-buru mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas kasur. Sebuah pesan ia terima dan itu membuatnya begitu bersemangat. Namun setelah ia melihat nama si pengirim pesan, dahinya berhasil tertekuk. Dan setelah membaca isi pesan yang diterima, matanya membelalak kaget.

From: Chanyeol
Eunmi, Sehun mengalami kecelakaan. Kami sedang berada di rumahnya sekarang.

***

turnoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang