002°Awal dari segalanya

12 1 0
                                    

Maaf kan Author yang lama update.

+++++++++++++++++++++++++

Laki-laki itu kembali memakai pakaianya yang berceceran dimana-mana, setelah selesai berpakaian--tanpa perduli jalang yang baru saja ia pakai sudah sadar atau belum--ia melempar segepok uang yang entah berapa jumlahnya, tapi yang pasti sangat banyak.

Laki-laki itu keluar dari kamar hotel dan segera menelfon asisten pribadinya.

"Javier jemput aku!" tanpa mendengar jawaban dari lawan bicaranya laki-laki itu langsung mematikan sambungan secara sepihak.

Dengan wajah datar dan angkuh dia masuk kedalam Audi hitam yang berharga sangat fantastis itu.

"Kita akan kemana Tuan Axel?"
Tanya asisten pribadinya yang bernama Javier pada tuanya--Axel.

"Pulang saja!" jawab Axel singkat sambil melihat keluar jendela. Javier mengangguk dan segera menjalankan mobilnya--ah ralat mobil bosnya.

🐾🐾🐾


Di tempat yang sama, Heise memandang mobil Axel yang sudah berjalan dengan senyum miring, dengan kekuatannya ia bisa mengawasi nya tanpa takut ketahuan.

Heise membaca mantra dan keluar lah buku yang terlihat usang tapi sangat berarti bagi manusia maupun bukan. Buku catatan dosa.

"Dasar lelaki bodoh! Dosamu bertambah satu hari ini." gumam Heise, lalu ia terkekeh pelan saat membuka lembaran buku itu. Tiba-tiba Heise mendapat sebuah ide untuk menjahili Axel nanti.

Lalu dengan kecepatan kilat ia mengejar mobil Axel, yang menuju ke salah satu apartemen mewah.

🐾🐾🐾

Karna merasa tubuhnya lengket sehabis melakukan itu Axel memutus kan untuk pergi mandi.

Saat sedang menggosok gigi tiba-tiba tubuh Axel meremang, Axel berhenti sejenak lalu menengok ke sekitarnya. Kosong. Hanya ada dia disini.

Sreek~sreek

Axel seperti mendengar suara rantai yang bergesekan dengan lantai. Axel kembali menengok ke sekitarnya tetap kosong tak ada siapapun. Setelah selesai dengan ritual gosok gigi nya Axel memutuskan untuk tidur.

Tapi saat Axel melewati balkon apartemen nya ia melihat siluet seorang wanita dengan gaun panjang yang di hiasi dengan rantai.

Saat Axel mendekat, yang ia lihat adalah seorang wanita dengan rambut orange kecoklatan. Jika di lihat sekilas dari belakang wanita ini memang terlihat menyeramkan, tapi karna rasa penasaran Axel yang ingin sekali melihat bagaimana wajah wanita itu ia tak menghiraukan rasa takutnya.

Oh ayolah Axel ini bodoh atau bagaimana sih kenapa coba ia bertanya hal yang tak penting sama sekali.

"Nona apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Axel dengan nada yang bergetar, ketara sekali kalau dia sedang menahan rasa takutnya.

Gadis itu menengok. Cantik. Hanya kata itu yanh Axel ingin tujukan pada perempuan itu, hidung mancung, bibir seksi berlapis lipstik bewarna merah, mata bulat dengan pupil berwarna merah-ya warna merah menyala.

Saat Axel menyadari kalau pupil wanita itu adalah warna merah dan juga senyum miring bak seorang malaikat pencabut nyawa-memang benar dia adalah malaikat pencabut nyawa-mata Axel langsung melebar sempurna dan siap untuk mengeluarkan suara teriakan yang sangat mengganggu pendengaran.

"Aaaaaaaaaaakh!" Heise menutup kedua telinganya dengan tangan, sepertinya Heise salah kira jika Axel hanya ketakutan ternyata-huh sungguh di luar ekspetasi.

Setelah berteriak selama satu menit empat puluh lima detik akhirnya Axel pingsan tak sadarkan diri.

ⓣⓑⓒ…

Sorry lama gak update karna lagi persiapan buat UN ama TO. Kalo saya sempet nanti double up tapi kalo gak yaudah. Bye. XOXO.






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Grim Reaper(slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang