IV [End]

3.8K 564 217
                                    

INCONVENIENT IDEAL

ChanSoo / ChanDi

Park Chanyeol x Do Kyungsoo

Boy x Boy

Drama, Slice of life

*

*

*

Menunggu saat pengumuman merupakan hal yang mendebarkan bagi mereka. Berharap bisa lulus dan segera keluar dari kehidupan dunia SMA yang menjemukan. Begitu juga dengan Chanyeol yang berharap tidak akan ada masalah berat yang menghalanginya untuk segera keluar dari tempat ini. Chanyeol ingin cepat mengerjakan apa yang sudah dia rencanakan semula. Bekerja.

.

"Kau yakin? Apa soal itu terlalu sulit bagimu?"

Chanyeol berhenti sejenak ketika melihat sosok Kyungsoo yang terlihat di balik pintu. Pemuda bertubuh mungil itu terlihat sedang bercakap dengan wali kelas mereka. Chanyeol heran, sudah beberapa kali Kyungsoo terlihat sibuk dengan wali kelas mereka. Kyungsoo sering sekali diminta untuk menemui wali kelas selepas sekolah atau ketika jam pelajaran kosong. Chanyeol tidak mengerti kenapa, tetapi ia mampu mencium bau masalah.

Maka ketika suatu kali ia mendapati Kyungsoo keluar dari ruang guru, Chanyeol mengikutinya. Karena hal ini Kyungsoo jadi sering pulang telat –jika Chanyeol perhatikan. Ketika Kyungsoo kembali ke ruang kelas untuk mengambil tasnya yang tertinggal, Chanyeol menemuinya di sana. Nampak jelas raut wajah Kyungsoo yang terkejut. Tetapi Kyungsoo seolah ingin menyembunyikannya dengan satu jurus mautnya, menunduk. Ia bergegas meninggalkan tempat itu, tetapi Chanyeol menahannya di sana.

"Chan, aku mau pulang. Jung Suk sudah menungguku."

"Aku sudah meminta Jung Suk pulang."

"Kau bohong!" Kyungsoo berusaha menggapai pintu. Chanyeol menghalanginya.

"Kyungsoo!"

Kyungsoo mematung di tempatnya, pemuda berparas manis itu takluk hanya dengan sekali gertakan. Nyalinya seolah ciut dan hilang. Raut wajahnya berubah nelangsa, seperti akan menangis. Chanyeol menyesal, tetapi ia tidak bisa minta maaf sekarang. Ia hanya butuh kejelasan sendiri dari Kyungsoo. Apa yang tengah dia sembunyikan? Chanyeol ingin tahu. Meskipun Chanyeol sadar, sangat sadar, ini bukan urusannya, tetapi ia peduli. Ia tidak bisa membohongi hati kecilnya, ia peduli tentang Kyungsoo.

"Kau ini sebenarnya kenapa?" suara Chanyeol melembut.

Kyungsoo beku. Tak sepatah kata pun mampu keluar dari mulutnya.

"Kalau kau tidak mau bicara, aku tidak akan membukakan pintu ini."

Hingga malam.

Bisu. Untuk yang satu ini Chanyeol memang salut pada kekuatan Kyungsoo. Ia sangat kuat untuk membisu seharian penuh. Bayangkan saja, telah Chanyeol ancam seperti itu pun, ia bisa menjawab tantangan Chanyeol dengan kebisuannya. Dan Chanyeol merasa kalah, karena perutnya mulai lapar. Namun Chanyeol bertahan, demi rasa angkuhnya.

Kyungsoo masih duduk diam di sudut ruangan. Sudut yang bersebrangan dengan tempat dimana Chanyeol berdiri –depan pintu. Ia masih duduk sembari memeluk kedua kakinya yang melipat, sementara Chanyeol melipat kedua tangannya angkuh dan menempelkan di dadanya, matanya tak jemu melihat Kyungsoo yang hanya mampu menatap lantai di bawah kakinya. Entah sampai kapan keduanya akan terus bertahan dengan keadaan yang seperti ini. Rasanya seperti ego anak-anak yang memuncak tentang sebuah kekalahan dan kemenangan. Ego yang sia-sia.

Biip. Biip.

Keduanya terkejut ketika suara ponsel Kyungsoo berdering. Kyungsoo hanya menatap layarnya dan mulai beranjak, Chanyeol berancang-ancang di depan pintu ketika Kyungsoo menghampirinya.

INCONVENIENT IDEAL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang