Part 1

25.9K 1.3K 136
                                    

Dengan langkah perlahan Lia memasuki kamar almarhumah ibunya. Tidak terasa sudah sebulan lamanya dia ditinggalkan oleh ibunya tercinta menemui sang Khaliq.

Lia mengakui bahwa sebenarnya dia bisa juga disebut sebagai seorang pengecut. Itu semua dikarenakan setelah sebulan lamanya baru dia berani masuk lagi ke kamar ini. Padahal pesan terakhir ibunya adalah agar dia sesegera mungkin melaksanakan amanah terakhir ibunya tersebut. Ibunya memintanya untuk membuka sebuah kotak kecil di lemari sang ibu.

"Di sana tersimpan semua rahasia hidup ibu yang selama ini selalu kamu pertanyakan sayang. Ibu minta maaf kalau selama ini menyembunyikan jati diri ibu dan juga jati dirimu yang sebenarnya. Tolong penuhi semua keinginan Ibu ya Nduk. Satu hal yang perlu kamu ingat, Ibu mencintaimu lebih dari apapun di dunia ini."

Itu adalah percakapan terakhir di antara mereka berdua. Selama ini Lia hanya hidup berdua saja dengan ibunya. Ibunya adalah seorang wanita cantik yang sangat bersahaja. Wajah lembutnya, tutur katanya dan sikap santunnya semua berbanding terbalik dengan dirinya. Lia masih ingat betapa kerasnya didikan ibunya kepadanya.

Menurut ibunya seorang wanita itu harus kuat demi dirinya sendiri. Bukan demi prianya atau suaminya atau bahkan anaknya. Jika memang dia ingin kaya dan berharta, maka bekerja keraslah dalam mewujudkannya. Bukan malah berusaha keras untuk mencari pria kaya.

Jika ingin karir bagus maka mulai lah merintisnya. Bukan malah mendompleng orang lain untuk meraihnya. Jadilah berharga dan berharta dengan ikhtiar dan usaha. Bukan dengan bujuk rayu dan tipu daya.

Oleh karena itu di masa remajanya, ibunya sudah membekalinya dengan berbagai keahlian. Ibunya bahkan memasukkannya dalam berbagai macam les. Mulai dari les bahasa asing, les musik, les komputer mulai dari basic hingga advance, hingga sampai les kepribadian dan bela diri.

Lia bahkan sempat protes sewaktu mengikuti les kepribadian. Menurutnya itu hal yang tidak perlu karena cuma menghabiskan uang saja. Tetapi ibunya beralasan bahwa itu semua demi untuk menunjang penampilannya. Agar dia tahu cara bersikap yang benar, cara berbicara yang benar, cara duduk yang benar dan yang terpenting adalah cara mengendalikan diri yang benar.

Menurut beliau wanita adalah makhluk yang kadang suka bersikap irrasional dan cenderung emosional. Makanya terkadang kaum wanita suka mempermalukan dirinya sendiri apabila diserang terang-terangan kepribadiannya. Marah-marah, mengamuk tak jelas sampai dengan memaki-maki. Padahal mereka bersikap begitu karena sebenarnya mereka sedang merasa insecure.

Karena takut ditinggalkan suami, mereka mati-matian diet, sibuk keluar masuk salon dan meributkan hal remeh temeh fisik lainnya. Padahal bila memang suaminya tukang selingkuh, istri secantik miss universe sekalipun mereka pasti akan tetap akan selingkuh juga.

Sebenarnya yang utama bukan fisiknya, tetapi jati dirinya yang sesungguhnya. Berdandanlah buat kenyamanan diri sendiri, bukan buat suami, dan bukan untuk dilihat orang lain.

Bila kita sudah sampai di taraf itu, dan tetap ditinggalkan pasangan, bukan kita yang rugi, tetapi mereka sendiri. Mereka lah yang bodoh melepaskan pasangan sesetia kita. Mereka lupa bahwa sekarang mereka diinginkan karena mereka sudah punya apa-apa. Jadi apabila suatu saat apa-apa itu hilang, maka mereka pun akan segera ditinggalkan. Tapi biarlah, itu urusan mereka sendiri. Mereka sudah dewasa untuk menerima segala konsekuensi atas perbuatan mereka masing-masing.

Laki-laki brengsek didunia banyak, tetapi laki-laki yang baik juga banyak. Kita lah yang memantaskan diri, akan berakhir dimana. Kita yang memilih ingin patah hati sampai mau bunuh diri, atau cari lagi yang lebih setia dan mumpuni. Itu adalah nasihat ibunya yang selalu diingatnya.

Aroma kamper yang tajam mulai menusuk indra penciumannya sewaktu lemari jati itu dibuka. Lia kembali menangis dan membenamkan wajahnya pada tumpukan baju ibunya. Kotak hitam itu ditemukannya pada laci terbawah. Didalamnya terdapat sebuah kalung dengan inisial SA dan selembar photo lama ibunya dengan seorang pria tampan yang diduganya adalah ayahnya dan selembar surat.

C A M E L I A Baca Part Lengkapnya Di Karyakarsa, Innovel, KBMappTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang