Chapter 01

13 3 0
                                    

London

Dream Christian terlihat sedang menatap langit dari jendela kamarnya

Matanya yang indah seolah mengetahui alur alur awan di langit

Ia menatap kelangit kemudian termenung dan tersenyum

Disela kesibukannya ia selalu meluangkan waktu untuk menatap langit

Karena baginya, dengan menatap langit ia bisa menatap ayah dan ibunya yang telah meninggalkannya

Saat ia menatap kelangit, ia selalu teringat akan masa lalunya yang membuatnya harus bisa bertahan

Bertahan untuk menyelamatkan

"Kringgggggg, kringgggg"

Ponsel Dream berdering dan membuatnya berhenti menatap langit dan mengalihkan tatapan ke ponselnya

"Halo Dream, kamu dimana? Apa kita bisa bertemu? Aku sudah berada di London sekarang"

"Emm, ya... kirim alamatnya "

Dream menutup teleponnya dan beranjak pergi menemui sahabatnya

Dream tidak pernah lupa mengenakan jaket, kacamata dan maskernya ketika pergi keluar

Itu adalah salah satu triknya agar ia tidak dikenali orang banyak

"Wanita itu lagi" ucapnya dalam hati dengan tersenyum

Dengan kecepatan supernya, ia sampai dalam waktu 5 detik dari apertemennya kejalan raya

Ia menarik seorang wanita yang ingin tertabrak oleh truk kepelukannya

Dream hanya memandang wanita itu, ia tampak ketakutan sehingga belum berani membuka matanya

"Kamu tidak mati" ucap Dream dengan sangat bersahabat

Wanita itu langsung membuka kedua matanya dan melihat pria yang asing baginya

Ia dengan cepat bangkit dari pelukan Dream

"Bagaimana bisa aku selamat? Seharusnya aku sudah mati ditabrak truk" tekas wanita itu dengan tidak percaya

"Kamu berada lumayan jauh dari truk, jadi aku menarikmu supaya kamu tidak tertabrak"

"Tidak, tadi aku berada tepat didekat truk dan aku tidak melihat kamu sebelumnya disini"

"Kamu tidak melihatku, tapi aku melihatmu. Berterimakasih lah pada Tuhanmu, kamu sudah selamat"

Wanita itu diam sejenak dan berfikir itu masih tidak mungkin baginya

"Terima kasih banyak telah menyelamatkanku" ucap wanita itu kepada Dream yang sedang berjalan meninggalkannya

Dream berbalik sesaat dengan sedikit senyuman diwajahnya dan kemudian melanjutkan jalannya

"Bagaimana bisa aku selamat? Tadi aku berada tepat di dekat truk itu, tapi... Ah sudahlah yang penting aku selamat"

Kata wanita itu dengan nada berbisik
Kemudian ia berjalan ke kafe yang telah ia janjikan dengan sahabatnya

Sesampai di kafe ia duduk menunggu sahabatnya datang. Sesekali ia mencoba berfikir bagaimana hal tadi bisa terjadi
Ia sungguh tidak bisa mempercayainya

"Hai Clira, kamu uda pesan makanan?
Clira?"

"Haa? Tadi kamu bilang apa?"

"Kamu uda pesan makanan?"

"Emm belum"

"Kamu kenapa? Kamu sakit?"

"Gak, aku gak papa kok aku gak sakit"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang