Prolog

10 7 6
                                    

Namaku, Saitou Akari, 16 tahun, kelas 2 SMA. Aku adalah seorang Otaku, dengan prinsip ‘Tidak akan menyukai gadis Idol’.

Ada banyak karakter menarik yang bisa aku temukan di novel, manga, dan anime. Tapi, dari semua karakter itu, ada satu tipe karakter yang aku benci. Yaitu, karakter seorang ‘Idola SMA’. Setiap kali aku menemukan karakter ‘Idola SMA’ di dalam Anime, ataupun Novel Ringan, tidak jarang mereka memiliki paras yang cantik, tetapi berhati busuk.

Dengan begitu, aku sebagai pembenci karakter ‘Idola SMA’, benar-benar menjauhi tipe orang-orang seperti itu tanpa syarat sedikitpun, dan itu juga berlaku kepada adik perempuanku, Saitou Haruka yang memiliki status Idola di kelasnya.

Setelah, mengenakan pakaian sekolah lengkap, aku berjalan menuruni tangga untuk pergi keruang makan.

Sesampainya di depan pintu dapur, aku sudah bisa melihat adik perempuanku, Haruka yang sedang duduk menungguku. Yah, hal itu sebenarnya tidak terlalu kupedulikan.

Aku duduk berhadapan dengan Haruka. Diatas meja, terdapat beberapa makanan yang sudah dibuat olehnya. Nasi omelet, susu hangat, dan roti panggang.

"Terima kasih untuk makanannya..."

Beberapa menit yang sunyi berlalu, setelah pada akhirnya aku sudah selesai dengan sarapanku. Tidak ada pembicaraan yang terjadi selama kurang lebih 4 menit itu. Haruka hanya menunduk sambil masih memakan sarapannya.

Ini bukan pertama kalinya terjadi. Mungkin, dia sudah menyadari betapa aku sangat tidak menyukai seseorang yang memiliki status Idola di sekolahnya. Setidaknya, begitu... Kuharap.

“Aku berangkat!”

****

Lamanya perjalanan yang harus kutempuh dari rumah kesekolah, hanya kurang lebih 5 menit jalan kaki, jadi aku tidak perlu naik kereta seperti murid lainnya. Ini juga cukup menguntungkan karena bisa menyapa tetangga-tetanggaku di sepanjang jalan.

Meski aku adalah seorang Otaku, kehidupan sosialku bisa dikatakan cukup baik. Ah, atau mungkin setidaknya kehidupan sosialku yang berada disekitar sini? Karena saat berada di sekolah, aku di kenal memiliki kepribadian penyendiri.

Beberapa meter lagi, sebelum akhirnya sampai kesekolah, aku sudah bisa melihat murid-murid yang sedang berkumpul di depan gerbang sekolah. Sudah dapat dipastikan, itu bukan sebuah sambutan yang ditujukan padaku, tapi—

“Semuanya, selamat pagi~!”

Seorang gadis yang baru saja keluar dari mobil berwarna hitam yang berhenti di depan gerbang sekolah, membuat suasana di sekelilingnya berubah menjadi ramai. Dia adalah Harada Haruno, si gadis Idola di kelasku.

Setiap kali gadis itu datang, para murid dari kelas 2 selalu menyambutnya dengan hangat layaknya dia adalah seorang bintang besar, atau seiyuu terkenal. Tapi, pada kenyataannya, meskipun dia adalah gadis yang hampir sepenuhnya menacapai sempurna. Aku tidak tertarik sama sekali padanya.

Saat sewaktu-waktu gadis itu menatap kearahku, aku selalu memasang wajah datar untuk menghindari kesalahfahaman jika saja dia berfikir kalau aku juga termasuk orang yang selalu memujanya.

Aku berjalan menembus kerumunan ombak manusia itu. Ini sudah seperti kebiasaan yang selalu terjadi di setiap pagi. Ditambah lagi, aku adalah seorang lelaki yang selalu menembus kerumunan orang yang lebih banyak dari ini setiap musim berganti. Jadi, kerumunan ini hanya sebagian kecil dari apa yang bisa kutemukan di 'Comicket' musiman.

Saat seperti ini, yang harus kulakukan hanya mencari jalan yang paling dekat untuk menerobos ombak manusia itu. Caranya, menyatu dengan tembok dan coba untuk menerobos melalui sisi kiri atau kanan. Dan setelah itu, aku bisa dengan cepat masuk kedalam sekolah tanpa harus menunggu orang-orang itu masuk kedalam sekolah lebih dulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kono aidorugāru wa daredesu ka?! (KonoAigaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang