akhir dari semuanya

18 1 0
                                    

1 bulan telah berlalu.....
Tepatnya 1 minggu lagi devano akan kembali pulang ke jakarta.
"Maa....."
"Iya sayang"
"Allysa pengen keluar bentar yaaa.. pengen beliin sesuatu buat evan"
"Lho...bukannya masih 1 minggu lagi"
"Biarin aja harus di siapin dari sebelumnya kan maaa"
"Hmmm...bener banget"
"Daah...mama"
"Hati hati yaa..."
"Oke.."

Hari ini rasanya menjadi hari yang sangat bahagia bagi allysa.di iringi kicauan burung sinar mathari yang sangat terang dan jalanan yang sedikit ramai.
"Pak....." ia manyetop salah satu taksi yang sedang berjalan.
"Pak kita ke transmart ya.."
Pengemudi itu hanya mengangguk
Setelah beberapa menit...
"Pak ini ongkosnya..."
"Ini kembalinya neng.."
"Ambil aja pak tadi kan jalanan macet"

Saat telah memasuki area transmart ia langsung tertuju kepada salh satu distro andalan devano...
"Wah.....bagus banget jaketnya evan pasti suka"
Setelah membeli beberapa baju dan jaket ia langsung pergi ke tempat fashion men...
Setelah puas membeli suprise untuk devano ia memilih untuk pulang dengan berjalan kaki ke daerah pasar bunga.
"Wah...bunga nya bagus bagus"
"Neng bunga yang ini bagus dan ini juga ada balon balon jga"
"Hmmm......aku beli bunganya sama balon yg itu ya bu sepaket"

Setelah selesai ia memilih langsung pulang ke rumah...
"Omg...sayang...banyak banget belanjaan nya"
"Hhehehe iya maa"
"Ehh...."
"Ma...mau ga besok mma bantuin aku bungkusin kadonya"
"Boleh"

H-3
Allysa mulai menghias rumah devano dengan senang.
Tiba tiba
Deggggg.....
"Haaaaa....."dengan mulut terbuka ia menjatuhkan ponselnya
"Astagfirullah neng kenapa"
"Hhhheeeeee.....tantee..."
"Kenapa??"
"Ini gak mungkin.."
"Knp"
"Aku dapat message dari nomor evan kalo katanya evan kecelakaan dan meninggal di sana"
"Apaa??"mamanya evan langsung terduduk lemas di atas lantai
"Tantee...."
"Ehh...allysa mending kamu telfon nomor itu bener atau gak kalau bisa vc"
"Emm...baik tantee"
"Hallo"ternyata yang terlihat adalah wajah orang lain
"Maaf pak apakah bener devano meninggal"
"Iya neng"
"Boleh saya liat jenazahnya"
"Ini...."
"Ta..tanteee.....evan meninggal beneran"
Ponselnya terjatuh dan allysa pingsan

Setelah beberapa menit..
"Ehhh....."
"Allysa.."
"Mama...."
"Alhamdulilah kamu udah bangun"
"Maa...evan maa..evan"
"Iya sayang"
"Hheeeeeehehheheheheh"
Sekarang ia menangis di pelukan mamanya
"Sekarang dia dimana maaa....hhheheh"
"Jenazahnya masih di urus sama keluarganya katanya besok baru datng ke jakarta"
"Mama evan mana"
"Di ruang tengah...."
Ia langsung berlari ke ruang tengah banyak sekali orang di sana tanpa peduli situasi dia langsung menangis memeluk mama evan
"Tanteee.......hhheeee"
"Allysaa kita harus tegar tante juga merasa gak percaya dia pergi secepat ini..."

Keesokan harinya
Di dalam mobil ambulance aku dan tante terus memegangi keranda untuk terakhir kalinya diiringi dengan tangisan.
Rasanya seperti mimpi aku mengantar evan ke tempat peristirahatan terakhirnya.

"E..ev..van...hhheee"
Saat jenazah evan di masukan ke liang lahat mama evan pingsan.

Setelah pulang pemakaman aku memilih pulang ke rumah evan dahulu.
Saat masuk ke dalam rumah rasanya sedih sekali melihat hiasan selamat datang devano.
Kini aku hanya bisa melihat hiasan itu bersama kenangan.

Kata terakhir yang bisa ku ucapkan hanyalah

"I MISS YOU...DEVANO"

SELESAI....



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I MISS YOU❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang