pertama

68 9 0
                                    

Pagi ini berbeda, rasanya karen benar-benar merasakan tidur yang amat berkualitas. ga kaya biasanya, selaluuu pusing. Dia emang sering begadang makanya suka pusing kalo bangun. Okayy dia udah siap mau berangkat sekolah, eh iyaa belom pada tau yaa karen kelas berapa da.n sekolah dimana?, dia kelas 12 ipa A, SMA Nusa bangsa.

Setelah libur semester, karen kembali pada rutinitas utama yaitu sebagai pelajar, Sebagai murid yang teladan dan selalu mena'ati peraturan sekolah dia harus mencontohkan yang baik kepada adik adik kelasnya tercinta, prett.

Karen POV

Pas aku lagi jalan dikoridor tbtb ada bocah tarik tarik tas, emang kebiasaan banget dah tuh bocah kaga mau diem tiap hari pastii aja bikin aku kesell setengah idup. Johan sahabat aku dari ingusan ampe sekarang bareng mulu.

Dia itu emang yang terbaik buat aku dehhh tersetiaaaaaaaa. Kata orang si dia ganteng, mikir seribu kali hallooo ganteng darimananya si?! Eh tapi, iyaaa si ganteng lumayanlahhh.

Mata birunya seolah meminta untuk terus ditatap, hidung mancungnya, rahang yang kokoh, tinggi 180 cm.

"apaan si lo?! Tarik tarik tas gue"
Aku menyahutinya dengan amarah, masih pagii udah ada yang bikin kesel.

Berbanding terbalik dengan si pelaku, dia johan alexander.

"kan gue pengen menularkan energi positif, gue liat lo lesu banget elah masih pagi juga"

Dibalik wajah yang terpahat sempurna dia memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan penampilan luarnya.

" iyaaain biar seneng "
Ucap ku Dengan malas.

"kuy ah kita ke kelas", ucap johan dengan merangkul bahu ku.

Aku sama johan satu kelas, dia duduk tepat di depanku.

Setelah johan mengantar ku menuju kelas, dia kemudian melangkahkan kakinya menuju ruang osis untuk memberikan arahan kepada panitia sekaligus untuk menjadi salah satu pembicara dalam pembukaan MOS tahun ini, karena johan menjabat sebagai ketua osis.

Setelah johan selesai memberikan sepatah dua patah di depan seluruh peserta mos.

Kulihat ada seorang perempuan peserta mos, dengan wajah tak berdosanya memasuki barisan, dua orang panitia osis menghampiri perempuan itu dan nembawanya keluar dari barisan tadi.

******

Bel berbunyi dua kali menandakan waktunya istirahat, fyuhh..... rasanya sangat bosen karena sejak tadi tidak ada satupun guru yang masuk kelas, maklumlah ini hari pertama memasuki semester baru.

Tiba tiba saja aku merasakan nyeri yang amat menyiksa dibagian perut.
Aku memutuskan untuk berdiam diri didalam kelas sembari memegangi bagian perut yang sakit.

Aku mendengar derap langkah seseorang dan dia berjalan ke arah tempat duduk ku, sudah aku pastikan itu johan, sahabatku.

" lo kenapa ren? Tu muka pucet banget "

Aku memandangnya dengan seulas senyum, aku selalu suka melihat wajah paniknya yang amat sayang untuk dilewatkan.

" yeee ditanya malah senyum senyum, awas lama lama bisa gila juga tu "

Inginku melawan tapi apadaya aku ngga punya banyak tenaga.

" bodo amat han, perut gue sakit nii kayanya dateng bulan deh ", ucapku dengan wajah persis seperti gembel.

" ayo kita ke uks dari pada ntr lo mati, kan gue gamau di gentayangin "

Pas aku udah berdiri johan mengikatkan jaketnya di bagian belakang tubuhku, baru saja aku akan bersuara johan kembali berbicara.

"kayanya iya deh lo lagi dateng bulan, belakang lo merah"

Johan mengatakannya dengan nada yang jahil, tidak seperti tadi

Sementara wajahku sudah memerah menahan malu, walaupun dia sudah sering melihatnya. Bahkan setiap bulan johan selalu menjadi sasaran empuk.

" ciee, maluu ni ceritanya ", aku tak menghiraukannya, jika dibiarkan johan akan semakin gencar menggodaku.

******
Author POV

Sepulang sekolah karen merebahkan dirinya di kasur, membuka aplikasi wattpad yang sedang disukainya akhir akhir ini, tak lama kemudian karen memejamkan matanya dan larut dalam mimpi yang selalu menangkan sehingga rasanya, ia tidak ingin mengakhirinya.

Saat karen pulang, johan berjanji akan mengunjunginya dan membawakan makanan kesukaan karen.

Kini johan berada di dalam kamar sahabatnya. sambil mamandang karen yang sedang memakan makanan yang dibawa johan dengan buas, karen memang selalu begitu bila berhubungan dengan makanan yang disukainya.

Johan memang selalu tau apa yang dia mau, tanpa harus mengucapkannya.

LatloversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang